Chapter 24: Private Hotel

104 2 0
                                    

Zach

Tiffany dan Chase berusaha keras untuk menghapus video-video yang masih sliweran di internet. Mereka juga menghapus berita, menghubungi pemilik siaran untuk tidak menyiarkan berita mengenai kematian Yasmin yang sudah 2 tahun berlalu.

"Aku tidak ingin mendengarnya lagi, Carl. Tidak ada yang boleh mengerti mengenai kematian Yasmin. Dia sudah menaruh luka dalam di hatiku dengan membunuh dirinya sendiri. Aku sama sekali tak mengharapkan hal itu, itu semua adalah salahku." Mama terus menangis di hadapan semua orang. 

Rasa bersalah terus menghantuinya hingga kini, kematian Yasmin telah memberikan duka mendalam untuknya. 

Mama selalu merasa bersalah karena tak mengizinkan Yasmin untuk merasakan kebebasan sebagai seorang anak. Dia merasa bersalah karena tak pernah memberikan perhatian kepada anak-anaknya terutama Yasmin yang sangat membutuhkan peran seorang ibu. Dia tak pernah menyalahkan siapapun atas kematian Yasmin, dia selalu menyalahkan dirinya sendiri atas semua kejadian itu. Mulai dari dia yang terpaksa mempertahankan kandungannya karena dia menghargai kehidupan, dia tak ingin menggugurkan kandungannya karena itu adalah bagian dari darah dagingnya. Dia bahkan tak suka membunuh seseorang, berbanding terbalik dengan istriku yang sangat mudah untuk menghabisi orang. 

Banyak orang yang mencoba menenangkan dirinya sampai Chase dan Tiffany berhasil melakukan pekerjaannya dengan baik. Meskipun telah selesai, dia tetap merasa bersalah atas apa yang telah terjadi, dia tak pernah suka untuk mengingat hal yang sudah sangat menyakiti dirinya. 

"Sudahlah, Elena. Kau tidak perlu menyalahkan dirimu atas hal ini, semua itu terjadi karena takdir. Kita juga tak bisa melakukan apapun-" 

Mama melirik tajam ke arah Papa setelah mendengar kalimat itu, "Kita bisa saja memperhatikan dia, kita bisa saja memberikan dia pilihan, mengizinkan apa yang dia suka dan membiarkan dia memilih pasangannya sendiri, Carl. Kau juga tak pernah berperan sebagai ayah!" teriak Mama meluapkan seluruh amarahnya. 

Para tetua hanya dapat melihat itu dan menghela napas panjang. Mereka sudah tak dapat melakukan sesuatu untuk menenangkan Mama. Apa yang sudah terjadi membuatnya begitu terpukul, menyesal bahkan menyisakan trauma yang cukup mendalam. Aku sendiri dapat merasakan penderitaan Mama akibat kehilangan seseorang yang dicintai. Yasmin adalah anak yang baik, dia adalah anak yang penurut, dia melakukan apa saja agar orangtuanya dapat membanggakan dirinya. Dia tak pernah meminta apapun, hanya permintaan yang selalu ditolak oleh Mama dan Papa. Pada akhirnya ada luka di dalam dirinya yang sudah tak dapat dia pendam lagi. Meskipun percobaan bunuh diri pertama gagal, orangtuaku masih belum memberikan perhatian akan hal itu. Mereka justru marah atas apa yang telah Yasmin lakukan. 

Yasmin melakukan percobaan diri yang kedua sebulan setelah ditinggalkan kekasihnya karena tak mendapatkan restu mama papa karena pria itu miskin dan tak mampu membiayai kehidupan Yasmin yang cukup mewah. Pria itu meninggalkan Yasmin dan membuat Yasmin sakit hati hingga memutuskan untuk bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya, menelan racun kemudian, menggantungkan dirinya sembari mendengarkan musik bertema kematian. Aku menyimpan surat terakhir peninggalan Yasmin di tempat lain. Itulah mengapa surat itu tidak ditampilkan di dalam berita karena satu-satunya yang tidak dicuri sebab berada di tempat yang berbeda.

"Aku masih tidak mengerti tujuan mereka yang sebenarnya, siapa mereka? Apakah Almonds melakukan hal itu untuk kepentingan mereka sendiri." Louis menghampiriku yang sedang duduk menikmati udara segar di balkon. 

Kedinginan malam menyelimuti tubuhku, rasanya tak begitu dingin, hanya hatiku yang sedikit membeku tanpa sebuah alasan. 

"Mungkin saja mereka, mungkin juga tidak. Kita tak pernah tau siapa yang sudah melakukan hal itu. Biarkan waktu yang menjelaskan semuanya, Chase pasti butuh waktu untuk menemukan siapa yang sudah membuat semua ini. Siapa yang sudah mencoba merusak nama baik kita." ucapku sembari menyesap rokok. 

Married to His LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang