"Mas hah... hah..." Nafas Dinda tersengal kala Rendi melepaskan ciumannya.
"Buka pintunya dulu." Ucap Dinda.
Rendi membersihkan saliva yang mengalir dileher istrinya.
Dinda lantas membenarkan bajunya yang berantakan karna ulah Rendi.
Rendi yang membuka pintunya, disana ada bi Ijah yang menunggu."Ada apa bi?" Tanya Rendi.
"Itu ada pak Andri dibawah pak, saya kurang kenal sama yang satunya." Ucap bi Ijah.
"Oke, bibi bisa kembali." Ucap Rendi, bi Ijah pun kembali kedapur untuk menyiapkan makan siang.
"Siapa mas?" Tanya Dinda.
"Bi Ijah, katanya ada tamu dibawah, kita turun?" Ucap Rendi, Dinda hanya mengangguk.
"Aku akan masak dulu ya, sudah mau masuk jam makan siang." Ucap Dinda.
"Tidak lelah?" Tanya Rendi, mereka sedang berjalan menuju ke lantai bawah.
"Tidak mas, aku akan masak saja."
"Tidak boleh terlalu lelah ya."
"Iya mas."
Rendi dan Dinda sampai dilantai bawah, Dinda sedikit menyapa, sepertinya itu rekan kerja suaminya.
"Aku kedapur dulu ya." Pamit Dinda pada Rendi.
"Iya sayang." Dinda pun berlalu darisana.
Rendi duduk disofa bersebrangan dengan tamunya.
"Ada apa pak Tito?" Tanya Rendi.
Sebelum sampai menjawab, bi Ijah sampai dengan membawa minum dan sedikit camilan.
"Terima kasih bi." Ucap Rendi, bi Ijah mengangguk dan pergi kedapur kembali.
"Jadi?" Ulang Rendi.
"Begini pak Rendi, saya berniat menemui pak Rendi dikantor pagi tadi, tapi pak Andri bilang pak Rendi sedang tidak masuk ke kantor." Ucap pak Tito.
"Ya, saya harus dirumah untuk beberapa waktu."
"Ah iya, begini pak, soal kerja sama dengan perusahaan Surya Group, saya menemukan keganjalan disana." Ucap pak Tito. Rendi menaikkan alisnya sebelah.
"Begini, dana yang sudah diberikan para investor kepada perusahaan Surya Group untuk membangun proyek yang sudah disepakati, ternyata dikorupsi oleh manager perusahaan, kami selaku perusahaan yang merekomendasikan Surya Group untuk diajak bekerja sama dengan perusahaan milik pak Rendi memohon maaf yang sebesar-besarnya karna kelalaian kami dalam merekomendasikan badan perusahaan." Jelas pak Tito.
"Atas dasar apa dana investor dikorupsi oleh manager perusahaan?" Tanya Rendi dengan tenang.
"Maaf sebelumnya, kami menemukan fakta jika manager perusahaan itu terlilit hutang yang bunganya sampai ratusan juta, dia nekat melakukan korupsi karna tekanan dari bank yang sudah mendesaknya untuk segera membayarkan hutang-hutangnya." Jelas pak Tito.
Rendi mengangguk, dia memang penyumbang dana terbesar dalam proyek itu tapi untuknya itu bukan apa-apa.
"Kalian sudah menyelidikinya? Bagaimana pemilik perusahaan itu?" Tanya Rendi lagi.
"Sudah pak, dan pemilik perusahaan meminta kelonggaran waktu untuk mengembalikan dana yang sudah dikorupsi." Ucap pak Tito.
"Andri, tolong selidiki perusahaan itu lebih dalam, data CEO perusahaan dan data dari perusahaan itu. Saya mau secepetnya." Ucap Rendi pada sekretaris nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Tampan Itu Suamiku (Kookmin GS)
FanficRendi Mahendra Pratama, seorang duda tampan yang memiliki seorang putra yang manis. Rendi harus merasa puas kala pengadilan memutuskan bahwa mantan istrinya lah yang memenangkan hak asuh anak mereka. Rendi sempat menggugat lagi ke pengadilan namun d...