BAB 11

1K 95 2
                                    

"Kayaknya kita harus ke dokter, Sae!" ucap (Name) sambil memegang kedua bahu suaminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kayaknya kita harus ke dokter, Sae!" ucap (Name) sambil memegang kedua bahu suaminya

"Untuk apa?"

"Cobalah kau liat sendiri. Masa sih aku sudah selesai datang bulan dan tak kunjung hamil?"

Sae menghela nafasnya dengan pelan. Memang benar apa yang dikatakannya, mungkin masalahnya ada pada dirinya atau diri (Name).

Sae mengingat kembali tentang teman-teman SMP nya. Setahunya, teman dekatnya bernama Gilang menjadi dokter dan ia bekerja di rumah sakit ayahnya.

Rumah sakit itu bekerja sama dengan perusahaan Sae juga. Makanya hubungan Gilang dan Sae memang seperti adik kakak.

"Baiklah, akan ku atur jadwal" jawab Sae

(Name) mengangguk lalu melepaskan tangannya dari bahu Sae. Ia kembali mengambil handphonenya. Akhir-akhir ini ia memang banyak pikiran dan menangis. Matanya juga sudah tak bisa ditolong oleh skincare lagi.

"Jelek bener" gumam (Name)

(Name) menekan satu aplikasi chatting. Ia melihat Nadia mengirim pesan. Sejak kejadian itu ia tak pernah menyapa Nadia ataupun mengobrol. Ia selalu membuang kue yang diberikan Nadia.

"Kau sebenci itu dengan Nadia?" tanya Sae

Sae menaruh kepalanya di bahu (Name) dan mengendus parfum milik (Name). Tangannya memeluk pinggang (Name) sambil menunggu jawaban dari (Name).

"Aku kayaknya kenal deh sama dia"

"Kenal? Terus kenapa ga-"

"HALAH DIA TAU GA SIH DIA SUKA LAYANIN-"

"Duh jangan teriak!"

Sae mencubit pipi (Name) dan menggembungkan pipinya sendiri. Ia merasa istrinya ini suka sekali berteriak tiba-tiba. Hari ini cuaca sangat dingin, hari Sabtu pula. Sae meliburkan diri dari kerjaan kantor dan memilih berdiam di rumah dengan istrinya.

Cuaca dingin memang butuh yang hangat, mungkin sekalian melakukan-...

"SAE! DENGARKAN AKUU"

Sae terlepas dari lamunannya dan menatap wajah istrinya yang sedang marah padanya. Sae tersenyum menatap wajah istrinya.

"Ya?"

"Nadia tuh pernah..."

"..."

"PERNAH LAYANIN KONT*L BERDIRI"

"Yang bener ngomong, Rin bilang dia anak baik"

"Emang ada wanita jualan diri langsung ga baik? DIA KAN CARI PERHATIAN TUH"

"Kamu fitnah? "

"APAAN SIH? DUKUNG DIA YA?"

"Emang kamu tau itu darimana"

𝐂𝚰𝐍𝐓𝐀 𝐊𝚰𝐓𝐀 : Sae Itoshi ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang