duda? (End)

bonus chapter ²

Helowwww, jangan tidakk. Maaf kelamaan.

Hepi reading man teman.

.

.
.

.

.

"DEK... MAKAN GK LU, GUE GOROK LU YE! " geram Devan sembari mengejar adiknya.

Bocah kecil itu biasa di panggil dedek. Nama aslinya adalah Nares Wijaya dewangga. Anak yang dilahirkan Nani. Kulit bayi yang putih aroma harum menyerbak.bulu mata lentik. Pipi gembulnya lucu menjadi sorotan semua orang. Saat kedatangan naren disana Devan sangat menyayangi adiknya.

Devan sudah beranjak dewasa, sekolah menengah atas kelas 3.adik masih 7th nan.begitu lancar berbicara. Wajah begitu tampan seperti dew. Menjabat menjadi ketua OSIS serta ketua basket di sekolah.

Devan semakin irit bicara kecuali keluarga termasuk adiknya. Banyak yang mengincar Devan menginginkan sebagai pacarnya. Tetapi Devan begitu tidak minat, Nani juga tidak memperbolehkan Devan berpacaran. Walaupun Devan sedang menyukai seseorang tapi ia memilih diam.

Devan seperti kulkas berjalan, bila di mood nya baik di akan mengeluarkan 2 kata. Bila badmood hanya berdehem saja. Berawal dari daddynya begitu dinginnya sampe ke tulang tulang.

" Wle.... Nggak mau!, abang gak suapin dedek! " Naren sembari menutup mulutnya.

" Kunti bogel!, kamu tuh harus mandiri" Devan mengambil nasi di piring lalu mangambil lauk pauk.

" Mandi sendiri kan. Dedek juga bisa mandi sendiri!, dedek mau disuapin abang" naren.

"yaudah!.... Aaaa" Devan pun menyuapi naren.

Setelah selesai, Devan pun menaruh piringnya di bak pencuci piring. Devan menggendong naren dan mengambil hpnya di sofa.

" Bang, bosen dedek mau ke mall sama abang! " Naren menatap Devan yang fokus dengan hpnya.

Drrrttt..... Drtt.

Devan menelpon Nani, akhirnya ada yang mengangkatnya.

" Halo Mommy, dedek mau ke mall sama aku boleh nda?. "Tanya Devan.

" Iya boleh sayang, jangan lama lama bentar lagi mommy sama daddy mau pulang "ucap Nani dari telfonnya.

" Jagain dedek ya bang, mommy sayang kalian " Nani menutup telfonnya.

Namanya juga Devan malas berganti pakaiannya, ia memakai celana pendek cream selutut dan menggunakan kaos hitam kebanggaannya. Tak lupa mengambil kunci montor ninja pemberian dari ortunya masih awet karna dirawat devan.. Panas euy nanti belang Devan gak peduli.

Naren di letak kan di depan Devan di belakang dan melajukan montornya meninggalkan mansion keluarganya.

Brumm.... Brummm! !

"Gas? " Tanya Devan kepada adiknya.

"Gas! Nguengggggggggg tut tut "

"😭"

Setelah sampai tak lupa Devan memarkirkan sepedahnya. Menggandeng tangan adiknya dan masuk ke dalam mall.

" Abang! Ada marmut psst psst kiw kiw "goda naren menatap kucing.

" Heh! Itu kucing dek. gue cium lo Lama lama "Devan yang gemas dengan adiknya.

" Rwarr, udah bang ayuk kesana gendong! "Manja naren.

Lama Lama makin bangek.akhirnya menggendong naren ke dekapannya.

" Abang! Itu ada kakak fadel ayuk kesana! "Girang naren ketika melihat fadel teman sekelas Devan.