49 || Extra chapter 02 ★

2.5K 39 3
                                    

Hujan lebat di sertai petir yang menggelegar membuat seorang gadis yang berada di halte bus bergidik ngeri, kedua tangannya seakan akan memeluk dirinya sendiri, hembusan angin menerpa kulit putihnya terus menerus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hujan lebat di sertai petir yang menggelegar membuat seorang gadis yang berada di halte bus bergidik ngeri, kedua tangannya seakan akan memeluk dirinya sendiri, hembusan angin menerpa kulit putihnya terus menerus.

Lala menghela nafasnya dalam. "Kenapa harus hujan sih, kenapa gak pas udah dirumah aja turunnya"

Gadis itu terus menggerutu, hanya ada beberapa orang saja disana, sebagian mereka telah pergi ada yang di jemput oleh kekasihnya, ada juga yang tak sabar menerobos hujan itu dengan payung. Sialnya Lala tak membawanya.

Menit berikutnya ia memutuskan untuk mendengarkan musik dengan handsfree nya, sambil menutup matanya menikmati alunan lagu beserta pemandangan hujan di depannya.

Seseorang melepaskan salah satu handsfree miliknya kemudian dengan tak tau dirinya laki laki itu memakai salah satunya. "Galau banget mbak nya"

"Sagara anj-"

"Tahan tahan, hati mungil ini harus bersabar kali ini" Ucapnya lagi mencoba bersabar dengan mengelus ngelus dadanya.

Sagara memasukkan kedua tangan kedalam saku jaketnya. "Dingin banget hari ini, kenapa sih lo kalo keluar baju pendek gini terus"

Lala memutar bola matanya malas. "Serah gue dong, donatur lo? Ngatur ngatur gue?"

Sagara melepaskan jaketnya, untung ia masih memakai kaos yang berlengan panjang. "Nih pake, kurang baik apa gue sama lo" Sodornya kemudian.

Lala langsung mengambil dan langsung memakai jaket tersebut. " Jaket lo kurang tebel, masih kerasa dinginnya"

"Lo ngode ngode gue biar gue peluk gitu?" Sagara menaikkan satu alisnya. Mendengar itu Lala menyenggol lengan laki laki itu dengan kekuatan supernya hingga Sagara terpental jatuh dari kursi halte tersebut.

Sagara meringis. "Gila ya, pantat gue sakit bet cok! Cewe cewe tenaga nya kek laki"

Lala mengulurkan lidahnya seakan akan meledek laki laki yang masih enggan bangun dibawahnya. "Dari pada lo, laki kok letoy banget. Baru di senggol langsung terpental gitu"

Sagara bangkit kembali duduk di samping gadis itu. "Pantesan Kiki putusin lo, orang mantannya kek megalodon gini bahaya"

"Enak aja katain gue megalodon, lo tuh monyet anggora" Ledek Lala tak mau kalah.

Sagara menoyor Lala pelan. "Udah ah gak asik, mainannya katain sodara" Mendengar itu mereka berdua seketika terkekeh. "Ngakuin juga itu monyet sodara lo! Whahahah" Ujar Lala sambil memegangi perutnya, tak tahan menahan tawanya.

Ketika Lala masih tertawa lepas, Sagara hanya bisa memandanginya dengan tatapan teduh yang sangat sulit diartikan. "La, mau gak lo jadi pacar gue" Seketika suasana menjadi hening berbarengan dengan hujan yang terhenti.

Sedangkan di lain sisi, Nasya baru saja masuk ke sebuah minimarket, ia mencari sesuatu yang ingin ia beli. Ketika ia hendak menuju kasir, samar samar ia mendengar suara yang sangat ia kenali. "Haikal?" Gumamnya.

Nasya mencari di setiap sisi minimarket itu kemudian ia melihat orang yang sangat ia cintai bersama, seorang wanita? Dan siapa wanita itu?

Nasya mendekat kemudian ia menarik lengan kekasihnya lumayan kasar. "Dia siapa? Ngapain kamu disini sama cewek lain? Kamu selingkuh?"

Haikal memasang ekspresi datar. "Iya, emangnya kenapa? Masalah?"

