"Bangsat, sialan!"
"........"
"Arghh!"
"Fer, bisa nggak sih lo jangan ngumpat melulu, lo gak malu apa orang satu Bus pada ngelihat ke arah kita kek gini?"
"Gue gak perduli Becca! Tanpa gue ngumpat sekali pun mereka juga akan tetap ngelihat gue aneh."
"Fernon udah! Jangan kayak anak kecil. Gue janji begitu sampai di halte nanti kita langsung ke toko baju cari baju buat Lo."
Fernon mendesis, cowok manly itu berpaling melihat ke arah jendela kaca Bus yang saat ini mereka bertiga tumpangi. Tak memperdulikan tatapan aneh penumpang lain, yang melihat dirinya seperti melihat Alien.
Bagaimana tidak, Fernon menjadi satu-satunya penumpang yang tak memakai baju atasan dan hanya memakai bawahan celana renang pendek berwarna hitam pas body.
Fernon malu, dia kesal. Bahkan Fernon sudah merelakan ninggalin papan Surfing kesayangannya di Resort.
Pokoknya kalau sampai papan Surfing miliknya hilang di curi orang, Fernon kudu minta pertanggung jawaban Rebecca.
Mau bagaimana lagi, semua ini juga gara-gara Becca yang langsung menarik tangan dia untuk pergi mengikuti Mario, yang ngeyel ingin langsung pulang ke kota dengan naik Bus tanpa pikir panjang.
"Gue kecewa banget sama Fani. Huhuhu.. P-padahal, padahal gue udah setia, tapi dia.. Huhuhu Fani selingkuhin gue."
Mario yang duduk di hadapan Fernon, masih aja nangis kayak anak kecil di tinggal pergi Ibunya liburan ke Eropa. Becca yang duduk sebelah si cowok sipit dengan sabar mengusap bahu Mario yang bergetar karena isakan.
"Mario udah dong jangan nangis terus." kata Becca pelan, mukanya jadi ikutan sedih gara-gara ngelihat Mario nangis. ''Lo udah tiga jam nangis gak berenti. Lo nggak capek apa? ngelihat lo patah hati kayak gini bikin gue jadi ikutan sedih."
"Hiks, Lo nggak tau gimana rasanya jadi gue!''
Becca bungkam, dia juga gak tahu harus jawab apa. Soalnya dia belum pernah merasakan yang namanya di selingkuhin sama Pacar, boro-boro di selingkuhin. Pacar aja Becca gak punya.
"Terus gue harus ngelakuin apa, supaya lo berhenti nangis?" kata Becca lagi.
"Hiks.. Hiks."
Mario sesegukan, dia menoleh ke arah Becca yang duduk di samping dirinya. Tiba-tiba Mario jatuhin kepalanya ke bahu cewek tomboy itu, sama kedua tangan langsung melingkar di perut ramping Becca.
"Ehhh Ma-Mario.." Becca faceplam. Dia kaget sama tindakan berani Mario.
"Udah biarin aja Bec, dia kecapekan habis nangis lama." ujar Fernon sambil senderan dikursinya.
"Tapi dia.."
"Biarin Mario tidur."
"Ya deh."
Becca mengangguk, terus dia ngebenerin posisi Mario supaya lebih nyaman. Gak lupa juga kedua tangannya mengusap-usap lembut punggung cowok sipit lembut.
"Kok dia ganteng banget sih, kalo pas lagi tidur gini." Becca gak sengaja menyunggingkan bibirnya waktu menatap muka sembab Mario yang senderan di bahu dia.
"Ngapain senyum-senyum sendiri. Mikir jorok lo?"
Dengar ucapan Fernon, Becca buru-buru angkat kepalanya sambil menggeleng pelan.
"Nggak! Enak aja mikir jorok apaan. Siapa juga yang senyum-senyum salah lihat kali lo." elaknya sambil ngalihin tatapan keluar jendela Bus.
"Lo naksir sama Mario?"
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY BABY!
HumorBagaimana reaksi kalian kalau pagi-pagi membuka pagar Rumah, lalu menemukan kardus yang berisi seorang Bayi. Hal itu juga yang Fani rasakan saat ini, terlebih lagi gadis itu harus mengurus Bayi temuannya sendirian. Fix. Membayangkannya saja Fani tid...