gak tau chapter ini masih enak dibaca atau engga,aku minta maaf ya sekiranya gak nyambung atau ada kesalahan🙏🏻
ujian menjelang pernikahan memang benar adanya contohnya saat ini 3 hari sebelum resepsi Fuji tiba tiba drop dan mengharuskannya untuk dirawat untungnya urusan surat menyurat keduanya sudah selesai
dan saat ini Asnawi pun beberapa kali ingin menemui calon istrinya itu namun ditahan ibunya
"gak boleh,kalian itu lagi dipingit gak boleh ketemu dulu sampai acaranya nanti" omel ibu Asnawi karena anaknya itu ngotot ingin bertemu
"menantunya pingsan loh bu,nanti kalau akunya gak jadi nikah gimana?"
ibu Asnawi yang awalnya sedang mencuci piring langsung berbalik dan menarik bibir anaknya itu "mulutnya hih"
"ibu aku sama ayah jalan ya" teriak Ikrar sambil turun kebawah lalu mendatangi Asnawi dan ibunya didapur
"mau kemana?" tanya Asnawi melihat adik perempuan satu satunya ini sudah berpakaian rapi
"datangin menantu ayah dong" jawab ayah Asnawi yang baru saja datang
"aku ikut dong"
"gak boleh,kakak lagi dipingit tau" ujar Ikrar dengan nada mengejek
"tau rumah sakitnya emang?"
"tau kok bu,tadi udah ngechat kak Ai"
ibu mengangguk "berangkat gih,titip salam sama kak Fujinya ya bilangin maaf ibu belum bisa jenguk soalnya ngejagain calon suaminya ini yang gak betahan dirumah"
Asnawi mendengus kesal
Ikrar pun menyalimi ibunya dan Asnawi namun ide jahilnya muncul ketika melihat wajah kakaknya itu cemberut lalu ia mencubit pipi Asnawi "dadah ganteng,mau ketemu kak Fuji dulu" Ikrar pun langsung berlari keluar
"Ikrarr" teriak Asnawi
"ini serius gak sih bu,modelan Asnawi gini mau jadi kepala keluarga" bisik ayah pelan membuat ibu tertawa mendengarnya
●●●●●
Fuji merengut karena dari tadi dia kena omelan kedua kakaknya
"kenapa bisa telat makan?" omel Frans
"lo mau nikah Ji,kalau Asnawi tau lo pingsan karena telat makan apa gak berantem lagi" cibir Ai sambil mengecek dahi adiknya
"makanya jangan dikasih tau kalau gue pingsan karena telat makan"
Ai dan Frans hanya menghela nafasnya,menjelang pernikahan Fuji selalu lembur menyelesaikan endorsan yang belum sempat ia upload sampai dirinya melupakan makannya
tiba tiba pintu diketok dan melihatkan Ikrar dan Ayah
"Assalamualaikum"
Ikrar lalu menyalimi Ai dan Frans begitu pun keduanya juga menyalimi ayah
saat Fuji ingin merubah posisinya menjadi duduk,ayah menahannya untuk tidak usah duduk
"sakit apa Ji?" tanya Ayah sambil mengusap pelan rambut calon menantunya itu
"biasa yah,dia ngejar endorsan sampai lupa makan jadinya langsung pingsan" Fuji langsung menyinisi Ai yang membongkar semuanya
"Fuji lain kali jangan gitu ya nak,kerja itu boleh tapi sesuai porsinya" ujar Ayah masih setia mengusap rambut calon menantunya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
infinity(AsnawixFuji)
Fanfictionini tentang Asnawi yang menjadi obat untuk kesembuhan hati wanita yang ia sukai bagaimanakah kelanjutan kisah keduanya?apakah keduanya siap dengan konsekuensi yang mereka jalani? ini cerita fiksi tidak ada keterlibatan dalam realita