02 || We end up here ★

4.3K 182 10
                                    

Saat ini Sena baru saja menyelesaikan makan malam yang disediakan oleh bi Inem, lagi dan lagi ia tak mendapati Papa dan Mama nya usai pulang sekolah siang tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Sena baru saja menyelesaikan makan malam yang disediakan oleh bi Inem, lagi dan lagi ia tak mendapati Papa dan Mama nya usai pulang sekolah siang tadi. "Kapan sih Mama sama Papa pulang, huft"

Sena yang bernama lengkap SENA KHALISA ALLARIC itu adalah putri satu satunya dari BIMA ALLARIC dan KINA ALLARIC keluarga ALLARIC sangat hangat dan harmonis, tetapi Bima dan Kina sering sekali pergi keluar negri untuk mengurus dan mengontrol butik yang dijalankan turun temurun dari nenek nya Sena.

Sena beberapa kali diajak oleh kedua orang tuannya untuk pindah, namun ada sesuatu yang membuat ia tak ingin pergi.

Tok tok tok..

"Non, ada den Arsen dibawah" Seru Bi inem dari balik pintu.

"Iya bi bentar aku kesana"

Sena dengan santai berjalan menyusuri anak tangga, sudah terlihat dari lantai dua bahwa Arsen sedang duduk diruang tamu sedang sibuk mengutak ngatik handphone nya.

"Tumben malem malem kesini?" Tanya Sena.

"Emang gaboleh kangen ya?" Jawab Arsen tanpa ekspresi.

Sena sudah tak asing lagi dengan sikap Arsen yang mempunyai dua kepribadian, jika sedang bersamanya ia akan sedikit bermanja, jika sedang berada dikawasan sekolah atau tempat ramai ia akan cuek.

"Nih sate mang ujang kesukaan kamu"

Sena dengan cepat meraihnya lalu mencubit pipi laki laki itu gemas. "Ahh makasih sayang"

"Heem"

"Mau main atau apa gitu keluar?" Tawar Arsen.

"Lagi males keluar, drakor aja gimana?" Usul Sena antusias.

"Minggu lalu kan udah, gak bosen?"

"Yaudah kalo gamau pulang aja sana" Usir Sena.

"Yaudah ayo!"

Keesokan harinya disekolah..

"Masih marah?" Tanya Arsen perlahan meraih tangan kanan Sena.

"Ngapain lagi sih, masih peduli Lo sama gue?" Timpal Sena dengan nada sedikit meninggi.

"Maaf sayang, semalem urgent banget" Lirih Arsen.

"Haah? Urgent? Nyatanya lagi lagi lo lebih mentingin cewek itu dibanding gue! Dari awal emang lo itu brengsek, mau sekeras apapun gue kasih tau kalo gue itu gak suka tetep aja kan lo gak denger? Udahlah kita udahan aja" Lirih Sena diakhir kalimatnya.

"Apasih? Gausah lebay deh Sen, dia cuman sahabat gue" Ucap Arsen berusaha menyakinkan gadis itu.

Perselisihan ini dimulai sejak semalam saat Arsen dan Sena sedang menonton drakor bersama tiba tiba dering handphone Arsen berbunyi memperlihatkan nama Nasya terpangpang jelas, tentu saja Arsen langsung dengan sigap mengangkatnya.

Sampai detik berikutnya Arsen langsung beranjak pergi setelah ia meminta izin kepada Sena untuk menuju kantor polisi karna Nasya menabrak seseorang untuk dimintai pertanggung jawaban.

Sena menepis kembali tangan laki laki itu yang akan menyentuh pipinya. "Apalagi? Udah deh, gue capek. Kita udah hampir mau dua tahun, dan itu udah cukup mengukur kesabaran yang gue kasih sama lo"

Sena hendak pergi namun Arsen masih menahannya. "Maaf" Hanya itu yang keluar dari mulut Arsen, Sena yang mendengar itu merasa muak karna memang laki laki itu akan terus melakukan kesalahan kesalahannya berulang kali dan berujung minta maaf untuk yang kesekian kalinya.

