Tahap uji praktik olimpiade kimia Asa tinggal dua hari lagi.
Sudah selama lima hari penuh kehidupan Asa hanya berputar di antara lab sekolah maupun lab pribadi Jisoo di olfaktorium---sebuah bangunan kubus kristal dengan fasad depan yang hampir seluruhnya dibuat dari kaca. Jisoo memang memiliki laboratorium dengan perangkat lengkap sendiri di rumah sebagai pusat semua organ bakal parfum-parfumnya.
“Kak Asa.” Panggil sebuah suara jenaka.
“Baterai ponsel Kakak tinggal 20% ini. Nggak papa tetep Adek mainin? Nanggung, lagi seru-serunya nge-scroll medsos Kak Asa nih.”
Canny yang berbaring santai di sofa cokelat menggeliat, melihat sang kakak yang tetap fokus terhadap eksperimennya. “Kak Asa…”
“Nggak papa, Adek...” Balas Asa tetap fokus. Tangan kanannya sedang mengaduk gelas beaker. “Atau gih, bawa aja ponsel Kak Asa ke kamar sekalian tolong di-charge. Adek balik ke rumah aja kalau bosen di sini.”
“Adek mau nemenin Kak Asa di sini sampai selesai.”
Melirik sekilas, Asa tersenyum simpul. “Yaudah terserah Adek aja. Makasi ya udah mau nemenin Kak Asa.”
Bola mata Canny memutar, bosan mendengar kata-kata yang kerapkali gadis bersurai hitam itu katakan setiap kali Canny menemaninya berlatih eksperimen.
Kim bersaudara yang lain pun turut ikut menemani Asa berlatih di lab setiap hari, secara bergiliran. Hanya saja, si bungsu mereka yang paling rajin menemani Asa. Namanya juga seorang siswa pengangguran karena sedang mendapatkan skorsing.
Asa kembali tenggelam dalam percobaannya. Terhitung sudah enam kali dia melakukan proses destilasi kulit lemon untuk menghasilkan limonen, sebuah minyak atsiri yang bisa dijadikan bakal parfum, namun selalu berujung gagal.
Entah tahapan apa yang membuat proses itu gagal. Asa tidak kunjung berhasil memisahkan senyawa tersebut dengan air. Tapi bagi seorang Asami Kim, tidak ada kata menyerah dalam hidupnya.
Asa terus mencoba dan mencoba lagi. Ia akan terus menerus mengulang sampai berhasil malam ini karena tinggal proses itu yang belum Asa kuasai dan juga malam ini merupakan sesi terakhir masa berlatihnya. Satu hari esok harus Asa gunakan sebagai hari tenang sebelum menghadapi hari bertempurnya. Hingga tak terasa jarum jam terus bergulir nyaris mendekati angka sebelas.
“Huft.” Desah Asa nyaris menyerah. Dihempaskannya sebentar tubuhnya ke lantai menyender sofa cokelat tempat di mana adik kecilnya sudah terlelap nyenyak. Tak menghiraukan Canny yang sudah tertidur, Asa menenggelamkan dalam-dalam wajahnya ke lipatan kakinya.
•••
Dari balik kemudi mobil yang baru saja terparkir di depan rumah, Jisoo melihat sang belahan jiwa berjalan cepat menuju arah olfaktoriumnya. Namun segera berhenti sesaat setelah menyadari mobil suaminya berada di depan rumah. Jennie berganti haluan dengan cepat.
“Hai sayang.” Sapa Jennie kemudian mengecup kedua pipi Jisoo. “Malem banget pulangnya.” Lalu tangannya meraih tas kerja dan juga jas yang tersampir di bahu pria favoritnya itu.
“Maaf Jendeukie...” Cicit Jisoo. “Banyak berkas yang perlu aku cek, Sayang. Maklum mau launching produk baru kan. Tapi udah beres kok.” Jelasnya memberitahu. Jisoo mengecup kening sang istri yang mengusap dagunya. “Kamu mau ke mana malam-malam begini keluar rumah? Asa belum selesai nge-lab ya?” Tebak Jisoo.
Kepala Jennie bergerak mengkonfirmasi. “Belum, Chu. Ini makanya aku mau susulin dia ke olfaktorium. Daritadi aku telepon Asa tapi nggak nyambung.” Ungkap Jennie dengan sedikit khawatir. Sedari sore Jennie sudah mewanti-wanti Asa untuk tidak lebih dari pukul sepuluh berlatih di laboratorium. Namun sampai hampir tengah malam Asa belum juga kunjung kembali ke dalam rumah. Jennie juga tidak mendapati si bontot di kamarnya. Dia menebak jika anak bungsunya itu juga masih berada di olfaktorium bersama Asa.
![](https://img.wattpad.com/cover/319762844-288-k254855.jpg)
YOU ARE READING
la famille | Babymonster ✓
Fanfiction[Babymonster story #1] la.fam-i-lle la/ˈfam(ə)lē/ -a group of all the descendants of the common parents living together as a unit. *** Perihal sekisah riuh dan riangnya sebuah keluarga menyatukan berbagai isi kepala dan keras kepala mereka yang mele...