Setelah mendapat hukuman untuk bersih-bersih ruang tengah akibat ulahnya bersama si sulung dan si bungsu siang tadi, malam ini Jisoo akan menuntut kebutuhannya kepada sang istri. Bagaimanapun caranya, Jennie harus dalam kendalinya malam ini.
Jisoo membuka pintu ruang kerja Jennie dengan sesunyi mungkin. Terlihat sang istri yang terduduk di sofa panjang membelakanginya dengan tangan fokus menyoret-coret sketsa di tab-nya. Kaki Jisoo terus mendekat dalam diam hingga bibirnya dengan cepat menyerang istrinya dari arah samping.
Keduanya sama-sama membelalak terkejut. Terlebih Jisoo. Tangannya buru-buru menangkap tab yang hampir saja terjatuh menimpa makhluk lain yang ternyata berada di ruangan itu.
Mata Jisoo berkedut, tanpa melepaskan ciumannya pada bibir sang istri, sudut matanya menjumpai salah satu anaknya yang terlelap di atas pangkuan Jennie. Mau tak mau dia melepas pagutan itu, lalu tubuhnya berpindah duduk di single sofa di samping sang istri.
Jennie terkekeh, melihat kekesalan di wajah tampan suaminya. Dia tahu mengapa Jisoo sampai menyusulnya ke ruang kerja. Pasti manusia chikin itu sedang ada maunya.
“Kenapa dia di sini?” Kesal Jisoo berbisik, matanya jengah menatap sang anak yang tertidur dengan nyaman itu.
“Aku sama Yona lagi desain buat koleksi jR selanjutnya, sayang. Sekarang giliran Yona series and collection-nya kan.” Jelas Jennie tanpa beralih dari tab nya. “Ada apa?” Tanya Jennie kemudian.
Jisoo membeliak lagi, kesal mendengarnya. “Serius kamu nanya ada apa?”
Nada ketus itu mengusik Jennie membuat kepalanya mendongak. “Kamu kenapa deh? Datang datang kok kesel gitu.”
Tidak menjawab, Jisoo malah berpindah tempat duduk bersila di lantai menghadap wajah yang paling mirip dengan Jennie.
Tangannya kemudian menusuk-nusuk pipi penuh Yona. “Manja banget sampai nyenyak di pangkuan mami ya. Gantian dong, papi juga pengen…”
Jennie tertawa sambil mengusap pelan kepala sang anak. Menatap Jisoo yang sedang menatapnya juga. “Jangan diganggu, Chu. Yona kecapekan daritadi nyusun rancangannya sendiri. Kamu mau lihat hasilnya?”
Jisoo mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya. Sampai saat ini, ia masih saja takjub sendiri dengan buah cintanya bersama Jennie, kenapa mereka semua memiliki keindahan yang luar biasa di wajah mereka itu.
Jennie mulai membuka art work yang tadi dikerjakannya bersama Yona. Banyak sketsa-sketsa seperti crop cardigan, crop tee, cropped tank top, shirt, dress, hingga short pants hasil inovasi putri keempat mereka.
Jisoo fokus memeriksa satu persatu, napasnya tercekat setiap melihat hasil rancangan Yona lainnya yang… apakah bisa disebut sebagai pakaian? Kreativitas sang anaknya kali ini sepertinya terlalu liar.
“Ini kok baju kekurangan bahan gini, Jendeuk. Kamu mau ngebiarin anakmu pakai pakaian kayak gini?” Jisoo membeo.
“Apa-apaan ini. Nggak, nggak. Aku nggak setuju seriesnya Yona ngeluncurin desain ini. Nggak Jendeuk.” Jisoo melarang keras.
“Chu… aku tahu batasan. Ini masih normal kok. Nggak terlalu terbuka. Series jR kali ini kan memang buat summer. Jadi nggak masalah kalau terbuka sedikit. Hei, ini hasil karya anakmu loh sayang. Kamu tega nggak ngedukung dia?”
jR merupakan brand fashion milik Jennie. Bukan hanya brand parfume sang suami saja mendunia, fashion usungan Jennie pun tak kalah terkenalnya dan berhasil menguasai pasar internasional. Sama-sama bergerak di bidang fashion, perusahaan keluarga Kim memang sangat terkenal di kancah dunia.
![](https://img.wattpad.com/cover/319762844-288-k254855.jpg)
YOU ARE READING
la famille | Babymonster ✓
Fanfiction[Babymonster story #1] la.fam-i-lle la/ˈfam(ə)lē/ -a group of all the descendants of the common parents living together as a unit. *** Perihal sekisah riuh dan riangnya sebuah keluarga menyatukan berbagai isi kepala dan keras kepala mereka yang mele...