Paginya ke adaan di Rumah Kelva masih aman terkendali. Gak ada acara ‘Adu Cing-Cong’ antar kedua Tetangga–Fani dan Kelvaro– kayak hari yang Sebelum-sebelumnya.
"Kel, lo bisa ganti'in baju Yuta kan? Gue mau pulang dulu buat siap-siap ngajar."
Habis mandiin Yuta, Fani langsung naruh tubuh gempal Bayi itu yang masih terlilit sama handuk Fani taroh keatas karpet bulu, tepat didepan televisi kamar Kelva.
"Lo ada jadwal pagi?"
Kelva yang baru selesai memakai kemejanya langsung berjalan mendekati Baby Yuta.
"Iya gitu. Emang udah jadwalnya, mau gimana lagi..."
Fani milih-milih setelan baju buat dipake Yuta–yang tadi pagi udah disusun rapi sama Kelva didalam lemari kecil– sampai akhirnya dia jatuhin pilihannya sama sepasang Jersey–baju bola– lengan panjang berlabel Arsenal, tim kesukaan si ‘Tetangga’.
"Terus Yuta gimana? Soalnya gue juga mau ke Cafe."
Kelva nerima Jersey yang dikasih Fani, setelah menaburi tubuh kecil Yuta sama bedak Bayi, sekarang Kelva mulai memakaikan Yuta baju walaupun agak susah sih, karena Bayinya gerak-gerak terus nggak bisa diam. Macem ulet bulu.
"Lo tenang aja. Nanti Yuta biar gue bawa ke Agensi, setelah jam makan siang, baru deh gue anter dia ke Café lo.”
“Oke.”
“Pokoknya setelah jam makan siang selesai itu giliran lo yang harus jagain Yuta sampe jam makan malam tiba. Gimana, deal?"
Kelva tampak berfikir sebelum dia ngangguk setuju, "Deal, kedengerannya ide bagus.”
Fani naikkin satu alisnya gak yakin. “Serius nih. Lo setuju-setuju aja?? Gak perotes? Tumben.”
Kelva mendengus, “Jangan seneng dulu. Tapi setelah jam makan malem selesai, kita ngurus Yuta bareng-bareng lagi. Gue gak mau tau!"
"Setuju." sahut Fani cepat.
"Yaudah kalo gitu, gak ada yang musti dibahas lagi. Masalah pembagian tugas buat nge-mong Yuta udah clear." balas Kelva terus ngusel-nguselin hidungnya dipipi gembul si Dede Bayi. "Dede nanti yang nakal ya, kalo sama Aunty Kerdil. Sip? Bikin dia kerepotan Boy.."
"Dududuudu . . " Yuta mengoceh senang sambil menepuk-nepukkan kedua tangannya.
Fani mendengus. "Mana ada orang tua yang ngasih nasehat anaknya buat disuruh nakal! Dasar otak kuaci" cibir cewek itu sambil ngegembungin pipinya sebal.
Kelva ketawa singkat. "Yaudah sana pulang, katanya mau siap-siap. Seneng banget ada di Rumah gue lama-lama, enak ya? AC-nya lebih dingin disini. Gak kayak dirumah lo??"
Fani mengangkat bahu enteng, "Ini juga mau pulang kok. Dan gak usah pamer deh! Gue juga udah tau keleus kalo AC lo baru. Dasar tukang pamer,"
“Syukur deh kalo udah tau. Gimana? Emang lebih dingin kan? Barang mahal sih.”
“Aduh Kelvaro! Terserah deh ya... Gue gak peduli. Gue mau pulang! Oh ya jangan lupa sekalian siapin perlengkapan Yuta."
"Perlengkapan? Perlengkapan apa lagi??"
Fani menepuk dahinya, "Oh ya ampun! Masa lo gak tau. Ya popok, botol Susu, bubur Bayi, baju ganti, pokoknya itu deh segala perlengkapan yang dibutuhin Bayi dan tetek bengeknya. Taruh aja didalam tas." perintah Fani sebelum dia benar-benar melangkah pergi dari kamar Kelva.
Kelva mengangguk sok paham, sebelum menggendong Yuta kemudian menyiapkan semua perlengkapan yang sekiranya dibutuhkan.
Semoga gak salah deh ya!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY BABY!
فكاهةBagaimana reaksi kalian kalau pagi-pagi membuka pagar Rumah, lalu menemukan kardus yang berisi seorang Bayi. Hal itu juga yang Fani rasakan saat ini, terlebih lagi gadis itu harus mengurus Bayi temuannya sendirian. Fix. Membayangkannya saja Fani tid...