Bell masuk berbunyi, Sena akhirnya bisa bernafas lega karna untuk sementara ia akan terbebas dari Arsen.

"Sen, lo kenapa? Lagi kesel?" Pertanyaan Lala tak digubris oleh Sena, ia mulai duduk manis dikursi karna guru sudah berjalan menuju mejanya untuk mulai mengabsen.

Sedangkan disisi lain Arsen sedang memandangi room chatnya dengan Sena, ia baru saja mengirimkan pesan untuk mengajak Sena dinner malam ini, sesekali Arsen berdecak karna chat whatsaap yang menghubungi gadis itu masih saja centang dua abu abu.

Waktu berlalu dengan cepat, dikoridor sesudah bell pulang Lala terus melirik kearah Sena yang murung tak seperti biasanya. "Plis dong Sen jangan murung terus, kita kuliner aja gimana? Jangan langsung pulang ya?"

"Lagi gak mood" Gumam Sena lesu.

"Yaudah kalo gitu Lo cerita sama gue sebenernya ada apa? Jujurly gue bingung kalo Lo murung tapi Lo sendiri gak cerita apa apa jadi serba salah di gue nya" Cicit Lala.

Sena melirik kearah Lala dan terdiam untuk beberapa saat sampai ucapan Sena membuat Lala sedikit terkejut. "Gue putus sama dia"

"Seriously? Demi apa akhirnya sahabat gue sadar juga, ya allah gue kudu selametan inimah" Lala melompat lompat kegirangan dengan ekspresi lega.

"Lo jahat yaa ternyata, bahagia diatas penderitaan sahabat sendiri" Cibir Sena.

"Buka mata Lo Sen, gue gini karna bahagia banget akhirnya sahabat gue gak bego lagii" Celetuknya.

"Lo katain gue bego?" Tekan Sena.

"Yeee gue emang akuin sih Lo salah satu orang berprestasi disekolah, tapi itu gak berlaku dibidang percintaan" Urai Lala apa adanya yang langsung mendapat sorot mata tajam dari sahabatnya itu.

Diparkiran seperti biasa Lala sudah ditunggu oleh sang pujaan hati dengan Vespa kesayangannya, Lala tersenyum Lebar langsung memberikan kode pada Sena mengisyaratkan bahwa ia akan pulang duluan dengan sang kekasih.

"Yeeeee tadimah bilangnya mau ajakin kuliner" Ejek Sena memutar bola matanya malas.

"Kan Lo sendiri yang bilang lagi gak mood" Sahut Lala membela diri.

"Yaelah gak peka banget sih Lo jadi sahabat, paksa dong kali kali gue juga kan pengen dipaksa" Gerutu Sena.

"Next gue paksa nanti, oke? Sekarang Lo urus dulu masalah Lo sama jurig jarian dibelakang Lo dulu, biar semuanya kelar, awas aja besok gue denger Lo balikan lagi" Ujar Lala langsung berlalu pergi setelah mengatakan itu.

Mengerti akan hal yang dikatakan Lala, Sena langsung sedikit berlari tanpa menoleh untuk memastikan seseorang yang berada dibelakangnya, dugaannya sudah pasti benar siapa yang sedang mengikutinya saat ini.

"Sayang"

"Udahan ya marahannya? Gak capek apa itu muka ditekuk mulu gue perhatiin"

Sena tak menggubrisnya ia masih dengan lincah sedikit berlari menuju halte. Dirasa sudah tak di ikuti akhirnya Sena bisa bernafas lega, namun hal itu tak bertahan lama karna diujung sana ia sudah melihat Arsen membawa motor miliknya menuju posisinya saat ini.

"Cepet naik"

★★★★★

~TO BE CONTINUE~
IG:@SNAZWAALISANAD

Journey Of Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang