13 || Feeling lost ★

1.7K 101 39
                                    

Seorang laki laki berambut kribo perlahan menghampiri Sena yang baru saja tiba diparkiran sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang laki laki berambut kribo perlahan menghampiri Sena yang baru saja tiba diparkiran sekolah. "Kalo diliat liat lo emang cantik sih Sen, tapi sayang banget hoby nya nyakitin" Laki laki itu sepontan bergidik ngeri.

Sena mengernyit. "Maksud lo apa?"

"Gausah diladenin cewe kaya gitu, nanti kena tau rasa lo!" Ujar laki laki lain, ia langsung menarik lengan si kribo itu.

Sena kembali berjalan menuju koridor sekolah, ia mengedarkan pandangannya, semua siswi maupun siswa yang berada dikoridor itu sedang berbisik bisik menatap kearahnya.

"Gak nyangka banget iya gak sih?"

"Ya emang sih cantik, tapi sayang banget kelakuannya busuk"

"Kasian banget Arsen bisa bisanya masuk perangkap dia"

Sena mencoba mencerna bisikan bisikan yang sedari tadi tertuju kearahnya. "Arsen, mereka lagi ngomongin gue sama Arsen? Mereka tau dari mana soal itu, apa laki laki itu sendiri yang beberin?"

Pagi ini seluruh siswa digegerkan oleh sebuah video yang beredar, dimana dua orang itu sangat mereka kenali, Sena dan Arsen.

"Ehh ituu orangnya cuy"

"Iyaiyaa bener, apa gak malu ya dia videonya kesebar gitu"

"Gak punya malu kali diaa"

Begitulah omongan omongan para siswa siswi yang berada dikoridor, Sena sesekali meremat roknya dikelas, dikarnakan bukan hanya diluar kelas saja orang orang yang memberikan tatapan tak enak, didalam kelasnya juga.

Kabar itu belum sampe ketelinga Arsen, laki laki itu tengah asyik diatas rooftop yang ia jadikan sebagai markasnya disekolah.

Sagara bersama Kiki baru saja sampai disana, Sagara mengatur nafasnya karna barusaja berlari. "Bos, lo gak apa apa kan?"

Arsen menoleh. "Seperti yang lo liat sekarang, gue laper belum makan. Jadi lo mending beliin gue makanan dulu" Perintahnya langsung.

"Lo gak dikasih bekal, berarti itu tandanya video itu no fake fake?" Sagara menutup mulutnya tak percaya, sedangkan Kiki memutar bola matanya malas.

Sagara dengan cepat menghampiri laki laki yang sedang menatap gedung tinggi disebrang sekolahnya. "Lo beneran potek? Really?" Tanyanya lagi tak percaya.

Arsen menatap laki laki itu nyalang. "Gak penting, dan apa tadi lo bilang? Video?" Laki laki itu mengernyit bingung.

"Video lo beredar bos, video lo berantem sama Sena direstoran" Sagara berusaha menjelaskan.

Laki laki itu hanya ber oh riaa lantas kembali menoleh kearah Sagara. "Berita itu emang bener, gue udah selesai"

Sagara kembali menutup mulutnya. "Kenapa bisa?"

"Cewe itu udah ada pacar dari sebelum pacaran sama si bos" Celetuk Kiki.

Sagara sontak menoleh kearah Kiki. "Lo tau sejak kapan? Kok gak kasih tau gue?"

Laki laki itu tampak acuh. "Lo ribet, jadi orang males kalo mau kasih tau lo"

Sagara berdecak sebal. "Ck! Gak setia kawan!"

Disaat bel istrirahat tiba situasi semakin riuh, Sena tidak mau keluar kelas sama sekali, ia tidak mau mendengar lagi omongan omongan siswa siswi yang membuatnya kesal.

Lala mencoba menghibur gadis itu. "Gausah didengerin Sen, orang orang kalo udah capek nanti juga berenti sendiri"

Perempuan itu lantas meraih kedua tangan sahabatnya. "Sen, gue selalu ada buat lo, gausah difikirin lagi ya?"

Sena mengedarkan pandangan kesekelilingnya. "Gue emang salah La, jadi emang sepantasnya gue terima cemoohan mereka, tapi sekarang yang gue fikirin itu Rey, dia gak ada kabar akhir akhir ini"

Lala beranjak dari duduknya. "Kita kekantin aja, urusan itu biar difikirin lagi nanti, isi dulu tenaga lo, jangan sampe sakit" Ayna akhirnya mengangguk patuh.

Sesampainya dikantin, Sena masih berusaha menghiraukan tatapan tatapan yang menghunus padanya, ia akan bersabar tekadnya.

"Kita duduk diujung sana aja" Ajak Lala menunjuk meja yang berada dekat vas bunga, gadis itu hanya mengangguk saja.

"Lo duluan aja duduk sana, biar mejanya gak ditempatin orang, biar gue yang pesenin" Perintahnya.

Disaat melewati beberapa siswi, Sena seketika ambruk kebawah, ia tersandung oleh kaki seseorang yang tiba tiba saja menghalanginya.

"Ops Sorry," Ujar gadis tersebut, semua orang yang ada disana terkekeh melihat Sena yang terjatuh.

Gadis itu bangkit lalu dengan cepat meraih satu gelas jus yang ada dimeja tersebut menyiramnya dengan cepat kearah muka yang tadi sudah menyandungnya.

"Lo!" Pekik Nasya, gadis itu langsung meraih tisu dan membersihkan siraman jus tersebut yang tepat mengenai wajahnya.

"Dia yang duluan sandung gue!" Sena berusha membela diri ketika mendapat tatapan dari seisi kantin.

Tepat saat itu juga tiga orang laki laki menghampiri mereka. "Ada apa ini? Kok kaya seru gitu siram siraman" Ujar Sagara dengan cengiran khasnya membelah kerumunan.

Nasya yang melihat terdapat laki laki yang berada disebelah Sagara langsung berjalan menghampirinya untuk sekedar membela diri. "Arsen, seragam Nasya basah" Adunya.

Tak dapat tanggapan dari laki laki itu, Nasya kembali menoleh kearah gadis yang tengah berdiri mematung, lalu menunjuknya. "Dia yang udah siram Nasya sampe basah gini"

"Dia duluan yang sandung gue," Ucapnya tak mau kalah.

Arsen sekilas melirik Sena lalu menoleh kearah Nasya. "Cepet ganti baju aja, gausah berurusan sama cewe kasar ini lagi"

Nasya tersenyum penuh kemenangan, laki laki itu kemudian beranjak pergi bersama kedua temannya.

"Yang sabar, jangan masukin kehati" Lala memeluk gadis itu yang kini sedikit menunduk.

Lala melepaskan pelukannya lalu kembali membawa nampan pesanan mereka. "Kita makan dulu aja, nanti takut keburu masuk lagi"

Sena duduk dengan wajah yang masih tertekuk, ia membuka lunch box yang biasa ia bawa untuk Arsen, Lala yang melihat itu matanya langsung berbinar. "Buat gue aja Sen, gue ikhlas banget" Celetuknya.

Sena melirik Lala yang sedang mengedipkan matanya beberapa kali seperti tengah memohon, karna memang jujur saja masakan Sena sangatlah enak.

Beberapa saat kemudian suara notification menghentikan pergerakan Sena. Gadis itu melirik layar handphonenya, ia bisa melihat nomor kekasihnya terpampang jelas.

"Sorry aku baru bales,
Kabar aku baik, seharusnya kebalik
Gimana kabar kamu sekarang Sena?

"Rey kapan kita ketemu?
Akhir akhir ini kamu sibuk banget
Gak ada waktu buat aku"

"Sorry, next aku kabarin
Kalo aku udah gak sibuk ya"

Sena menghela nafasnya kasar, kekasihnya itu benar benar selalu tak ada waktu untuknya. Sena rasa ia seperti tak punya pacar.

★★★★★

~TO BE CONTINUE~
IG : @SNAZWAALISANAD

Journey Of Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang