Selesai sarapan bareng calon mertua, Mario langsung di ajak Ayah Farhan bersantai di ruang keluarga. Mungkin Ayah Fani juga udah tahu maksud dari kedatangan Mario ke rumah, Pikir lelaki Cindo itu positif.
Cowok bermata sipit itu milih buat duduk disamping jendela kaca Rumah keluarga Farhan, dia bisa melihat pemandangan pantai dari sana.
Sedangkan Ayah Farhan milih buat duduk di single sofa yang ada di seberang.
“Nak Mario, bunganya bagus sekali. Terimakasih ya.”
Bunda Fily datang dari arah dapur sambil bawa bunga lily yang tadi Mario bawa. Wanita itu sudah menyusun bunganya rapi di dalam Vas mahal.
“Iya sama-sama Bun, Mario ikut seneng kalau Bunda suka.” Mario senyum tulus.
Habis meletakkan bunga ke atas meja, Bunda Fily langsung duduk disamping Mario. Wanita itu tersenyum cantik sambil mengusap bahu Mario pelan.
“Bunda seneng banget, punya calon menantu kayak nak Mario ini. Iya kan, Yah?”
Ayah Farhan yang sedang meminum teh langsung mengangguk.
“Benar sekali Bun, Sepertinya Mario ini memang menantu idaman. Udah pintar, mapan lagi, beruntung anak kita bisa bersama dia.” puji Ayah Farhan sambil meletakkan cangkir teh di meja.
Dapat pujian dari calon Mertua membuat si cowok bermata sipit salah tingkah, apalagi Bunda Fily yang terus memegang lengannya.
“Terimakasih atas pujiannya Ayah. Menurut Mario pujian Ayah terlalu berlebihan, saya juga masih banyak kekurangan.” kata Mario setengah malu. Padahal dirinya juga belum mengatakan kalau ingin minta restu.
“Iyaaa... Sayang.” kata Bunda Fily, terus melihat ke arah sang Suami. “Fernon memang pintar sekali memilih calon Istri. Bunda kira bakal nggak ada satupun gadis yang mau sama anak itu, ternyata masih ada. Bunda jadi terharu.”
Mario langsung terbatuk.
Ayah Farhan kelihatan nggak paham sama ucapan sang Istri.
“T-tunggu.. Tunggu! Nak Mario, apa maksudnya ini? Fernon? Setahu saya pacar kamu itu Fani. Apa sudah ganti haluan?” kata Ayah Farhan terkejut.
"Bukan Yah!"
"Sekarang kamu lebih suka main pedang-pedangan?"
"N-nggak Yah."
“Jadi sekarang kamu pacaran sama Fernon? Anak lelaki saya! Astaga Tuhan.. Akhirnya ada juga yang mau sama anak saya, meskipun yang mau laki-laki setengah perempuan.” lanjut Ayah heboh.
Mario masih normal Tuhan~
"B-bukan seperti itu." Mario menggeleng horor.
Disaat kehororan Mario, tak sengaja mata sipitnya melihat ke arah pajangan Foto keluarga berukuran besar, yang berada di belakang punggung Ayah Farhan.
Didalam Foto itu ada potret kebersamaan Suami Istri dan dua anak kembar mereka, ada si Suami yang Mario ketahui sebagai Ayah Farhan, lalu Bunda Fily yang berdiri anggun disebelah sang Suami sambil menggendong anak perempuan cantik memakai gaun mungil dengan warna pink, oh dan jangan lupakan potret anak lelaki kecil berbadan kurus yang sedang terlihat menangis histeris ketika di potret. Itu Fernon!
Mario sedari tadi belum ketemu sama cowok itu. Dia lagi nggak ada di rumah, kata Bunda Fily anak lelaki nya sudah pergi entah kemana sedari subuh tadi.
Ahh, kenapa malah jadi membahas kembaran Fani yang gak jelas itu sih Mario. Pokoknya sekarang dirinya harus menjelaskan semuanya sebelum kesalah pahaman calon mertua tambah berlarut-larut.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY BABY!
HumorBagaimana reaksi kalian kalau pagi-pagi membuka pagar Rumah, lalu menemukan kardus yang berisi seorang Bayi. Hal itu juga yang Fani rasakan saat ini, terlebih lagi gadis itu harus mengurus Bayi temuannya sendirian. Fix. Membayangkannya saja Fani tid...