Fuji sekarang sedang dikamarnya,entah kenapa dia berfikir Asnawi hanya memainkan perasaannya,dia merasa jika hanya dia yang mencintai Asnawi.
dia tidak bisa dalam hubungan jarak jauh namun bersama Asnawi dia berani untuk melawan rasa takutnya"woi bengong aja" Fuji terkejut dengan kehadiran Ratu dan Maria yang sudah ada didalam kamarnya
"kalian kapan datang?" tanya Fuji
"dih melamun terus sih jadi gak sadar kita datang" cibir Maria lalu merebahkan dirinya disamping Fuji
"ada apa sih kawan?" tanya Ratu iktu menyusul duduk disebelah Fuji
Fuji menghela nafasnya "kenapa ya gue ngerasa dihubungan ini cuma gue yang suka sama Asnawi"
Maria yang tadinya berbaring pun langsung duduk menghadap Fuji "lah?kenapa?"
"gak tau"
Ratu pun langsung memukul Fuji "aneh lo,harus ada alasannya lah"
"gue ngerasa pas gue pulang dari umroh kemarin dia berubah aja,jarang ngabarin biasa sesibuk sibuknya dia ada aja ngabarin gue" lirih Fuji
"terus"
"gue awalnya gak mau berfikiran gini cuma kek gue tu mikir kok dia gak pernah cemburu padahal Ardan selalu ngechat gue"
"positif thinking aja Ji,mungkin Asnawi jarang ngabarin karena emang sibuk" ujar Ratu
Maria mengangguk "bener,lagian bagus kali Ji kalau dia gak pernah cemburu berarti dia emang sepercaya itu sama lo"
sedangkam Fuji hanya diam,dia sedang berusaha melawan overthinking yang muncul dikepalanya
Maria mengusap kepala Fuji "udah jangan overthinking deh,siap siap gih kita jemput Asnawi"
"Asnawi pulang?" tanya Fuji bingung
Ratu dan Maria pun bertatapan bingung "lah lo gak tau?"
Fuji menggeleng "dia gak ada ngasih tau kalau dia balik hari ini" lirih Fuji kecewa
"udah ah siap siap aja ntar lo tanya langsung keAsnawinya kenapa gak ngasih tau" ujar Ratu sambil mendorong Fuji kekamar mandi
●●●●●
Asnawi tertawa ketika membaca chat dari Ratu yang memberi tau kalau Fuji saat ini sedang marah karena dirinya tidak mengabari kalau akan pulang
sebenarnya Asnawi sendiri emang tidak mengabari Fuji karena dirinya sedang mempersiapkan kejutan untuk kekasihnya
Asnawi menyadari ia tidak banyak menunjukan kasih sayangnya,maka dari itu dengan usul Lino dan Dewangga ia mempersiapkan kejutan dengan bantuan teman teman FujiAsnawi membuka pintu apartemen miliknya,ia tersenyum dengan kehadiran Zizah,Arhan dan Lino yang sedang sibuk menata meja makan
"lah kok datangnya cepat?" tanya Zizah menatap Asnawi sambil menyalakan lilin
Asnawi menaruh tasnya disofa lalu mendekati ketiga temannya "bahan makanannya adakan?"
"ada dikulkas" jawab Lino membuka kulkas menunjukan keAsnawi
"lo beneran udah belajar masakkan Wi?" tanya Arhan meyakinkan
"udah" inilah alasan kenapa Asnawi jarang mengabari Fuji karena ia tidak memiliki waktu membuka ponsel,ia rela meluangkan waktu istirahatnya untuk belajar memasak untuk Fuji
"waduhh jadi chef demi ayang" ejek Lino sambil memakan cemilan yang ada dikulkas Asnawi
Asnawi hanya diam ikut mengambil cemilan yang dimakan Lino
KAMU SEDANG MEMBACA
infinity(AsnawixFuji)
Fanficini tentang Asnawi yang menjadi obat untuk kesembuhan hati wanita yang ia sukai bagaimanakah kelanjutan kisah keduanya?apakah keduanya siap dengan konsekuensi yang mereka jalani? ini cerita fiksi tidak ada keterlibatan dalam realita