Nasya menganga tak percaya. "Cowok brengsek!" Setelahnya Nasya berbalik dengan bibir yang melengkung hendak menangis. Ketika ia hendak melangkah pergi kedua orang itu terkekeh.

Haikal langsung memeluk gadis itu dari belakang. "Bercanda sayang, dia sepupu aku baru aja pindah rumah. Kalo gak percaya tanya Momy aja"

Nasya kembali membalikkan tubuhnya dengan ekspresi kesal. "Really?"

Haikal mengangguk. "Iya, sayang"

Gadis yang bersama Haikal itu tersenyum ramah kearah Nasya kemudian mengulurkan tangannya. "Hai, aku Naomi. Murni sepupu nya Haikal"

Nasya menjawab sambil menjabat tangan Naomi dengan perasaan malu. "Aku Nasya, maap ya aku gak tau, malu jadinya"

Naomi mengangguk masih dengan senyuman ramahnya. "Iya gapapa, btw mau ikut ajak aku keliling gak?"

Nasya mengangguk setuju. "Oke, aku ikut kalian"

"Ayo, bayar dulu"

"Iya"

Kembali pada situasi Lala dan Sagara saat ini, keduanya masih saling diam membisu setelah apa yang Sagara ucapkan tadi. "Lupain aja La, kalo emang lo gak mau jawab. Gue cuman pengen lo tau aja perasaan gue, itu cukup buat gue merasa lega, lo ber-"

"Gue mau!" Jawab Lala sebelum Sagara menyelesaikan ucapannya.

Sagara menatap Lala yang sedang mengalihkan pandangannya ke sembarang arah sambil menahan senyumnya. "Sikap lo kaya gini, kok seakan akan kaya lo yang udah lama suka gue?"

"Ya" Hanya itu yang Lala ucapkan, ia masih enggan menatap Sagara langsung.

Sagara membalikkan tubuh gadis itu untuk menatap dirinya. "Lo beneran suka gue udah lama, ya?" Tanyanya tak percaya.

"Baru nyadar lo? Emang selama ini gue selalu minta bantuan lo, minta lo anterin gue, ngajak lo makan buat temenin gue, itu gak jelas ya?" Tanya Lala balik.

Sagara diam tak percaya masih mencerna apa yang baru saja ia dengar. "Kapan lo mulai suka sama gue?"

"Setelah gue putus dari Kiki, lo selalu ada buat gue, lo selalu bikin gue happy disaat gue lagi galau galau nya putus cinta, awalnya perasaan gue ragu takut perasaan gue cuman buat jadiin lo pelampiasan, namun semakin kesini gue semakin yakin kalo gue beneran suka sama lo" Finalnya.

Sagara terdiam sejenak kemudian bersuara. "Gue jauh lebih lama suka sama lo, La"

"Maksudnya?"

"Gue suka sama lo dari sebelum lo jadian sama Kiki, gue selalu perhatiin lo dulu di sekolah, tapi disaat gue mau utarain perasaan gue sama lo, gue kalah cepat sama Kiki" Ujar Sagala kesekian kalinya.

Lala menatap Sagara intens. "Kiki tau kalo lo suka sama gue?"

"Enggak, dia gak tau. Udahlah yang penting sekarang lo punya gue, gue udah beraniin kemarin bilang sama Kiki kalo gue suka sama lo dan mau utarain perasaan gue sama lo, dia support gue"

Lala mengulas senyum manisnya. "Gak nyangka ya"

Sagara mengernyit bingung. "Kenapa?"

"Cinta lo masih ada di titik ini buat gue, makasih" Ujarnya menahan haru. Mendengar itu Sagara tanpa aba aba memeluk gadis itu erat. "Gue gak bakalan lepasin lo, gue bakal perjuangin lo, gue janji"

Lala membalas pelukannya tak kalah erat. "Janji lo gue pegang, awas aja lo kalo berani selingkuhin gue, gue potong anu nya"

Sagara bergidik ngeri. "Serem banget mbak megalodon!"

Lala melepaskan pelukannya dengan cepat. "Baru aja jadian, lo mau gue putusin?" Pekik gadis itu kesal.

★★★★★

~EXTRA CHAPTER 2~
IG:@SNAZWAALISANAD

Journey Of Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang