hari ini merupakan hari yang menegangkan bagi Asnawi dan Fuji bahkan keduanya sampai tidak bisa untuk tidur sangking takutnya
setelah Asnawi selesai mengucap ijab qabul,Kak Vio dan Tania menjemput Fuji untuk berjalan kepelaminan,sampainya dipelaminan Fuji melihat Asnawi menatapnya tersenyum sampai akhirnya tangisnya tidak bisa lagi ia tahan ketika Fuji sudah berdiri tepat didepannya,kemudian Asnawi memegang ubun-ubun Fuji dan membacakan doa agar pernikahannya langgeng
wanita yang beberapa bulan lalu ia temui dijepang saat ini tepat didepannya ini sudah menjadi tanggung jawabnya
proses demi proses sudah berlalu,dan saat ini keduanya sudah berdiri dipelaminan untuk menyalami para tamu yang telah hadir
"make up aku luntur gak?" tanya Fuji sambil menghapus air matanya dengan tissue
Asnawi menggeleng lalu tersenyum "engga,kamu tetap cantik"
"aku menepati janjiku bukan?"
Fuji mengangguk "terimakasih sudah menepati janjimu"
Asnawi benar benar menepati janjinya untuk menjadikan Fuji menjadi wanita satu satunya yang akan menemaninya mewujudkan impiannya
●●●●●
acara telah selesai dua jam lalu,Fuji yang sudah tidak tahan pun meminta izin untuk masuk terlebih dahulu dan menganti gaun pernikahannya dengan baju tidur
ia kemudian duduk dikasur sambil membersihkan makeupnya dan membuka ponselnya banyak sekali ucapan selamat yang ia terima
ia menoleh ketika pintu kamarnya terbuka dan menampakan Asnawi dengan kaus putihnya
"kapan ganti bajunya?" tanya Fuji
"tadi,ditemanin abang Frans" jawab Asnawi lalu ia mendekati Fuji dan memeluknya
"kaki kamu udah diobatin?" tanya Asnawi karena ia menyadari Fuji meringis kesakitan dikakinya
Fuji mengangguk "udah tadi"
keduanya masih sama sama diam namun Asnawi masih setia dengan pelukannya seakan tidak melepaskan Fuji
"Nawi"
"apa sayang"
"aku lapar" lirih Fuji malu,Asnawi melepas pelukannya sambil tertawa
Fuji yang merasa ditertawakan langsung mencubit perut Asnawi "jangan diketawain ih"
setelah Asnawi meringis kesakitan Fuji dengan cepat mengelus perut yang terkena cubitannya
"ayo turun,aku temanin makan"
Fuji mengambil hoddie hitam milik Asnawi lalu keduanya pergi kerestoran hotel
sepanjang jalan tangan Asnawi selalu merangkul Fuji yang statusnya kini menjadi istrinya
"kamu mau makan gak yang?" tanya Fuji sambil melihat menu yang baru saja diberikan staf restoran
"aku bihun goreng aja yang"
"sop buntutnya 1,bihun gorengnya 1,chicken burgernya 1 ya mba"
"kamu minumnya apa yang?"
"air mineral biasa aja"
Fuji mengangguk "air mineralnya 2 mba"
KAMU SEDANG MEMBACA
infinity(AsnawixFuji)
Фанфикini tentang Asnawi yang menjadi obat untuk kesembuhan hati wanita yang ia sukai bagaimanakah kelanjutan kisah keduanya?apakah keduanya siap dengan konsekuensi yang mereka jalani? ini cerita fiksi tidak ada keterlibatan dalam realita