23 || Get back together ★

1.8K 70 0
                                    

Saat ini Arsen sedang berada di balkon kamar nya, ia sesekali meneguk minuman kaleng soda yang berada di tangan kanan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Arsen sedang berada di balkon kamar nya, ia sesekali meneguk minuman kaleng soda yang berada di tangan kanan nya. Matanya sedari tadi menatap langit yang mulai menghitam, sepertinya hujan akan segera turun. Namun belum tentu, sebab mendung belum tentu hujan.

Sama seperti ia dan Sena, meski kedua nya telah dipertemukan kembali hampir 2 bulan lamanya namun mereka tak saling menyapa satu sama lain belum tentu kembali bersama.

Semakin ribut fikirannya, maka semakin Arsen terus meneguk minuman bersoda itu hingga tandas, kemudian ia remas dan membuang nya ke tempat sampah mini yang tersedia disana.

Keesokan hari nya sosok Sena berbeda dari hari biasanya, gadis itu kini sangat terlihat cantik dengan rambut yang dibiarkan tergerai. Karna selama ia masuk kampus rambutnya selalu ia ikat. Tak tahu mengapa Sena ingin kembali ke tampilan awal nya ketika SMA dengan gaya rambut yang di gerai begitu saja.

Suara mobil sport berwarna putih baru saja tiba, seorang laki laki perlahan turun dengan kacamata hitam nya yang kemudian ia buka, Arsen. Laki laki itu kemudian mulai berjalan. Dari arah yang berlawanan Arsen melihat wanita yang sangat ia rindukan sosok nya, namun masih ia tahan.

Disaat keduanya hanya berjarak beberapa senti, dua orang laki laki yang saling mengejar tak sengaja menabrak Sena hingga gadis itu menubruk Arsen. Detik berikutnya suara lunch box berwarna biru jatuh dari tas laki laki itu.

Sepontan Sena mengambil nya dan kembali menyerahkan lunch box tersebut kepada pemilik nya. "Sorry, ini lunch box nya"

Arsen menggenggam nya, iya. Bukan lunch box nya, melainkan tekstur tangan yang masih sangat ia kenali. Kulit nya yang putih, rasa nya yang lembut ketika bersentuhan, wangi khas yang menyeruak di penciuman nya membuat laki laki itu seperti kembali ke beberapa tahun silam.

Sena canggung, benar benar sangat canggung, saat ini Arsen memegang tangan nya sekaligus menahan lunch box tersebut yang baru saja ia berikan. "I-inii" Gugup Sena.

"Iya, ini lunch box yang biasa lo kasih makanan ke gue dulu, dan masih gue bawa ketika berangkat sekolah sampe ngampus sekarang. Lihat, masih bagus kan?" Ujar Arsen.

Sena tertegun, detik berikutnya ia tersenyum. "Masih disimpen ternyata, kenapa enggak dibua-"

Belum sempat melanjutkan perkataannya, Arsen lebih dulu menyela ucapan gadis itu. "I really miss you" Setelah mengatakan itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Arsen tanpa aba aba memeluknya penuh harap. "Tolong kembali"

Sena membisu, ia tak tahu harus apa dan menjawab apa. Gadis itu sangat terkejut dengan apa yang Arsen katakan. Mengapa laki laki itu baru mengatakannya sekarang? Padahal mereka sering bertemu hampir setiap hari. Ini yang sebenarnya gadis itu harapkan dari awal mereka dipertemukan kembali.

Dirasa tak ada jawaban Arsen melepaskan pelukan nya kemudian menatap gadis itu intens. "Kamu mau kan, kita kembali?" Ujar Arsen penuh pengharapan.

Sena masih terdiam mencoba mencerna, detik berikutnya ia mengangguk setuju. "Kenapa baru sekarang? Ini yang aku tunggu dari awal kita bertemu lagi"

Arsen tak kuat menahan air mata yang terus membendung, laki laki itu ingin menangis, lebih tepat nya menangis kebahagiaan karna penantian dia menunggu Sena kembali akhirnya sesuai dengan apa yang ia harapkan.

"Sekarang kita balikan?" Tanya Sena malu malu.

Arsen menggeleng kan kepalanya. "No, lebih tepat nya kita meneruskan tujuan apa yang seharusnya berlanjut, kita gak pernah putus, sayang"

"Tapi dicoffe beberapa tahun lalu kamu bilang put-" Lagi lagi ucapan Sena terhenti.

"Enggak, itu emang kamu nya aja yang bandel jadi aku kelepasan bilang kaya gitu tanpa mau dengerin penjelasan kamu dulu" Ucap Arsen lagi.

Satu minggu berlalu dengan semestinya, dua insan yang baru saja kembali bertukar hati masih dengan memamerkan kemesraannya di tengah tengah penghuni kampus, banyak orang yang iri pada sepasang kekasih itu karna saking serasi nya mereka. Ada juga yang sangat tak menyukai mereka bukan lain dan tidak bukan adalah Nasya, begitupun Haikal yang beberapa hari ini nampak kesal.

"Kenapa sih kamu akhir akhir ini marah marah terus sama aku? Kemarin juga kamu kemana? Kita ada janji dinner kan, aku nunggu disana lama, kenapa gak dateng?" Sesal Nasya pada Haikal yang sedari tadi sibuk dengan ponsel nya.

Haikal tak bergeming, laki laki itu masih asyik dengan dunia nya, detik berikutnya handphone yang sedari tadi Haikal mainkan Nasya rebut dan memasukkan nya kedalam tas nya. "Kamu denger aku gak sih?"

"Lo apa apaan sih! Rese banget jadi cewek!" Pekik Haikal emosi. Sedangkan Nasya hanya menatap Haikal dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Balikin handphone gue, atau kita putus" Ancam Haikal tanpa berfikir panjang.

Nasya tercengang, gadis itu tak mengerti lagi dengan sikap pacar nya yang berubah semenjak masuk kuliah dan bertemu Sena. Laki laki itu sudah hilang perhatian kepadanya, dan tidak memperdulikan nya lagi. "Putus? Really?"

Hari mulai gelap, dua insan kini sedang berada ditempat sedikit sunyi, mereka memperhatikan arena balap dari jarak lumayan jauh yang banyak dikerumuni oleh banyak orang. Seperti biasa geng Tigerious dan Arsenio malam ini akan bertarung.

Namun bola mata gadis yang sedang berada di samping Arsen terfokuskan pada motor yang sedang dikendarai oleh ketua Tigerious, yaitu Rey Chakra. Perlahan Sena melirik wajah kekasih nya. "Itu motor kamu?"

"Yaa, kamu bener" Jawab Arsen sedikit sedih dan tak senang membuat Sena mengernyit bingung.

"Kenapa bisa ada sama dia?" Tanya Sena lagi, bersiap mencerna apa yang akan Arsen katakan.

Arsen menunduk kemudian menegakkan kembali kepala nya, mata nya kembali mengarah kepada motor kesayangan nya dulu. "Beberapa tahun yang lalu setelah kamu pergi, aku mengiyakan ajakan mereka dengan taruhan motor beserta jabatan nya. Dari situ untuk pertama kali nya aku kalah karna jatuh sampai dirawat dirumah sakit, itu semua gara gara kamu"

"Gara gara aku?" Sena kembali mengernyit.

"Iya, disaat balapan berlangsung tiba tiba aku kepikiran kamu dan sama sekali gak fokus, aku terlalu bodoh biarin kamu pergi saat itu" Ucap Arsen mencoba menjelaskan, beberapa detik kemudian laki laki itu kembali bersuara. "Dan saat itu juga setelah pulih, jabatan aku udah gak ada berikut motor kesayangan aku udah gak ada pula"

Sena menatap Arsen lirih. "Maaf"

"Gak ada yang mesti dimaafin, semua nya udah terjadi, kamu udah ada dihadapan aku sekarang, milik aku, seluruhnya! Itu udah cukup buat gantiin semua nya yang hilang" Ujar Arsen sampai detik berikutnya laki laki itu memeluk Sena mesra.

★★★★★

~TO BE CONTINUE~
IG:@SNAZWAALISANAD

Journey Of Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang