Fuji menghela nafasnya ketika memasuki kamar dilihatnya Asnawi masih belum tidur,padahal Fuji sengaja untuk tidak masuk kamar berharap kalau suaminya itu akan tidur namun ternyata ia salah
Fuji mendekati kasur ia berbaring dan menarik selimutnya
"kamu ngantuk banget ya?" tanya Asnawi hanya dibalas deheman oleh istrinya
"aku belum makan malam" lirih Asnawi langsung membuat Fuji membuka matanya,ia menatap sinis Asnawi "kenapa belum makan?"
"aku pengen mie buatan kamu,tapi kalau kamu ngantuk gak papa biar aku masak sendiri"
Fuji menjulurkan tangannya melihat itu Asnawi bingung "ngapain?"
"tolong bangunin,aku susah bangun" jawab Fuji masih terkesan cuek
Asnawi pun tersenyum lalu membantu Fuji untuk bangun dari tidurnya bahkan saat turun tangga ia selalu merangkul Fuji
"lepas ih" Fuji berusaha melepaskan rangkulan Asnawi dari pundaknya namun Asnawi selalu kembali meletakan tangannya pada pundak Fuji,jadinya Fuji hanya diam pasrah saja
Fuji membuka kulkas untuk mengambil bahan bahannya "kamu mau pakai telur gak?"
"mau"
Fuji mengambil telur dan sawi lalu membawanya kedekat kompor
"aku gak mau pake sayur"
Fuji menatap Asnawi tajam
"gak jadi,aku pake sayur aja" jawaban Asnawi terhadap tatapan tajam istrinya itu,Fuji dengan telaten memasak mie untuk Asnawi
"jangan liatin aku" ujar Fuji masih fokus dengan kegiatan memasaknya
"kamu cantik"
"memang"
"kamu sayang aku gak?"
"kamu marahin aku terus,ngapain aku sayang" celetuk Fuji
Asnawi tersenyum mendekati Fuji memeluk istrinya itu dari belakang bahkan ia berkali kali mencium pipi istrinya
"ish jangan cium akuu" teriak Fuji karena Asnawi menganggu kegiatan memasaknya
"maafin aku,karena beberapa hari ini aku buat kamu nangis,aku cuma takut kamu sama adek kenapa napa" lirih Asnawi
Fuji membalikan tubuhnya menghadap Asnawi "aku ngerti kok,tapi kamu tadi tuh ngeselin banget emang aku semerepotkan kamu itu ya?"
"iya,tapi aku suka kalo kamu ngerepotin aku dari pada kamu harus diamin aku kayak tadi"
"biarin,padahal aku masih mau diamin kamu lama lama" cibir Fuji dengan bete,Asnawi yang gemas pun dengan cepat mencium pipi Fuji lalu ia memeluk erat istrinya
"mie kamu nanti ngembang Nawi" Asnawi tertawa lalu melepaskan pelukannya
Asnawi membawa mangkuk berisi mienya kemeja makan,diikuti Fuji yang menemani suaminya itu untuk makan
sembari Fuji masih meniup mie untuk disuapikan kepadanya Asnawi mengelus perut istrinya"dua anak ayah ini lagi apa ya didalam"
Asnawi dan Fuji langsung terkejut ketika terasa tendangan dari perut Fuji
"dia ngerespon aku gak sih itu yang?" tanya Asnawi kesenangan karena anaknya seakan merespon pertanyaan dirinya
"iya,ini makan dulu"
Asnawi membuka mulutnya menerima suapan dari istrinya
"kamu ngapain tadi lama dibawah?"
"ngerjain endors"
KAMU SEDANG MEMBACA
infinity(AsnawixFuji)
Fiksi Penggemarini tentang Asnawi yang menjadi obat untuk kesembuhan hati wanita yang ia sukai bagaimanakah kelanjutan kisah keduanya?apakah keduanya siap dengan konsekuensi yang mereka jalani? ini cerita fiksi tidak ada keterlibatan dalam realita