hari ini mood Fuji sedang tidak baik karena dia tidak sengaja membaca komen negatif tentang dirinya,sebenarnya dia udah bisa mendapatnya komen negatif cuma kali ini ia melihat komen yang mengatakan Asnawi akan meninggalkannya karena fisiknya sangat berubah
saat ini kandungan Fuji sudah jalan 4 bulan,Fuji akui saat mengandung banyak sekali perubahan yang ada pada dirinya seperti wajahnya yang breakout sampai dirinya sendiri takut untuk foto
namun Asnawi selalu meyakinkannya kalau dirinya tidak perduli dengan fisik Fuji,apalagi selama ini yang menemaninya menjalani masa sulit adalah istrinya
pas membaca komen itu Fuji pun langsung overthinking apalagi hari ini Asnawi sedang ada jadwal photoshoot bersama model perempuan
tiba tiba pintu apartemennya terbuka menampakan suaminya datang membawa jus mangga yang Fuji minta sebelumnya
Asnawi mendekati istrinya bingung tumben sekali Fuji tidak menyambutnya,biasanya setiap dirinya pulang Fuji selalu menyambutnya didepan pintu namun hari ini tidak Fuji bahkan tidak menoleh sama sekali
"kamu mah ih ngagetin aja" pekik Fuji karena Asnawi memegang pundaknya tadi
"kamu gapapa sayang?"
"aku gak papa"
Fuji berdiri "aku masak makannya kamu dulu ya,aku lupa masak tadi"
Asnawi menarik pelan Fuji kepelukannya,ia mengusap pelan punggung istrinya itu
"kalau punya masalah jangan disimpan sendiri,kamu kan punya aku buat cerita,kita cari jalan keluarnya sama sama,aku tuh disini ada sama kamu" ujar Asnawi masih dengan tangan mengusap tidak lama ia merasakan bajunya basah,terdengar juga suara tangisan dari istrinya itu
Asnawi membiarkan Fuji menangis dipelukannya,ia akan bertanya setelah Fuji tenang
setelah dirasa istrinya itu tenang,ia melepas pelukannya lalu mengusap air mata Fuji
"duduk dulu yuk" Asnawi menuntun Fuji untuk duduk disofa
"kenapa?" tanya Asnawi masih setia mengusap air mata Fuji
Fuji pun menyeritakan semuanya tentang komentar negatif yang ia dapatkan
"sampai tadi aku gak sengaja baca dm dari notif ada yang nyumpahin kalau aku bakal hamil anak prematur" lirih Fuji
Asnawi mengerutkan keningnya,ia tentu saja marah namun sebisa mungkin ia tidak menunjukannya karena saat ini Fuji sedang hamil dan ia pernah baca kalau ibu hamil jangan dibentak karena bisa menyebabkan stress berlebihan
"aku salah ya sama mereka sampai mereka giniin aku? aku fikir setelah aku menikah komen negatif itu gak bakal ada tapi ternyata engga"
Asnawi kambali menarik Fuji kepelukannya "kamu gak ada salah apapun,mereka ngelakuin itu karena hidup mereka gak seenak kamu,mereka iri jadi ngelampiasinnya kekamu"
Fuji menangis sesegukan dipelukan suaminya,Asnawi juga merasakan sakit mendengar istrinya itu menangis
Asnawi mati matian buat istrinya itu bahagia tapi kenapa ada saja yang buat istrinya itu menangis"Nawi"
"ya sayang" tanya Asnawi mengeratkan pelukannya
"jus aku dingin" Fuji menunjuk jus mangga yang ada dimeja
Asnawi melepaskan pelukannya sambil tertawa, namun sebelum melepaskan pelukannya ia menghapus air matanya agar Fuji tidak menyadari jika dirinya menangis
"aku masakin kamu dulu"
"pesan aja,kamu istirahat aja" suruh Asnawi dibalas gelengan Fuji "gamau aku udah seharian dikasur,lagian aku tinggal goreng ayam aja kok,sekalian masak sayur sop"
KAMU SEDANG MEMBACA
infinity(AsnawixFuji)
Fanfikceini tentang Asnawi yang menjadi obat untuk kesembuhan hati wanita yang ia sukai bagaimanakah kelanjutan kisah keduanya?apakah keduanya siap dengan konsekuensi yang mereka jalani? ini cerita fiksi tidak ada keterlibatan dalam realita