Chapter 17, Orang Jahat

7.5K 561 32
                                    

"Javran?"

Si Bos Perampok yang awalnya ketawa sengak, seketika dia langsung jadi kelihatan kesal gitu waktu mendengar Kelva salah manggil nama.

Sialan!

"Udah, gak usah banyak cing-cong lu. Cepet sini lawan gue!"

Si Bos Perampok atau yang sudah ketahuan bernama asli Jevan. Iya, Jevan mantan pacar Fani jaman dahulu. Entah punya motif apa dia nyulik Yuta sekaligus merampok di Rumah Kelva, padahal Jevan kan masih punya hubungan yang cukup baik dengan Fani.

Dengan gerakan cepat Kelva meninju rahang Jevan kencang, gak sempat menghindar cowok kepala pelontos itu terhuyung sedikit ke belakang. Sudut bibirnya langsung mengeluarkan darah segar.

Jevan meludah, terus mengumpati Kelva sebelum kembali melakukan serangan bertubi-tubi, meninju, menendang dan memukul telak ulu hati Kelva. Membuat cowok itu oleng dan akhirnya jatuh ke tanah. Kelva terbatuk darah.

Jevan tertawa kencang karena dirinya sudah merasa lebih unggul dari Kelva.

"Jadi cuma segini aja kemampuan lu? Dasar banci amatir!" ejek Jevan.

Kelva menggeram marah, emosinya sudah mendidih di atas ubun-ubun. Dia beranjak berdiri dengan sisa-sisa tenaganya yang masih tersisa banyak. Kelva menendang kaki Jevan kencang, kemudian memukuli wajah pereman-able milik cowok itu sampai jadi babak belur, Jevan juga gak tinggal diam. Jevan menangkis serangan-serangan yang Kelva layangkan, walaupun sebagian besar dia merasa kualahan.

Buagh!

Jdugh!

Dagh!

Jevan pakai gerakan memutar untuk menghindari tinjuan Kelva yang mengarah ke mata kirinya, saat Kelva lengah, gak menyia-nyiakan kesempatan itu Jevan langsung memelintir tangan kanan Kelva ke belakang sampai mengeluarkan bunyi kretek(?) dari tulang lengan Kelva.

Kelva menjerit kesakitan, tapi itu gak berlangsung lama waktu dirinya membalik serangan dengan menghantam kepala Jevan memakai kepalanya sendiri. Jevan melepaskan kuncian tangannya ke Kelva, cowok itu langsung membungkuk dan memegang dahinya yang habis kena hantaman. Jevan mengeluarkan sumpah serapah, penghuni kebun binatang disebut semuanya. Hidungnya mengluarkan banyak darah, Jevan mimisan.

Gak beda jauh dari kondisi Kelva.

"Akhhh..! Tangan gue sakit banget, sampe mati rasa gak bisa di gerakin"

Kelva memegang tangan kanannya yang kayaknya patah tulang, rasanya sakit banget omong-omong. Ditambah lagi sama wajah dan tubuhnya yang kayak sudah remuk gara-gara di hajar Jevan habis-habisan. Tapi melihat kondisi Jevan saat ini juga gak kalah remuk dari kondisi dia kok.

Mereka berdua memang lawan yang seimbang.

"Bos...!"

"Big Boss!?"

Black sama Red datang dari arah Rumah Kelva, mereka berdua lari tergopoh-gopoh menghampiri Jevan selaku Bos disini.

"Bos, Bos gak apa-apa? Wah, baru kali ini Bos di K.O sama orang lain, ini pelecehan namanya!" kata Red kelihatan panik sekaligus gak terima. Sedangkan Black cuma diam saja disamping sang Bos.

"Bos butuh bantuan?! Gua sama bang Black bisa ngehabisin cowok keturunan jampang itu sekarang juga." kata Red lagi yang dibalas anggukkan setuju dari Black.

Selesai membersihkan mimisannya, Jevan ngasih perintah kedua Minionnya buat gak ikut campur sama masalah dia. Jevan cuma gak mau saja Kelva berfikir kalau dirinya itu cowok cemen, yang bisanya bersembunyi di ketek anak buah.

OH MY BABY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang