Selepas memaksa makan tadi, akhirnya Asa juga berhasil menggeret tubuh Yona untuk masuk ke kamarnya. Keadaan Yona kacau, mata sembab, hidung merah, dengan bibir yang menekuk tajam ke bawah.
"Tidur ya sekarang. Ini udah hampir jam 12 malem, Yon. Kakak nggak mau kena omel Kak Ruka." Titah Asa tegas. Sedangkan Yona hanya tertunduk lesu di pinggir kasur.
"Tapi Ramie masih marah ke aku, Kak Asa." Cicitnya.
Mendengus, Asa mengusap bahu Yona pelan. "Besok lagi ya. Ramie nggak bakal lama marahnya. Kak Asa jamin."
Kepala Yona menggeleng, "nggak, Kak. Ramie bakal lama marahnya. Yona kali ini udah keterlaluan."
"Kamu udah sadar?"
Mendengar nada sarkas dari Asa, Yona perlahan mengangkat wajahnya.
"Stop mengasihani orang lain, tapi nggak kasihan sama sodara sendiri, Yona." Sedikit terpancing emosi, niatan mengajak Yona untuk segera tidur terbantah oleh mulutnya sendiri. Asa terpaksa harus menyadarkan Yona malam ini juga.
"Kakak tau, kamu kasihan kan ke Gisel karena dia anak broken home? Dia sendirian? Kamu khawatir kalo kamu jauhi dia, Gisel nggak bakal punya temen lagi?"
Keretorisan Asa sungguh menohok perasaan Yona.
Dia memilih diam melihat Asa yang sepertinya belum selesai bicara.
"Percuma kamu peduli sama teman kamu, tapi kamu mengesampingkan sodaramu sendiri, Ahyoena. Sodaramu yang lebih berhak mendapat perhatian kamu."
"Kamu yang paling care sama adek. Tapi kamu juga yang jahat ke adek. Adek sampe uring-uringan."
"Kamu yang paling nggak bisa jauh sama kembaranmu, tapi kamu yang bikin dia ngejauh dari kamu."
"Rora. Jangan sampai Rora tau kelakuan kamu, Yona. Dia korban dari ulah temanmu, tapi kamu masih lebih peduli sama temanmu itu."
"Kak Asa ngomong kayak gini bukan berarti ngelarang kamu berteman. Kak Asa tau, Gisel baik sama kamu. Tapi bukan berarti kamu bertanggungjawab atas hidup dia. Kehidupan pribadi dia nggak usah ikut kamu urusin. Pertemanan juga ada batasannya."
"Kalau toksik, ya tinggalin. Jangan dicari celah baiknya buat nutupin keburukannya."
"Nggak selamanya apa yang menurut kamu baik itu baik. Jadi, buka matamu lebar-lebar."
"Paham maksud Kak Asa, Ahyeona Kim?" Nada tegas Asa membuat Yona mengangguk dalam. Sadar akan semua yang dikatakan sang kakak benar, Yona tidak bisa membantah.
"Maaf."
"Kamu minta maaf dulu ke Ramie sama Adek baru minta maaf ke kakak karena udah bikin kakak ngomong panjang lebar malem-malem begini."
"Kak Asa nggak mau tau, pokoknya besok kalian semua harus udah berbaikan. Mengerti Yona?!"
Bak seruan perintah dari komandan kepada prajuritnya, Yona mengangguk patuh dan buru-buru mengambil sikap tidur setelah Asa kembali menyerukan perintah.
Yona memejam dan tidak lagi berani membuka mata. Ia kepalang takut dengan tatapan dingin yang begitu menusuk. Tapi jauh di relung hati, Yona tersenyum senang.
Asa, si kakak paling tidak banyak bicara, sekalinya bicara memang berbobot. Tidak pernah Asa berbicara asal. Karena itu, Yona tersadar, Yona menyerap semua perkataan sang kakak dan berjanji kepada diri sendiri untuk memperbaiki hubungannya dengan si bungsu maupun kembarannya.
Asa menarik sudut bibirnya sebelum ia bergabung masuk ke selimut bersama Yona. Ada lega merayap. Malam ini Asa bisa tidur nyenyak tanpa harus khawatir lagi dengan hubungan para adik-adiknya. Hingga tak lama rasa lelapnya berubah menjadi perasaan melayang. Asa merasa ada tangan yang menyingkirkan tubuhnya hingga ke tepi ranjang. Asa pun merasakan ada sosok lain yang menyelinap masuk di antara tubuhnya dan juga Yona.
![](https://img.wattpad.com/cover/319762844-288-k254855.jpg)
YOU ARE READING
la famille | Babymonster ✓
Fanfiction[Babymonster story #1] la.fam-i-lle la/ˈfam(ə)lē/ -a group of all the descendants of the common parents living together as a unit. *** Perihal sekisah riuh dan riangnya sebuah keluarga menyatukan berbagai isi kepala dan keras kepala mereka yang mele...