Chapter 1, Tragedi Pot Bunga

18.5K 774 9
                                    

20:35, malam.


"Jalan pakai mata!"

"Jalan pakai kaki bukan pakai mata."

"Ya kalau Lo punya mata di pakai dong! Jangan buat pajangan aja itu mata!"

"Berisik."

"Bodo amat Lucifer!"

"Lo mau gue timpuk sekop mulut Lo itu, berisik banget comel."

"What?! Sebelum Lo nimpuk mulut gue pakai sekop, gue congkel duluan mata Lo pakai sumpit mie ayam!"

Jika kebanyakan orang normal pada umumnya sepulang bekerja, akan lebih milih membersihkan diri lalu kemudian menyantap makan malam bersama keluarga dengan penuh kehangatan, bercakap-cakap saling bertukar pikiran.

Maka hal itu tak berlaku bagi Kelva dan Fani, karena mereka berdua bukan termasuk kedalam golongan orang normal.

Musuh bebuyutan! Sebut saja begitu.

Seorang lelaki dan perempuan dewasa yang lebih memilih menghabiskan waktu sepulang bekerja mereka untuk saling bersengketa seperti biasa.

Bukan!

Bukan masalah lahan atau sebagainya, tapi masalah kali ini cuman karena masalah sepele, berawal dari Kelva yang tak sengaja menabrak pot bunga(kesayangan) milik Fani yang terletak disamping pagar, di depan Rumah si gadis dengan mobil.

Dan kebetulan sekali si pemilik Rumah yang kikir setengah mati itu(menurut Kelva) menyaksikan secara langsung teragedi penabrakan tragis yang di lakukan oleh si cowok ganteng.

Kali ini Kelva mengaku kalau dirinya memang benar-benar tak sengaja melakukan. Hari ini Kelvaro Cafe lumayan banyak pengunjung, dan hal tersebut mengharuskan dirinya ikut turun tangan melayani pelanggan.

Jadi bukan salah Kelva sepenuhnya dong! Kalau dia kecapekan terus oleng dan tak sengaja menubruk pot bunga punya Fani.

Salahkan saja pengunjung Kelvaro Cafe sana!

Maka di sinilah mereka sekarang berada.

Didepan Rumah masing-masing, saling melempar tatapan membunuh, dan jangan lupakan jika mereka juga sudah memasang kuda-kuda yang siap tempur kapan saja. Hewww....

"Bujang lapuk! Udah bujang, lapuk. Gak punya mata lagi lo!" Fani udah mulai pelemparkan satu kalimat ejekkan kepada pria tinggi didepannya.

Apa tadi katanya, bujang lapuk? Kelva bujang lapuk? Oh oke... Tak masalah.. Eh! A-apa bujang lapuk!? Hell, seorang Jhason jenius Kelvaro dibilang bujang lapuk?!!

Wah, itu namanya penghinaan!!

Kelva itu bukannya bujang lapuk. Tapi bujang elite, tau Fan!

"Enak aja lo ngatain gue bujang lapuk! Dari pada lo, cewek karatan?!"

Nah kan! Kelva itu orangnya gak mandang gender, siapapun lawannya mau cewek ataupun cowok. Dia gak akan mau kalah, siap-siap aja pembalasan seorang Kelva itu lebih pedih.

Fani beracak pinggang, pose mode menantang. "Bodo amat!! Mau gue karatan, mau gue jamuran! Bukan urusan lo. Dasar lo, cowok sok kuat!"

OH MY BABY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang