𝟎𝟒 || 𝐅𝐮𝐭𝐮𝐫𝐞 𝐰𝐢𝐬𝐡𝐞𝐬 ★

370 82 21
                                    

Trilingggg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Trilingggg..Trilingggg..

"Mamaaaaaaaaaaaa!" Teriak Sena saat seseorang menelfonnya.

"Aduhhh Sen, kuping Mama sakit
Denger kamu teriak teriak gitu"

"Bodoamat Ahhhh, Mama kapan
Pulangnya sih?"

"Maaf sayang, selain jaga butik
Kan kamu juga pengen punya adik kan?
Butuh waktu lama gabisa instan sayang"

"Iya emang sih Sena pengen adik
Tapi Mama sama Papa tega banget
Tinggalin anaknya sendirian gini"

"Aduh sayang, Mama sama papa
Masih belum bisa pulang sekarang
Apa kamu mau pindah aja kesini?"

"Gak mauu ahhh, yaudah deh
Serah Mama aja mau pulang
Mau enggak juga terserah"

Kluppp.. (Suara telpon mati wkwk)

"Kesel banget arghhhh" Ucap Sena sambil merebahkan tubuhnya disofa ruang tamu.

Perlahan Sena menghela nafasnya pelan mencoba berfikir apa ia ajak Rey keluar saja? Tanpa berfikir panjang akhirnya Sena mengirim pesan whatsaap kepada laki laki itu. Namun sayangnya sampai saat ini tak ada jawaban dari laki laki itu, Sena mencoba berfikir kembali merasakan bahwa sikap Rey sekarang berbeda dari sebelum Sena bertemu dengan Arsen, laki laki itu tak biasanya lama sekali membalas chat atau menjawab telpon nya, bahkan Rey membalasnya bisa terhitung oleh jari yang hanya seminggu beberapa notifikasi saja.

Sena beranjak dari sofa apa yang harus ia lakukan dihari libur nya ini? Bagi orang lain hari Minggu adalah hari dimana bisa bersama kekasih tercintanya untuk bersenang senang, namun tidak dengan Sena yang hanya berharap Rey ada waktu untuknya, mendapat kabar pun susah.

Saat Sena sudah dibalkon kamarnya ia kembali teringat saat Arsen bertanya mengenai tanggal awal mula hubungan mereka tentu saja Sena sangat panik karna salah menebaknya, ia benar benar panik.

Detik berikutnya mata Sena tertuju pada halaman rumahnya dari atas, begitu terkejutnya ia melihat Arsen yang baru saja menbuka helm hitam pekat miliknya dan tersenyum manis kearah Sena. "Arsen?"

Sena bergegas turun dan membuka pintu utama yang tentu saja ada Arsen yang sedang menunggu dibalik pintu tersebut.

Arsen memberikan bunga mawar yang ia bawa ketika pintu sudah terbuka lebar kepada Sena. "Morning sayang"

"Ngapain kesini?" Tanya Sena sambil menerima bunga yang Laki laki itu bawa.

"Mau minta sembako" Jawabnya.

𝐉𝐎𝐔𝐑𝐍𝐄𝐘 𝐎𝐅 𝐋𝐎𝐕𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang