Lara
Wanita itu datang kemari, apa yang dia inginkan? Mengacaukan makan malam keluarga? Dia bahkan tidak diundang ke acara ini. Aku sama sekali tidak mengerti dengan wanita itu, katanya pengacara akan tetapi, dia lebih terlihat seperti pelacur yang ingin menggoda para pria tampan dan kaya. Dia terlihat seperti tak memiliki pekerjaan karena terus menghampiri Zach. Aku yakin dia pasti berbicara hal tidak penting secara panjang lebar dengan Zach. Aku jadi mempertanyakan bagaimana kondisi telinga suamiku ketika menghadapi wanita itu seharian. Aku tidak bisa membayangkannya.
Jika dia cerewet tentang sesuatu yang berdasar dan bermanfaat itu akan jauh lebih terdengar menarik dan menyenangkan daripada cerewet tentang hal-hal tidak penting dan tidak berdasar. Lagipula, dia bukan tipe wanita yang tertarik untuk membicarakan sesuatu tentang ilmiah. Aku dapat melihat karakternya ketika dia berjalan mendekat ke arah kami. Kami semua hanya menatap kosong ke arah seorang tamu yang tidak diundang.
"Aku rasa semenjak red didirikan, kita tidak pernah menggunakan jasa Nicholas dan Andrea, semenjak mereka menikah dan memiliki anak, pekerjaan mereka jadi lambat." Hank tersenyum menyeringai dengan celetukannya yang membuat Karina berhenti sejenak kemudian, lanjut mendekat ke arah kami dengan sedikit cepat.
"Aku pun heran kau masih berkeliaran di tempat ini. Apa yang kau inginkan, Nona White?" tanya Papa mertua serius.
"Tidak ada, Tuan Foster. Aku datang untuk memberikan informasi penting tentang keluarga Almonds, Vincent dan istrinya baru saja mendapatkan seorang anak lelaki lagi dan Helen Andrews, dia telah melahirkan seorang anak lelaki."
Mama seketika memuntahkan minumannya mendengar informasi itu.
"Ada apa, Everly? Kau sepertinya terkejut." ucap Papa mertua yang melihat reaksi mama.
"Kalau begitu serahkan dokumen Helen Andrews, Nona White. Aku akan membayarmu lebih jika kau dapat menemukan bayinya." pinta Mama langsung tanpa basa-basi.
"Kami sudah mengetahui tentang Almonds karena mereka adalah partner kami sekarang. Kau hanya perlu menyerahkan dokumen tentang Helen, apapun yang berkaitan dengannya lantas, setelah itu kau akan mendapatkan bayaran. Bukankah itu yang kau inginkan?" ucap Papa mertua.
Papa mengangkat alisnya sebelah, tatapannya datar. Dia melanjutkan menyantap makanan yang masih tersisa di piringnya.
"Aku tidak datang untuk itu, Tuan Foster. Aku akan menyerahkan dokumennya jika seseorang di antara kalian sudah menepati janjinya kepadaku."
Aku menelan ludahku, ucapannya sedikit berputar-putar tak tau arahnya kemana.
"Apa maksudmu? Siapa yang sudah berjanji kepadamu?" tanya Mama sedikit keras. Dia adalah orang yang paling tidak suka untuk basa-basi.
Karina melirik ke barisan kursi kami, dia menunjuk tepat ke arah Zach yang tak menghiraukan kehadiran wanita itu sejak tadi. Dia fokus menyantap sajian makan dan cemilan yang tersedia di depan mejanya. Zach mengangkat dagu, menatap ke arah wanita itu serius. Sementara, aku menghela napas dalam-dalam agar kesabaranku semakin diperluas melihat pemandangan wanita yang tak bisa ditebak akan melakukan apa malam ini.
"Tuan Zach Foster yang terhormat telah menjanjikan untuk bertemu di kota yang sama, tempat yang sama dan di tanggal yang sama akan tetapi, dia justru bertemu dengan kalian. Kita seharusnya bertemu dan sebenarnya kebetulan kita bertemu di tempat ini. Jadi, bolehkah aku duduk?" pintanya.
Tak ada yang menanggapi permintaanya, jujur saja aku ingin menendangnya jauh dari tempat ini akan tetapi, pada pertemuan seperti ini aku harus tetap bersikap elegan.
"Kita tak pernah membuat janji untuk bertemu lagipula, kita tidak memiliki urusan sebelumnya." ucap Zach membalas.
Dia tersenyum menyeringai semakin mendekat ke arah kami, "Sepertinya kau lupa bahwa kau membutuhkan informasi tentang Almonds dan aku datang untuk itu." ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married to His Lies
RomanceFoster S-2 Zach & Lara (21+) Lara Lea Stevenson tak menyangka akan berakhir dalam satu ranjang bersama anak dari musuh ayahnya, Zach Foster. Meskipun malam itu adalah malam terindah untuk Lara karena dia selalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai seor...