Zach
Aku segera datang ke rumah sakit setelah mendapatkan laporan terdapat insiden di rumahku. Mereka mengatakan bahwa Lara sempat pendarahan dan Althea ditembak di tempat. Ben sudah mengurus semuanya dan memanggil red serta polisi untuk membereskan mereka. Orangtuaku, papa dan mama mertua sangat terkejut mendengar berita ini. Mereka begitu khawatir dengan keadaan Althea setelah menjadi korban atas insiden ini.
"Apa yang terjadi dengannya?" tanyaku khawatir ketika melihat Lara akan dibawa masuk ke dalam ruangan gawat darurat.
"Jangan khawatir Tuan, kami akan merawat istri anda." ucap salah seorang perawat yang membuatku menunggu di depan pintu.
Lara sepertinya dalam keadaan pingsan, terdapat darah mengalir melalui kakinya. Entah apa yang dilakukan oleh pria itu sampai istriku berdarah begitu.
"Ben menembak pria itu Tuan karena dia hampir saja membunuh Nyonya Foster. Mereka mengambil foto sebelum mengotopsi jenazahnya. Polisi akan menyelidiki hal ini karena dokter baru saja mengatakan bahwa Nona Althea meninggal karena insiden ini."
Aku melotot terkejut ketika Can memberikan foto-foto pria yang sama yang sempat ku lihat waktu itu bersama dengan Karina.
"Althea meninggal?" tanyaku sekali lagi memastikan.
"Benar, Tuan. Nona Stevenson ditembak tepat di jantungnya tepat sebelum tangannya ditembak oleh Nyonya Foster. Sepertinya istri anda gagal menyelamatkan kakaknya karena Nona Althea keburu ditembak sebelum akhirnya istri anda menembak tangan pria itu. Dan Nyonya Foster ditendang kaki dan perutnya, dia tersungkur dan hampir tak mampu membunuhnya akan tetapi, Ben datang untuk membantunya."
Aku menghela napas panjang membayangkan bahaya yang dihadapi oleh istriku. "Dia menyimpan pistolnya di paha?"
Can mengangguk.
"Lara tidak pernah melepaskan pistol itu bahkan ketika dia tidur sekalipun. Di bawah bantalnya terdapat belati dan pisau yang setiap hari dia tiduri. Dia menyimpannya di laci hanya ketika kita bermain saja." jelasku lagi.
"Dimana jasad Althea?" tanyaku.
"Di ruangan pribadi, dokter baru saja mengeluarkan peluru dari dalam dadanya. Aku akan mengantar anda."
Aku mengangguk. "Kirim pesan kepada dokter Sara bahwa aku akan datang setelah selesai melihat jasad Althea."
Can mengangguk paham atas perintahku.
Can mengantarkan aku ke sebuah ruangan dimana Althea masih ditangisi oleh kedua orangtuanya terutama Everly yang sangat histeris karena kematian anak perempuannya. Dia berteriak karena selama ini dia tak pernah hadir sebagai ibu yang baik. Harry hanya dapat meneteskan sedikit air mata dengan menggenggam telapak tangan anaknya bahwa siapapun yang melakukan hal itu akan membayar akibatnya. Ada sebuah kemarahan tercampur kesedihan di dalam matanya.
"Everly, tenanglah. Kita tidak bisa melakukan apapun selain mengikhlaskan dia pergi dengan tenang, dia sudah menyelamatkan adiknya. Althea berjasa besar dalam hal ini." Mama memeluk Everly agar dia merasa tenang dan tidak menangis lagi.
Namun, orangtua mana yang mau melihat anaknya mati dibunuh begini tanpa mengucapkan selamat tinggal, tanpa berpamitan. Apa yang lebih sakit daripada ditinggal mati oleh orang yang kita sayangi tanpa sebuah ucapan kalimat terakhir untuk menutup sebuah perjalanan dari hidup.
Terutama ketika orang yang mati adalah orang yang kita sayangi dibunuh oleh orang lain. Itu terdengar sangat menyakitkan, rasanya sangat sakit sekali. Sama seperti ketika kematian Yasmin yang bunuh diri waktu itu, andai aku tau dia begitu menderita, aku tidak akan pernah meninggalkannya sendirian. Dia sama sekali tak pernah menceritakan luka batinnya kepada siapapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married to His Lies
RomansaFoster S-2 Zach & Lara (21+) Lara Lea Stevenson tak menyangka akan berakhir dalam satu ranjang bersama anak dari musuh ayahnya, Zach Foster. Meskipun malam itu adalah malam terindah untuk Lara karena dia selalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai seor...