🔞
Benar saja sore itu mereka habiskan untuk istirahat, Dinda dengan nyaman tidur dipelukan suaminya sedangkan Rendi dia sudah bangun, mengelus kepala istrinya lembut dan sesekali menciumin pucuk kepala sang istri.
"Apa dia tidak mau bangun?" Tanya Rendi pada dirinya sendiri.
Dengan lembut, dia mengelus punggung istrinya agar bangun.
"Sayang, bangun dulu." Ucap Rendi.
Dinda hanya bergumam pelan seraya mengeratkan pelukannya.
Rendi terkekeh melihat tingkah istrinya.
"Bangun dulu, ayo makan dulu." Ucap Rendi.
"Sepuluh menit lagi mas." Ucap Dinda.
"No, kita makan dulu ayo, bangun sayang." Akhirnya Dinda membuka matanya dan menatap kesal kearah suaminya.
"Jangan cemberut, nanti mas makan kamu sekarang." Ucap Rendi.
Dinda semakin menekuk wajahnya.
'Cup'
Rendi mengecup bibir istrinya.
"Ih mas, saya belum sikat gigi." Ucap Dinda.
"Tetap manis kok."
Dinda membulatkan matanya, sejak kapan suaminya mesum seperti ini.
"Ayo mandi, mas akan pesan makan dulu." Ucap Rendi.
"Mandi sendiri-sendiri mas." Kesal Dinda.
"Iya sayang, kamu duluan saja." Rendi terkekeh dibuatnya.
Dinda mengangguk dan akhirnya pergi untuk mandi. Saat akan masuk kedalam kamar mandi, Dinda terfikir untuk makan malam diluar saja, pasti seru.
"Mas, kita makan diluar saja." Ucap Dinda.
"Eum? Kamu tidak lelah?" Tanya Rendi.
"Tidak, sepertinya akan seru jika kita makan diluar." Ucap Dinda.
"Baiklah." Rendi beranjak dan itu membuat Dinda panik, dia segera masuk kedalam kamar mandi dan menguncinya dari dalam.
"MANDI SENDIRI-SENDIRI MAS." Terima Dinda dari dalam.
Rendi terkekeh.
Tak lama menunggu lama, Dinda sudah keluar dengan wajah yang sudah segar dan menggunakan pakaian santai.
"Mas mandi dulu."
Dinda mengangguk dan duduk untuk melakukan skincare rutinnya.
Hanya sepuluh menit Rendi sudah keluar dari kamar mandi, dia sudah rapih dengan bajunya
"Ayo"
Dinda mengangguk lantas mengambil tas kecilnya dan memakainya. Menggandeng tangan Rendi erat-erat.
Mereka memutuskan untuk menggunakan taxi saja. Setelah memutuskan untuk makan malam dimana, Rendi segera reservasi dan mereka menuju kesana.
Sesampainya disana pengunjung cukup ramai, dan beruntung Rendi sudah reservasi jadi mereka mendapat tempat makan yang nyaman.
Dinda menyebutkan makanan apa yang ingin dia makan, dan Rendi juga.
Menunggu beberapa menit untuk dapat menyantap makanan itu.
"Suasananya nyaman." Ucap Dinda.
Rendi hanya mengangguk menyetujui ucapan istrinya.
Tak lama pesanan mereka sampai dan mereka segera menyantapnya, karna ya memang sudah lapar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Tampan Itu Suamiku (Kookmin GS)
FanficRendi Mahendra Pratama, seorang duda tampan yang memiliki seorang putra yang manis. Rendi harus merasa puas kala pengadilan memutuskan bahwa mantan istrinya lah yang memenangkan hak asuh anak mereka. Rendi sempat menggugat lagi ke pengadilan namun d...