Lara
Rumah sakit gila, aku tak tahan rasanya hampir seminggu dirawat. Sebetulnya aku selalu tak bisa tidur akan tetapi, dokter sialan itu selalu meminta perawatnya untuk menyuntikkan obat tidur ke dalam infusku tepat sebelum waktunya aku tidur. Zach pun tak pernah meninggalkan aku, dia selalu meminta Can untuk membeli makanan atau kadang-kadang dia memesan melalui ponselnya. Dia tau aku tak menyukai makanan yang dimasak di rumah sakit meskipun aku bisa memesan makanan yang aku inginkan. Namun, Zach selalu membelikan aku makan di luar.
Banyak hal yang kita bicarakan selama aku dirawat di tempat ini. Dia meluangkan banyak waktu hanya untuk berbincang denganku, sesekali dia membelikan hadiah atau sekedar bunga untuk menghibur rasa sakitku. Dia mengerti bahwa aku masih belum bisa melupakan Piers, bahkan memberikan hatiku sepenuhnya kepadanya. Namun, dia jauh lebih baik dari Piers, jauh berbeda dari Piers.
Suamiku ternyata memiliki banyak hal yang terpendam, ternyata dia mengetahui banyak hal. Dia menyukai buku dan dia suka membaca, setiap hari kami memang sering berbagi pengetahuan, sekedar untuk diskusi. Dia adalah teman diskusi yang selalu nyambung tentang apa saja. Jika dia tak mengerti dia akan menyimak pembahasanku, begitupun sebaliknya dengan aku. Jarang sekali kami menyempatkan waktu bersama dan tak mengobrol. Sesekali kami bernyanyi bersama, ya memang lagu-lagu kesukaan kami bergenre gelap dan tentang romansa gelap.
Dia menghargai hal kecil, bahkan dia meminta maaf untuk kejadian tempo hari. Meskipun pada akhirnya dia mengatakan bahwa dia ingin membahas mengenai hal itu lagi. Aku menerima ajakannya, jika dia ingin berdiskusi mengenai anak maka, aku akan terbuka dan mendengar sepenuh hati diskusinya meskipun jawabanku akan sama. Aku tak pernah siap untuk memiliki anak, aku tidak tau aku hanya tak menyukai anak-anak. Aku hanya tak siap berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Aku masih tak mampu untuk membahagiakan diriku sendiri bahkan setelah menikah, bayangan tentang Piers masih tersisa dipikiranku.
Apa yang ada di dalam hatiku masih belum bisa tergantikan meskipun aku menikmati setiap hari berhubungan maupun berkomunikasi dengan Zach. Aku merasa nyaman berada di dekatnya, dia adalah sosok suami yang sangat mencintaiku, sebagai istrinya. Ku pikir dia hanya berbohong, ternyata cintanya lebih besar dari yang ku kira. Semoga saja aku dapat memberikan hatiku sepenuhnya kepada Zach sebab aku masih memberikan separuhnya hanya karena aku menemukan bahagia bersamanya. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa akupun perlahan jatuh cinta kepada suamiku.
Setelah kembali dari rumah sakit, aku kembali bekerja di kantor perusahaan ayahku hari ini karena memang aku biasanya ngantor di tempat ini karena tempatnya yang nyaman dan aku dapat bertemu Althea kapan saja untuk bergosip. Aku jarang berkantor di tempat ibuku, Justice and Care Law Firm karena kantornya cukup ramai dan sebenarnya pekerjaanku sama. Jadi, asistenku dapat mengirim apa yang harus aku kerjakan. Lagipula, kantor ayahku lebih dekat dengan pengadilan dan kampus dimana aku mengajar. Kantorku di sini memiliki ruangan yang lebih luas, terdapat ruang rapat dan ruang tamu khusus serta memiliki ruang kecil untuk pribadi.
"Aku sudah mengirimkan datanya kepada Tiffany. Dia akan memeriksanya dan bagaimana keadaanmu?" Hank masuk memberikan sebuah dokumen yang tertera laporan akan kasus tempo hari.
"Aku tidak mengerti mengapa kau masih akan melakukan hal ini. Bagaimana jika Almonds mengetahui semuanya?" tanyaku setelah menutup dokumennya karena sudah ku baca dengan teliti.
Dia mengangkat alisnya sebelah, "Itu bukan urusanmu, Lara. Kau sebaiknya memproses semuanya dan pastikan semuanya aman." perintahnya.
"Bagaimana keadaanmu? Jika bukan Almonds siapa yang sudah menembakmu, hmm?" tanyanya khawatir.
"Aku baik-baik saja sekarang. Aku masih belum mengetahui siapa yang mencoba untuk membunuhku waktu itu. Tiffany mengatakan bahwa mereka bukan Almonds. Bukan Almonds juga yang telah membakar pabriknya." jelasku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married to His Lies
RomanceFoster S-2 Zach & Lara (21+) Lara Lea Stevenson tak menyangka akan berakhir dalam satu ranjang bersama anak dari musuh ayahnya, Zach Foster. Meskipun malam itu adalah malam terindah untuk Lara karena dia selalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai seor...