KOST CAMPUR ADUK - 14

461 39 1
                                    

Halo gimana kabarnya?

Sudah enam hari sepertinya tidak berjumpa?

Masih ingin membaca kelanjutan cerita ini?

Happy reading, Jangan lupa vote dan komen!

Felicia menganggukkan kepalanya paham, tidak apa yang terpenting kost barunya ini sudah jauh dengan lokasi kost sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Felicia menganggukkan kepalanya paham, tidak apa yang terpenting kost barunya ini sudah jauh dengan lokasi kost sebelumnya. "Masih penasaran pemicu misteri di kostan sebelumnya apaan ya?"

"Palingan bu Erna sendiri mau numbalin kita, soalnya gue sempet denger ada orang suaranya kayak ibu-ibu sebelum pulih dari krisis. Ada yang bilang kok gak ada yang mati sih? Kalian gak becus bunuh mereka, udah kayak di sinetron action campur horror." jelas Feri kepada teman-temannya disana.

"Mana bang Khairul belum sadar-sadar, sekarang giliran siapa yang jagain?"

"Jihane."

"Oh iya gue lupa," balas Feri menepuk jidatnya.

"Soalnya kalian bertiga kalau gak ditungguin nyeremin kadang kayak sakarotul maut gitu giliran kalau ditungguin anteng-anteng bae." ucap Gio kepada Feri dan Felicia.

Drrt... drrt...

Si Montoq kostan is calling...

"Kesini dong dua cowok, gue di rumah sakit kayak ada yang ngikutin."

"Mana bang Khairul belum sadar-sadar."

"Posisi lo dimana?"

"INI DI LIFT BARU KEBUKA—WOAH ANJING GUE NYASAR DI RUANG JENAZAH!"

Tut.

Gio panik langsung menarik tangan Erwin untuk naik ke motor beat milik Rama. "Jihane dalam teror yang tak kunjung selesai."

"Kalau bisa jangan lewatin jalan melati dah, mending lewat jalan langsat walaupun puter baliknya jauh ke rumah sakit. Feeling gue gak enak kalau lu pada lewat itu jalan walaupun gak lewat pas depan kost lama." saran Fajar tiba-tiba diangguki oleh Gio.

Kemudian Gio membuka pagar kost-nya, ia melajukan motor Rama dengan membonceng Erwin. Setelah itu Rama menutup kembali pagar-nya. 

“Di rumah sakit Matahari Husada juga horor katanya,” kata Rama kepada Feri dan Felicia yang masih duduk-duduk di sofa ruang tamu gabung garasi.

“Yang namanya rumah sakit mah angker dimana-mana.” celetuk Feri sambil nyebat.

“Gue sama Gio waktu mau jaga lu, Cia, sama bang Khai pernah juga nyasar ke ruang jenazah waktu malem-malem.” cerita Rama milai dengan kisah pengalaman horor-nya di rumah sakit.

“Kok sama bu Erna gak dibawa ke rumah sakit Rajawali Husada ya yang lebih deket?” tanya Felicia.

“Ya paling gak mau tekor bu Erna, soalnya rumah sakit Matahari husada kan kelas bawah.” 

KOST CAMPUR ADUK [NV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang