"dimakan jangan dimainin makanannya Ti" peringat Asnawi
setelah perkelahian tadi Asnawi membawa Fuji untuk makan namun sebelumnya Asnawi juga sempat singgah diapotik untuk membelikan Fuji obat
"kenyang" lirih Fuji
Asnawi menarik mangkok Fuji lalu menyuapinya "lo baru makan 3 suapan"
Fuji tersenyum lalu memakan bubur yang disuapkan Asnawi
"perutnya udah enakan?" tanya Asnawi masih menyuapi Fuji
Fuji mengangguk "udah"
"habis ini gue antar pulang" Fuji yang mendengar itu pun protes
"kok pulang sih?kan niatnya gue mau nemanin lo latihan"
"gak usah gak papa"
"gak,gue mau ikut"
"Fuji"
"kalau larang gue nonton lo,gue gak bakal balas chat lo lagi" ancam Fuji
Asnawi menghela nafasnya lalu mengangguk "iya lo ikut,sekarang habisin dulu makanannya" ujar Asnawi menyodorkan sendoknya
Fuji menerima suapan Asnawi sambil memainkan ponsel Asnawi dikarenakan ponselnya tertinggal dimobil
setelah selesai makan Fuji masuk kemobil terlebih dahulu sedangkan Asnawi kekasir untuk membayar makanan lalu masuk kemobil
"kayaknya dilapangan nanti ada Lino kalau lo gak nyaman sama bercandaannya dia ngomong kegue ya?"
Fuji tertawa "iya tenang,lagian gue liat Lino orangnya seru kok"
"lo gak tau aja gimana ngeselinnya dia" cibir Asnawi
"eh lo tuh masih berhubungan gak sih Wi sama mantan?" Asnawi langsung menoleh ke Fuji "kenapa?"
Fuji mengendikan bahu acuh "gue penasaran aja sih,gak lucukan gue didekatin sama orang yang masih berhubungan sama mantan"
Asnawi tertawa lalu mengacak acak rambut Fuji "gue gak ada hubungan lagi sama mantan,kalau lo gak percaya lo bisa buka semua sosmed gue"
"gue ngedekatin lo serius Ji,gue gak bakal ngedekatin lo kalau gue masih berhubungan sama mantan"
Fuji menunduk memainkan tangannya "jujur ya,gue tu selalu capek dengar itu dari orang orang yang ngedekatin gue tapi akhirnya kalau gue ada perasaan mereka ninggalin gue gitu aja,and it still hurts me"
selama ini Asnawi selalu melihat Fuji sebagai wanita yang menjadi happy virus teman temannya namun sekarang ia melihat banyak sekali moment kesedihan yang dilalui wanita disampingnya ini
"Ji"
Fuji menoleh "kenapa"
Asnawi mengusap puncak kepala Fuji "you did well,Ji. Such a gread job,im proud of you,gue gak janji untuk gak nyakitin lo kedepannya tapi gue bakal berusaha buat lo selalu senyum terus Ji"
"untuk kedepannya jangan mendam sakitnya sendiri ya?cerita kegue tentang apa pun meskipun gue gak bisa ngasih saran tapi seengganya lo punya gue untuk cerita" ungkap Asnawi masih mengusap rambut Fuji
entah kenapa mendengar ungkapan dari Asnawi,Fuji menangis ia akui saat ini ia selalu menyimpan kesakitannya sendiri dan menutupi semuanya dengan tawaan
"maaf ya udah buat lo nangis terus hari ini" kata Asnawi sambil mengusap titik air mata pada pipi Fuji dengan jempolnya
"bukan salah lo kok,kayaknya gue mau datang bulan aja makanya bawaannya pengen nangis" ucap Fuji tersenyum
tiba tiba kaca mobil diketuk terlihat wajah Saddil dikaca mobil
KAMU SEDANG MEMBACA
infinity(AsnawixFuji)
Fanfictionini tentang Asnawi yang menjadi obat untuk kesembuhan hati wanita yang ia sukai bagaimanakah kelanjutan kisah keduanya?apakah keduanya siap dengan konsekuensi yang mereka jalani? ini cerita fiksi tidak ada keterlibatan dalam realita