Bab 31

77 9 4
                                    

Seringkali Bastian kagum dengan kemampuan Edwin mengabaikan kecanggungan suasana. Saat ini dirinya, Edwin, dan Marcus sedang duduk di dalam kereta kuda, menempuh perjalanan menuju Akademi Qarstone untuk seminar pengenalan dragenologi. Berhubung keluarga Mamond merupakan penyokong Dragenmore, maka sah-sah saja bila Edwin ingin ikut serta dengan alasan turut mengawasi kelancaran seminar dan melihat reaksi para murid.

Sejak dulu, pemuda itu memang tidak pernah ambil pusing terhadap pemikiran atau pendapat orang-orang terhadapnya. Oleh sebab itu ketika Marcus hanya memberi balasan-balasan singkat yang terkesan ketus terhadap pertanyaannya, Edwin menerima semua itu tanpa berniat berhenti bicara.

"Pasti anak-anak itu senang sekali menerima pelajaran dragenologi pertama mereka," cetusnya.

"Sebagai sekolah penuh murid ambisius, aku yakin mereka akan bersemangat," Bastian membantu proses komunikasi, berhubung Marcus teramat diam karena benaknya tengah dipenuhi masalah. "Menerima ilmu baru akan menjadi pengalaman menarik bagi murid-murid Qarstone."

"Kalau saja keluargaku tidak berdarah murni, mungkin aku sudah mendaftar ke sana sebelum Ayah mengajakku berjalan-jalan di Akademi Sihir sambil berkata 'suatu hari nanti inilah sekolahmu'." Edwin mendengus. "Membosankan bila kau sudah bisa menebak nasibmu."

"Tidak usah merajuk begitu. Keluargamu memiliki pengaruh yang luar biasa dalam masyarakat," Bastian mengingatkan. "Lihatlah sisi baiknya."

Tidak banyak keluarga penyihir dengan darah semurni Mamond, yang berarti dari generasi ke generasi tanpa putus hanya memilih sesama penyihir untuk dinikahi. Pihak kerajaan sekalipun tidak bisa mempertahankan hal demikian karena harus melakukan aliansi pernikahan dengan berbagai pihak. Walau seiring berkembangnya waktu, semakin banyak penyihir dengan gelar bangsawan yang dianggap bisa menikahi anggota keluarga kerajaan. Misalnya seperti Ibu Suri Rhema, ibu dari Raja Avinas dan Putri Celestine, yang merupakan putri seorang duke sekaligus lulusan terbaik Akademi Sihir pada zamannya. Kekuatan beliau menurun kepada kedua anaknya, membantu mempertahankan posisi keluarga kerajaan sekalipun mereka tidak memegang kuasa secara langsung terhadap Komite Penyihir.

"Pengaruh luar biasa apanya? Orang-orang tetap merundungku," keluh Edwin.

"Kau memang agak pantas dirudung dengan tindak-tanduk anehmu, Edwin."

"Hah! Lalu kau berteman denganku untuk apa? Demi pengaruhku yang kuat itu?"

"Aku hanya kasihan," Bastian membalas kalem dan singkat, tetapi dia dan Edwin sama-sama tertawa setelahnya.

Dari depan, terasa hawa menyengat ketika Marcus mengawasi Bastian dengan tajam, seakan bertanya-tanya bagaimana dia bisa tertawa bersama musuh.

Musuh... itukah dia dan Edwin sekarang? Tapi bukankah memang sejak tahun lalu Bastian telah menyadarinya? Sekarang ketika dihadapkan dengan sahabatnya lagi, yang notabenenya telah menjalin pertemanan dengannya selama bertahun-tahun, ada beban yang tumbuh dalam hati Bastian, disertai ribuan pertanyaan mengapa.

"Lihatlah murid-murid itu!" Edwin mencondongkan tubuh ke jendela, terlalu sibuk memperhatikan rombongan penyambut tamu alih-alih menyadari raut Bastian yang sedikit berubah. "Sambutan yang meriah. Mereka bahkan menyediakan minuman selamat datang untuk Anda, Mr. Wickham."

Marcus tidak mempedulikan ucapan barusan, sibuk tenggelam dalam pemikirannya. Bastian tahu sejak kemarin pria itu mempersiapkan seminar hari ini sekaligus melakukan penelitian kecil-kecilan mengenai serbuk kemerahan yang ditemukan di daun. Dari wajahnya, jelas terlihat bahwa belum ditemukan petunjuk apa pun.

Begitu turun dari kereta kuda, mereka dihadapkan langsung dengan beberapa siswa-siswi yang terpilih untuk menyambut tamu. Bastian tidak heran lagi ketika dirinya melihat Dion, terlebih mengingat kedua kakaknya adalah bagian dari pendiri Dragenmore. Oleh karena itu hati Bastian teriris ketika melihat kekecewaan Dion saat mengetahui hanya ada Marcus dan Bastian. Belum lagi, sosok Edwin-lah yang justru muncul di hadapan anak itu.

The Cursed Blessing [#2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang