Bulan Madu 3

6.3K 152 7
                                    

🔞 please ini untuk kawasan dewasa. Bagi yang belum cukup umur skip aja ya
.
.
.
.
.

Dinda meneguk ludahnya kala melihat seringai tampan milik Rendi.

"M..mas pelan ya?" Ucap Dinda.

"Iya sayang, mas akan pelan-pelan." Ucap Rendi.

Tangan Rendi bergerak kebawah, dia akan sedikit melonggarkan milik Dinda, dia tidak mau istrinya merasa kesakitan berlebih saat ia masuki nanti.

"Mas beri rimming dulu ya." Ucap Rendi.

Dinda hanya mengangguk.

Rendi dengan perlahan mengelus milik istrinya, jarinya mencoba mencari lubang kecil yang akan dia masuki.

"Akh mas perihh." Ucap Dinda kala jari Rendi menemukannya.

"Mas akan pelan sayang." Ucap Rendi.

Dengan perlahan jari tengah Rendi bergerak dia mencoba tenang kala nafsunya mulai memuncak melihat wajah istrinya.

"Ahhh mashhh."

Rendi terus bergerak, tangan yang satunya memelintir puting milik istrinya.

"Tenang sayang, kamu jepit jari mas."

Dinda berusaha tenang, dia merilekskan tubuhnya setenang mungkin.

Setelah dirasa cukup longgar, Rendi menambah jari manisnya, dan bergerak sedikit cepat.

"Ahhh mas sshhh."

Gerakan Rendi semakin cepat.

"Pipisshh mas pipishh." Ucap Dinda, perutnya mengencang, rasanya tidak tahan lagi.

"Keluarkan sayang, beri pada mas."

"AKH MASHH!" Dinda menjemput putihnya dan cairannya berhasil keluar mengenai dada bidang suaminya, squirting.

"Bagus sayang." Ucap Rendi.

Rendi mengeluarkan jarinya, menjilat cairan istrinya penuh nikmat. Dinda sendiri sedang menetralkan nafasnya, sungguh itu tadi terasa nikmat bagi Dinda. Dia juga melihat bagaimana suaminya itu menikmati cairannya, apa mas Rendi tidak jijik? Batin Dinda.

"Siap?" Tanya Rendi pada Dinda.

Dinda mengangguk, dia sedikit takut tapi ini sudah ditengah jalan, akan terasa tidak mengenakan bagi Rendi jika dia meminta berhenti.

Rendi mendekatkan miliknya pada milik istrinya, menggesek nya sedikit agar cairan milik Dinda menempel pada miliknya, sebagai pelumas. Dinda tidak berani melihatnya, tapi dia yakin milik Rendi besar, karna tadi dia merasakan tonjolan saat ada dipangkuan suaminya.

"Ahh mas." Ucap Dinda, dia merasa geli tapi sedikit terasa enak.

"Sempit sekali arrrggghhh." Geram Rendi, dia merasa sulit untuk masuk kedalam istrinya.

"Mas ahh perih mas ahh." Desah Dinda.

Milik Rendi baru masuk, dia merendahkan badannya, mencium bibir Dinda dengan lembut, gerakannya berhenti sejenak, dia ingin memberikan sedikit ketenangan pada istrinya.

"Eummmhhh mas." Lenguh Dinda, dia merasa geli pada miliknya.

Merasa Dinda cukup tenang, Rendi kembali memasukkan miliknya kedalam milik Dinda perlahan, bibirnya tetap mencium istrinya, tangan kirinya mengelus rambut istrinya dan tangan kanannya mengelus puting milik istrinya.

Rendi terus memasukkan sampai

Goll!

Rendi berhasil menembus pertahanan milik istrinya. Rendi juga merasakan darah keluar dari milik istrinya, dan dia bangga bisa menjadi yang pertama untuk Dinda, meski dia bukan yang pertama untuk istrinya.

Duda Tampan Itu Suamiku (Kookmin GS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang