Kelopak mata Rora membuka berbarengan dengan handel pintu kamarnya yang terdorong. Tampak siluet si sulung masuk dengan tampilan khas bangun tidurnya. Bahkan matanya nyaris seperti masih terpejam akibat mata sipitnya.
"Morning, Aurora." Sapa Ruka seraya mengecup puncak kepala sang adik.
Rora pun balas tersenyum sambil menggeliat. Pagi kali ini, tubuhnya sedikit lebih segar. Mungkin karena efek seharian kemarin dia memilih tidur setelah pulang sekolah.
Ruka duduk di pinggir kasur sambil membantu merapikan selimut sang adik.
"Semaleman kamu tidur nyender setengah duduk gitu, Ra?" Tanya Ruka setelah menyadari posisi adiknya. "Nggak pegal emang?"
Rora tergagap, buru-buru bangkit dari kasur dan menyambar handuknya alih-alih menjawab pertanyaan si sulung.
"Kak Ruka mending buruan bangunin yang lain gih, ntar kesiangan loh." Ujar Rora seraya berjalan masuk ke kamar mandinya.
"Hmm." Gumam sang kakak.
Lalu Ruka terdiam. Rasa kantuknya masih sangat kuat. Baru dini hari tadi dia berhasil tertidur setelah menyelesaikan tugas laporannya. Namun rutinitas pagi memaksanya untuk bangun awal, memastikan para adik bersiap-siap berangkat ke sekolah.
Berselang empat menit melamun, Ruka pun buru-buru keluar dari kamar Rora melanjutkan tugas membangunkan The Kim's lainnya.
Sementara sang mami, Jennie sudah berkutat di dapur dengan adonan pancake yang menjadi menu sarapan pagi ini. Dengan gesit, ia menyiapkan pancake dengan berbagai topping sesuai kesukaan putri-putrinya dan suaminya. Tak lupa juga segelas susu dan madu sebagai penambah energi menjalankan aktivitas hari ini.
•••
Rora sudah rapi berbalut seragam sekolah, dengan anggun berjalan menuju meja makan yang sudah dipenuhi oleh saudari-saudarinya. Sang papi yang gagah dengan setelan kantornya, duduk di ujung meja makan, seketika tersenyum menyambut kedatangan putri keenamnya. Tangan Jisoo pun melebar meminta agar segera dipeluk.
"Selamat pagi papi gantengnya Rora." Sapa Rora sambil memberikan morning kiss.
"Ppagi bbaby..." Balas Jisoo dengan mulut penuh pancake. "My Princess Aurora harum sekali." Puji sang papi setelah berusaha menelan kunyahannya.
Rora tersenyum gummy, tangannya menyomot potongan pancake papinya yang tinggal setengah.
Mendapati Rora yang tak langsung duduk di kursinya membuat alis kanan Jisoo menaik. "Kenapa sayang?"
"Mami di mana ya pap?" Tanya Rora kemudian.
"Di kamar. Mami lagi siap-siap karena mau berangkat pagi juga hari ini. Ada apa?" Jisoo menarik pinggang anaknya. Diamatinya wajah yang terlihat gugup saat ini.
"PAPI!"
Namun sebuah teriakan tiba-tiba mengagetkan mereka.
"PAPI! GAWAT! ADEK HILANG!" Lapor Ruka dengan napas tersengal.
"Ka-kakak ke kamarnya mau bangunin dia tapi adek nggak ada. Kakak udah coba nyari ke kamar mandi juga nggak ada. Adek nggak ada di mana-mana. Adek hilang!!!"
Sontak semua mata membola, bahkan Ramie hampir tersedak pancake-nya sendiri. Bukan karena terkejut dengan perkataan kakaknya, melainkan tersentak karena Ruka menggunakan otot lehernya saat berbicara. Buru-buru Yona menyodorkan segelas minum untuk kembarannya itu.
Pluk~
"Pap—ADUH!"
Ruka menelan kembali ucapannya berbarengan dengan sebuah remasan bungkus bekas gula bubuk menghantam tepat di kepalanya.
YOU ARE READING
la famille | Babymonster ✓
Fanfiction[Babymonster story #1] la.fam-i-lle la/ˈfam(ə)lē/ -a group of all the descendants of the common parents living together as a unit. *** Perihal sekisah riuh dan riangnya sebuah keluarga menyatukan berbagai isi kepala dan keras kepala mereka yang mele...