saat ini Asnawi sedang melakukan vidio call dengan kekasihnya,namun Asnawi menyadari jika saat ini ada yang berbeda dengan kekasihnya itu
sedari tadi Asnawi memperhatikan kalau Fuji banyak tersenyum namun itu bukan senyum bahagia melainkan kekasihnya itu sedang menutupi sesuatu
"kenapa sayang" tanya Asnawi sudah tidak tahan lagi dengan senyum palsu Fuji
"kenapa?"
"kamu kenapa sayang,aku perhatiin pacar aku ini banyak diamnya"
"Nawik" Asnawi mulai panik melihat Fuji menangis sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya
"kenapa sayang" tanya Asnawi untuk ketiga kalinya
Fuji pun menyeritakan semua permasalahannya yang membuatnya dihujat
"aku gak papa kok dihujat sendiri tapi aku gak bisa kalau hujatan itu sampai keGala atau pun kealmarhum kedua kakakku"
Asnawi memejamkan matanya menahan emosi saat Fuji menceritakan permasalahannya
"hati aku sakit Nawi"
"gak boleh nyakitin dirimu ya Ji" tegur Asnawi ketika Fuji memukul dadanya seakan hanya itu cara yang bisa dia luapkan untuk emosinya
Asnawi hanya memandangi Fuji yang masih menangis sesegukan sendirian
"kamu bisa ninggalin aku kalau kamu gak betah sama hujatan yang kamu terima karena aku,aku ikhlas kok ngelepasin kamu"
"aku gak mau,aku sayang banget sama kamu Ji,kalau kamu fikir semua orang ngehujat kamu dan gak ada yang berpihak sama kamu,kamu masih punya keluarga dan aku yang ada pihak kamu"
Asnawi meneteskan air matanya,hatinya juga sakit ketika Fuji mengatakan jika dia ikhlas melepaskan Asnawi
"aku tau kamu bisa tanpa aku,tapi aku gak bisa kalau gak ada kamu Ji,aku udah ngambil langkah sejauh ini biar kamu tetap sama aku,biar kamu gak pergi dari aku"
"aku gak bisa kalau gak ada kamu Ji" lirih Asnawi sambil menatap Fuji yang masih menangis
●●●●●
Fuji terbangun dari tidurnya dan mengecek ponsel ternyata panggilannya dengan Asnawi masih tersambung dan terlihat jika Asnawi masih terlelap dengan tidurnya,keduanya sama sama tidur ketika sudah selesai deep talk satu sama lain sambil menangis
Fuji masih fokus melihat kekasihnya itu sedang tidur namun perhatiannya teralihkan dengan kehadiran Gala yang baru saja membuka pintu kamarnya
"Utii" panggil Gala mendekati Fuji lalu disambut pelukan dan mengangkat tubuh Gala kekasurnya dan melanjutkan memeluk keponakan satu satunya itu
"jangan cium uti" tolak Gala ketika Fuji ingin menciumnya bamun Fuji tetaplah Fuji yang jahil dia tetap mencium Gala sampai Gala teriak dan membangunkan tidur Asnawi
"jangan digangguin Galanya Fuji" tegur Asnawi dengan suaranya yang baru bangun
Fuji tertawa lalu mengarahkan ponselnya kewajah Gala
KAMU SEDANG MEMBACA
infinity(AsnawixFuji)
Fanfictionini tentang Asnawi yang menjadi obat untuk kesembuhan hati wanita yang ia sukai bagaimanakah kelanjutan kisah keduanya?apakah keduanya siap dengan konsekuensi yang mereka jalani? ini cerita fiksi tidak ada keterlibatan dalam realita