"Terimakasih banyak Dokter Citra. Kalau begitu saya permisi dulu."
"Sama-sama, setelah ini pak Kelva harus tetap menjaga kesehatan ya dan jangan lupa obat nya harus rutin di minum."
"Baik Dok, akan saya sampaikan. Permisi."
"Mari."
Fani beranjak meninggalkan ruangan Dokter Citra setelah berhasil mendapatkan izin untuk kepulangan Kelva pagi ini. Gadis itu pun bergegas menuju ke ruang VIP dimana selama beberapa hari ini menjadi ruangan inap Kelva.
Fani membuka pintu, melihat Kelva sudah berganti baju dan duduk di atas bad bersama Yuta menunggu diri nya.
"Kelva." Fani menghampiri sang pacar.
"Gimana yang? Jadi pulang sekarang?"
"Jadi dong. Tapi kamu gak boleh banyak aktivitas dulu katanya." Fani benerin kancing kemeja Kelva yang lepas.
"Ya udah kita pulang sekarang."
"Uhm Kel."
"Kenapa Sayang?"
"Gimana kalau sepulang dari sini kamu tinggal di rumah aku aja. Rumah kamu kan masih berantakan gara-gara kejadian malam itu."
"Memangnya boleh?" Kelva memandang Fani penuh harap.
"Boleh dong. Kamu kan pacar aku, setelah ini aku janji bakal ngerawat kamu dengan baik."
"Makasih Sayang."
"Sorry ya gara-gara Jevan kamu jadi kayak gini. Semua ini emang salah aku."
"Shttt.. Gak ada yang perlu di salahin, aku gak apa-apa Sayang. Lagian sekarang juga udah baik-baik aja. Javran sama dua minion nya juga udah kena karma nya di kantor polisi. Udah sekarang kamu jangan mikirin yang macam-macam lagi, aku gak mau kamu sakit." Kelva membawa tubuh mungil Fani ke dalam pelukannya. Yuta masih asik sendiri bermain mobilan di atas bad.
"Kelva makasih ya, aku beneran sayang sama kamu. Dan sekarang aku juga udah mutusin buat ngelepasin Mario." Balas Fani sambil meluk Kelva erat.
"K-kamu serius? Ini aku gak salah denger kan?" Kelva melepaskan pelukannya. Menatap Fani kaget.
Fani mengangguk. "Kamu gak salah denger. Aku serius Kel, setelah sampai rumah nanti aku janji akan telepon Mario buat mutusin hubungan aku sama dia. Aku gak mau punya komitmen sama orang lain tapi hati aku bukan buat dia. Aku pengen hati aku seutuhnya cuman buat kamu Kelva."
"Aku janji gak akan bikin kamu kecewa sama keputusan yang udah kamu buat. Aku bakal bikin kamu bahagia selamanya. Sama aku dan juga Yuta, hanya ada kita bertiga."
"Kelva.." Fani menatap Kelva dengan mata berkaca-kaca.
"I love you Fani." Kelva mengecup kening Fani dengan lembut.
"I love you to Kelva." Fani memejamkan mata, kembali memeluk tubuh kekar si tetangga sambil menghirup aroma tubuh Kelva yang candu. Mungkin ini adalah keputusan yang tepat menurut Fani dengan melepaskan Mario untuk hidup bersama Kelva dan Yuta.
"Mamaa! Papaa!" Yuta memanggil saat melihat kedua Mama Papa nya saling berpelukan.
"Eh Yuta! Mama sampai lupa kalau ada dedek Yuta di sini. Haha!" Fani ketawa sambil melepaskan pelukannya.
"Yuta cemburu kan Papa pelukan sama Mama. Kamu juga pengen ikut di peluk ya." Kelva mengacak rambut Yuta gemas.
"Tau nih Papa Kel jahat banget anak ganteng nya di lupain." Kata Fani langsung mengambil Yuta ke dalam gendongan.
"Iya, iya Papa minta maaf deh sini kalian berdua Papa peluk." Kelva langsung merengkuh tubuh mungil Fani dan Yuta ke dalam dekapannya.
"Makasih Papa Kel."
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY BABY!
HumorBagaimana reaksi kalian kalau pagi-pagi membuka pagar Rumah, lalu menemukan kardus yang berisi seorang Bayi. Hal itu juga yang Fani rasakan saat ini, terlebih lagi gadis itu harus mengurus Bayi temuannya sendirian. Fix. Membayangkannya saja Fani tid...