Chapter 16, Yuta Mau Di Culik

7.1K 525 32
                                    

Fani nangis, dia langsung aja lari ke arah Yuta yang sekarang lagi tengkurep diatas lantai kamar, Bayi umur satu tahun itu jatuh dari ranjang.

“Utha hiks. .anak Mama” Fani buru-buru ngangkat Yuta kedalam gendongannya.

Fani mendekap Yuta erat-erat sambil sesekali ngecupin kening Bayinya. “Utha sayang. . Utha, kamu kenapa sayang...kamu kenapa?” Yuta cuma diem aja, Bayi itu nggak nunjukkin reaksi apapun, Fani makin ngerasa khawatir sebelum dia sadar kalau pelipis Yuta ngeluarin banyak darah sampai merembes ke baju.

Kayaknya jatuhnya Yuta nggak cuma sekedar jatuh aja dari ranjang. Tapi Yuta jatuh lumayan parah, sampai kepalanya kebentur sama pinggiran nakas, sebelum akhirnya Bayi itu pingsan.

“Utha!” Fani teriak, dia benar-benar udah ceroboh banget jadi orang tua. Coba aja tadi dia tetap nemenin Yuta dikamar dan nggak milih buat nonton diruang tengah, pasti kejadian seperti ini gak akan terjadi. Fani emang gak pecus jadi orang tua. Fani orang tua yang payah.

“Utha... Hiks, Utha sayang”

“Lepaskan bayi itu kalo lu pengen selamat?!”

“Hah! K-kalian, kalian s-siapa??”

Mungkin gara-gara terlalu panik, sampai Fani gak sadar kalau didalam kamar Kelva ada orang lain selain dirinya dan Yuta.

“Cepat serahkan bayi itu!” gertak salah satu dari tiga orang bertopeng tengkorak. Mereka memakai pakaian hitam-hitam layaknya perampok, atau jangan-jangan mereka emang perampok.

Pasang sikap waspada, Fani mundurin langkahnya kebelakang sambil terus ngedekap Yuta erat-erat, takut kalau semisal salah satu dari orang itu ngambil Yuta darinya.

“SIAPA KALIAN!?” bentak Fani.

“Gimana Bos. Kita habisi aja cewek ini” kata orang yang memakai kalung rantai di celana. Orang ini berpostur sedang dan nggak terlalu tinggi dan gak terlalu pendek.

Salah satu dari mereka yang berpostur paling tinggi mulai berjalan mendekat sambil bersedekap dada, menurut Fani orang itu kemungkinan adalah Bosnya.

“No...no, cewek manis kayak dia sayang kalo kita habisi. Dari pada dia kita habisi, mending kita suruh Blowjob burung kita aja. Itu kedengaran lebih enak” kata si Bosnya yang dibalas gelak tawa menjijikan dari kedua anak buah nya.

Fani gelengin kepalanya kenceng, “Nggak! Gak sudi....!” teriak Fani pasang tampang jijik.

“Bos, kita habisi aja bos. Kelamaan, terus kita ambil Bayinya dan kuras habis harta disini.” kata anak buah perampok satunya yang pakai celana longgar.

Habis perampok celana longgar ngomong gitu, perampok yang pakai kalung rantai langsung mendekat ke Fani, Fani panik. Cewek itu gak sempat menghindar waktu si perampok berkalung rantai menendang lututnya lumayan keras, hal tersebut membuat dekapan Fani ke Yuta mengendur.

Tahu ada kesempatan emas, si Bos perampok langsung ngerebut Yuta dari dekapan Fani.

“Kalian berdua tahan cewek ini dulu disini. Black, lu sikat semua barang yang bernilai tinggi. Uang, emas, berlian atau apalah yang bisa dijual. Dan lu Red, ikat si pendek itu jangan sampai lolos paham!” kata si Bos perampok yang udah berdiri diambang jendela sambil bawa Yuta di dalam gendongannya.

“Siap Bos!”

Tanpa ngebuang-buang waktu lagi kedua anak buah rampok itu langsung ngambil perannya masing-masing. Si rampok berkalung rantai atau si Black gak kalah cepat langsung ngobrak-abrik isi lemari milik Kelva, emang dasarnya Lucifer itu teledor atau emang sengaja dia naruh uang sembarangan kayak gitu, jadi si Black langsung dapat uang bergepok-gepok dari dalam laci, dibawah lipatan baju dan masih banyak lagi ditempat-tempat nyeleneh lainnya.

OH MY BABY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang