Chapter 19: Conversation

50 2 0
                                    

Lara

Aku terbangun di kamarku ketika waktu telah menunjukkan pukul 7 pagi. Aku rasanya kesiangan karena terlalu menikmati permainan Zach tadi malam. Dia benar-benar brutal atau memang aku yang mabuk? Aku tidak tau. Aku sudah lama tidak minum anggur merah sejak menikah dengan Zach. Karena pekerjaan yang padat dan setiap malam kami selalu menyempatkan waktu bersama untuk berbincang, aku jadi jarang pergi ke club. Bahkan bertemu Tiffany dan Sherlien pun jarang hanya sekedar urusan pribadi dan pekerjaan. 

Zach tidak berada di sampingku ketika aku terbangun dari tidur. Saat aku menuju ruang makan untuk sarapan setelah berdandan, dia pun tak ada. Dia menghilang entah kemana, mejanya sudah tertata rapi lengkap dengan sajian makanan, minuman, buah-buahan serta cemilan yang lain. Mereka selalu memasak banyak padahal hanya aku dan Zach yang makan. 

"Selamat pagi, Nyonya Foster. Sarapan sudah siap untuk dihidangkan." ucap Hazel seorang kepala pelayan di rumah ini. 

"Dimana Zach? Apa dia pergi di pagi buta?" Aku duduk sendirian sementara, Hazel menyajikan makanannya di atas piringku, 

"Tuan Foster pergi sejak tadi malam, Nyonya. Dia belum kembali hingga pagi ini, dia memberitahukan ada pekerjaan jadi, anda bisa makan sarapannya saja tanpa menunggu kepulangan tuan Foster." Dia menuangkan jus anggur ke dalam gelasku. 

"Kemana dia pergi?" Aku menyipitkan mataku bertanya.

"Aku tidak tau, Nyonya. Tuan Foster tidak memberitau kami, semalam dia hanya meminta kami untuk membereskan ruangan dan membersihkan anda-" 

Dia terdiam seketika karena gugup. Semalam aku pasti telanjang dan mabuk, ku ingat semalam aku minum whiskey bersama dengan Zach sebelum akhirnya kami dimabuk cinta. 

"Baiklah, kalau begitu kalian bisa pergi." 

Mereka menunduk lalu, meninggalkan aku sendirian untuk sarapan di ruang ini. 

Aku memeriksa ponselku, tidak ada pesan dari Zach. Tidak biasanya dia pergi tanpa memberitau kemana kepergiannya, dengan siapa dan untuk apa. Ada urusan apa sampai dia meninggalkanku sesaat setelah malam kita yang begitu indah? Pekerjaan apa sampai dia tidak pulang hingga pagi ini? Aku mengirim pesan kepadanya bertanya dimana keberadaannya dan sepertinya dia sedang tidak dalam jaringan. Sehingga, aku menghiraukan hal itu dan kembali bekerja dan menjalankan rutinitas seperti biasa. Memang tidak ada yang menarik sebab urusan dengan Almonds telah usai. 

Hari ini aku berada di kantor ayahku untuk beberapa pekerjaan sembari menunggu Sherlien yang akan datang untuk memeriksa kesehatanku hari ini. Sudah seminggu sejak keluar dari rumah sakit aku tidak diperiksa. Hal itu aku lakukan demi agar tidak hamil, aku memang tak pernah siap untuk kehamilan. Aku masih belum bisa membahagiakan diriku yang membuatku masih belum mampu untuk berbagi kebahagiaan baik dengan orang lain maupun anakku. Rasanya cinta ini masih menjadi milik orang yang sama, bahkan Zach pun hanya mendapatkan separuh cintaku. 

"Selamat pagi, Lara. Kau tidak tau, Mama akan datang kemari hari ini untuk bertemu wanita gila itu." 

Aku memijat kepalaku menatap kedatangannya yang tampak riang, "Lydia? Darimana dia mendengar kabar bahwa wanita itu hamil?" Aku mengangkat alisku sebelah. 

"Aku berbicara kepadanya, dia tak bisa terus diam seperti itu setelah perselingkuhan Papa selama bertahun-tahun. Aku tidak ingin-"

"Jadi, kau ingin Mama bercerai?" tanyaku memotong kalimatnya. 

"Jika itu adil maka, mengapa tidak?" ucapnya tegas. 

"Mama dan papa sudah bersepakat untuk tidak bercerai apapun yang terjadi. Papa itu pria yang tegas akan tetapi, di hadapan istrinya dia akan menjadi pria yang sangat lemah dan tunduk meskipun Mama sama sekali tak pernah mempertanyakan keputusan suaminya." jelasku. 

Married to His LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang