komen sebanyak banyaknya dong buat part ini😗
gaboleh komen lanjut ya,ntar dilanjut kalau komennya banyak emosi aja🤣🙏🏻Asnawi masuk kedalam kamarnya membawa piring berisi mangga yang sudah ia potong,dirinya tidak setega itu untuk tetap membiarkan istrinya mengidam
Asnawi menyuruh istrinya itu untuk masuk kedalam kamar karena ia yakin kalau Fuji melihat siapapun memanjat pohon,istrinya itu akan memaksa untuk ikut memanjat
saat dikamar ia melihat Fuji sedang tertidur membelakanginya,Asnawi menaruh piring yang ia bawa dimeja lalu ia mendekati istrinya
Asnawi memeluk istrinya itu dari belakang,dalam hati Asnawi selalu mengucapkan kata maaf karena ia sadar beberapa hari ini Fuji selalu dibuatnya menangis bahkan Devani dan Adiba bercerita jika Fuji tidak menangis namun istrinya itu mempertanyakan apakah Asnawi tidak bercerita apapun kepadanya karena merasa dia terlalu mengekang suaminya?
Asnawi awalnya sempat tidak percaya namun Devani dan Adiba meyakinkan jika mereka tidak berbohong
Asnawi menciumi pipi istrinya itu berkali kali sampai akhirnya tidur istrinya itu terganggu
"jangan peluk aku,sesak" ucap Fuji masih dengan mata terpejam menepis pelan tangan Asnawi dari perutnya
Asnawi bukannya diam malah ia semakin menjadi menggangu tidur istrinya
"Nawi,aku gak mau diganggu dulu" oceh Fuji sambil menjauhkan wajah Asnawi dari lehernya
"mau magrib bangun dulu nanti tidurnya lanjut lagi" ujar Asnawi mengelus puncak kepala istrinya
Fuji membuka matanya,ia ingin membalikan tubuhnya tidak mau menatap suaminya dulu
"jangan ngadap kiri sayang" peringat Asnawi sontak menghalangi niat Fuji untuk membalikan badannya
Asnawi menatap Fuji yang masih enggan untuk menatapnya
Fuji yang merasa ditatap sontak melihat namun saat eye contact dirinya terlebih dahulu memalingkan wajah
"kamu marah banget ya sama aku?" tanya Asnawi,namun bukannya menjawab Fuji malah berdiri sontak saja Asnawi menggengam tangannya "kemana?"
"sholat" jawab Fuji datar
Asnawi pun dengan sigap membantu Fuji untuk berwudhu lalu saat adzan berkumandang keduanya memutuskan untuk sholat bersama
"kita ngobrol bentar yuk" ajak Asnawi setelah Fuji menyalimi tangannya
"aku mau makan dulu" ucap Fuji menunduk melipat mungkenanya
"iya kita makan dulu ya" Asnawi mengambil mungkena dan sajadah yang telah Fuji lipat lalu menaruhnya dimeja
setelah itu keduanya keluar kamar lalu kedapur,dilihat teman temannya saat ini sedang makan
Fuji mendekati Noa dan Zahra yang saat ini sedang memasak "aku bantuin ya"
"gausah,ini udah selesai kok Ji" ucap Noa sambil mematikan kompor lalu ia memindahkan makanan kepiring
Zahra tersenyum lalu merangkul pelan pundak Fuji mengajaknya untuk bergabung makan
"Kak Saddil" panggilan dari Fuji pun membuat Saddil menghentikan kegiatannya mengambil makanan
"kenapa Ji?"
"boleh pindah tempat duduk gak?" tanya Fuji
Saddil pun melirik kursi yang hanya tersisa satu disebelah Asnawi lalu ia berdiri membawa piringnya menuruti keinginan ibu hamil itu untuk pindah namun langkahnya terhenti ketika Asnawi berucap "gak usah gangguin Saddil makan,ini kursi kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
infinity(AsnawixFuji)
Fanfictionini tentang Asnawi yang menjadi obat untuk kesembuhan hati wanita yang ia sukai bagaimanakah kelanjutan kisah keduanya?apakah keduanya siap dengan konsekuensi yang mereka jalani? ini cerita fiksi tidak ada keterlibatan dalam realita