terakhir. ⁴

2.5K 133 18
                                    

Ya below gezz, ini terakhir habis tu bikin book lagi mweheheheheh.

Vote yang terakhir.

Hepi readingn untuk terakhirnya.

.

.

.

.

Dew dan Nani pergi ke luar negeri, ada beberapa perusahaan yang sedikit ada kendala yang mengharuskan dew dan Nani pergi kesana.tak lupa membawa naren. Sebenarnya ingin memboyong sedevan juga tapi Devan kekeh gak mau.

"Devan, kalo kangen hubungin kita ya. Abang jangan makan telat, mommy bolehin kamu bawa pacarmu, tapi ada batasannya. " Nani.

Devan mengangguk, mengecup pipi Nani dan naren. Dew tersenyum lalu memegang pundak Devan.

"Daddy sama mommy kamu udah restuim kamu sama pacarmu, jangan diapain dulu sebelum halal. Daddy tidak pernah mengajarimu berbuat kekejaman terhadap pacarmu. Jagalah baik baik. Daddy yakin pacarmu baik maka jangan sia siakan." Dew.

"Baik komandan"

" Abang jangan nakal ya, dedek bakal kangen sama abang janji ya jangan lupa kabarin dedek setiap hari! Jangan sakitin kakak fadel! Kalo nggak aku marah!? " Naren manaut jari kelingking nya dan Devan pun membalasnya.

"Iya abang janji"senyum Devan.

Mereka bertiga pun mulai pergi dari mansions nya. Devan dan fadel resmi berpacaran hanya orang terdekat yang tau.

Kini Devan menghubungi pacarnya, dan diangkat oleh fadel.

" Ya sayang? " Fadel dari sebrang sana.

" Otw ya? Aku kangen " Devan.

"Hm, bawain jajan sama minuman stoknya pada abis,ku tutup ya aku mau masakin buat kamu" Fadel dan menutup telfonnya.

"Bi! Aku ke rumah bebep ya!? " Teriak Devan lalu menancapkan gasnya.

"Iya?! Hati hati tuan!? " Ujar sang bibi

Sesuai permintaan pacarnya, Devan membelikan segebok jajan jajanan serta minuman, Devan membelikan jajanan yang fadel minta. Dan akhirnya membayarnya ke kasir.

Tak lama kemudian ai sudah sampai di apart pacarnya. Memasukan kode lalu masuk dengan permisi.

"Cayangggg" Girang Devan lalu memeluk pinggang fadel yang sibuk memasak.

"Manja sekali tumben?? " Kekeh fadel.

"Terkena pelet mu, aku makin kepelet" Devan.

Fadel mematikan kompor nya dan mengangkat saring gorengnya ke piring yang dilapisi tisu. Lalu berbalik ke arah Devan mencium pipi Devan.

"Udah berangkat ya" Tanya fadel. Devan mengangguk.

Fadel terkekeh, tak lupa ia menyuruh Devan untuk menata belanjanya dan fadel menaruh makanan kesukaan Devan di ruang tamu.

Devan pun sudah selesai menata dan segera menghampiri fadel yang bermain hpnya devan.

"HP terusss, aku nya gak di peduliin! " Cibir Devan.

"Aww, ututututu bayi besarku marah! Sini aku suapin mau??" Sahut fadel.

Fadel munyuapi Devan , fadel senang dan beruntung mempunyai Devan. Walaupun ada saingan ia tidak peduli.

Jalur keluarga mah, paten aja. Ya gak??

Setaun mereka berpacaran melawan banyak rintangan dan pasti ada masalah kecil,Devan dan fadel pasti akan mencari jalan keluarnya.

Fadel tau bahwa pacarnya mewakili sebagai mafia, sudah tau sifat asli nya satu sama lain.

Setiap berangkat sekolah, pasti akan barengan, kalau ada salah satu yang tidak masuk maka pacarnya harus tidak masuk.walau tidak wajib sih.

Hari panjang karna mau berganti semester. Liburan di rumah saja sudah cukup bagi Devan dan fadel.

(Hei, author ingin menjadi pacarnya Devan. Psst psst kiw kiw abang~)

" Naren di bawa juga? "Tanya fadel.

" Hu'um, jadi biar ga rebutan kamu sama mommy"sahut Devan.

Fadel terkekeh.

"Ya kamu ngga mau ngalah, bikin naren nangis mulu" Fadel.

Ting!

Ada notifikasi di HP fadel, lalu fadel membukanya dan ternyata dari Nani.

(Lu pada jangan julid ye. Saya masi pemula uwuw)

Fadel terkekeh, tak sadar bahwa pacarnya sedang menunggu nya. Fadel menatap devan yang menatapnya cemberut.

Cupp

Fadel mencium pipi devan seraya gemas terhadap pacarnya.memeluk erat devan. Devan seketika ingin melayang hatinya dag dig dug.

Disisi lain...

Naren sudah bangun karena sudah sampai dibandara dan suasana sangat ramai sehingga menganggu tidurnya.

Naren sedang khawatir, bukannya takut terbang ke pesawat. Melainkan khawatir dengan devan selalu kakaknya.

Nani yang tengah menggendong naren lalu mengelus surai rambut naren, dew menarik pinggang Nani karna takut hilang.

"Dedek, kangen abang? " Tanya dew melihat naren murung.

"Heumm" Naren mengangguk pelan.

"Maafkan daddy ya, kalau gk penting kita gak bakalan pergi" Sesal dew.

"Tak apa dad, cepet diurus terus cepet pulang nanti bang devan peluk kaka cantik. Kalo mommy kan sama daddy " Desis naren.

Dew dan Nani tertawa, memang benar sih. Bapaknya emang gak mau ngalah sama kayak devan gak mau direbut fadelnya.

( mending Naren sama reader aja, xixi)

.
.
.
.
.
.

Yuyurly author kehabisan ide kesekian kalinya.

.
.
.
.
.
.

Semenjak devan dan naren berpisah, akhirnya kembali lagi di mansion keluarganya. Dew dan Nani menghela nafas panjang karna naren terus menerus Memeluk devan.

"Dek, nanti abang kecekek lo" Celetuk dew.

"Eum! Biarin daddy sukanya boong katanya bentar lagi pulang ternyata masih lama! " Adu naren yang enggan melepas pelukan dari devan.

"Dedek, abang gak kemana mana. Lepas gih ayo makan dulu"sahut devan.

Naren mengangguk, dengan pelan melepas pelukannya.

" Giliran sama abang nya nurut "desis dew.

" Udah udah.... Aku mau mandi jangan gaduh ya! "Nani lalu pergi meninggalkan mereka bertiga, tak lama kemudian dew mengikuti Nani.

" Sayang mau mandi juga! " Girang dew.

Devan dan naren mendidik bapaknya, bisa bisanya kek gitu!

"Bang, kek nya mau bikin adek lagi deh bang " Cibir naren.

"Iya.... Eh.... MASIH BOCIL KOK TAU BEGITUAN!! "Amuk devan

.
.
.
.
.

End.

Thanks pembaca setia ku, terutama jiji lopek dehhh. Maaf ga folbek lagi seleb 🗿🙏.

Diriku tipikal orang ngajak kenalan tuh harus dia duluan yang ngajak,😭🙏.

Sampai jumpa di book selanjutnya.

Lovyuuuuuu.

duda? (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang