KOST CAMPUR ADUK [NV]

KOST CAMPUR ADUK - 5

Happy reading!!

Mature area 21+++

Berbijaklah dalam memilih bacaan.

○●○

Selama seminggu warga kost campur aduk mendapatkan makanan ternutrisi dari ibu kost. Karena apa? Karena meninggal putri pertama ibu kost yang diduga bunuh diri membuat diadakan pengajian kematian selama tujuh hari. Maka dari itu sisa-sisa makanan dilemparkan ke anak kost campur aduk supaya tidak mubadzir dibuang.

"Yah tujuh hariannya udah habis, balik ke setelan anak kost campur aduk." ucap Gio lesu melihat kulkas kostan kosong melompong.

"Masih ada empat puluh hariannya lagi." sahut Feri dari belakangnya.

Gio menghela nafas lesu lalu merebahkan dirinya di ruang televisi. "Lama beut mau makan enak nunggu empat puluh harinya kematian anak bu Ayu yang pertama."

"Ya namanya anak kost kudu ngirit, apalagi biaya hidup disini mahal."

"Mana gue habis resign jadi barista di tempat kopian biasanya lagi," keluh Feri ikut rebahan disamping Gio.

"Kenapa resign bang?" tanya Gio.

"Males sama anak baru disana ngeselin jadi gue emosi terus nyeletuk ngomong langsung resign."

"Emang ya lingkungan kerja itu berpengaruh," sahut Anya dari arah dapur tengah memasak mie rebus.

Feri menghela nafas panjang lalu menatap langit-langit kostan. "Mana gue punya dua adek yang harus dibantu biayain sekolahnya."

"Belum lulus SMA bang adik lo? Bukannya lo bilang tahun ini dia lulus?"

"Belum, dia gak lulus tahun ini jadi ngulang lagi tahun depan." jawab Feri.

"Beban sesungguhnya."

"Ya kayak lo juga kuliah gak lulus-lulus." sahut Zivanna.

"Bener sih, tapi gue kuliah biaya-biaya sendiri sambil bantu biayain dua adik gue." kata Feri.

"Mau kerja part time gak lo?" tawar Rama tiba-tiba datang.

"Dimana bro?"

Rama duduk disofa ruang televisi samping Zivanna. "Di cafe jalan edelweis punya temen gue, part time waktu kerjanya enam jam gaji awal sejuta kalau udah jalan tiga bulan dikasih tambahan."

"Butuh berapa oramg? Gue juga mau ikut dong buat nambah beli outfit." tanya Gio.

"Tiga orang, satunya udah diisi Erwin soalnya Erwin butuh duit buat nebus cincin tunangannya di pegadaian." balas Rama membuat Gio dan Feri angkat tangan. "Gue mau!" seru keduanya.

Rama manggut-manggut lalu menghubung pemilik cafe melalui chat di handphone-nya. "Udah gue bilangin, kata dia bisa kerja mulai hari kamis besok nanti jadwal shift-nya dikirim."