Lara
"Mengapa Mama menangis?" Alexander mendekat ke arahku yang seketika tersenyum di hadapannya. Zach membantunya untuk duduk di sampingku yang sedang berbaring.
"Sayang, Mama tidak menangis. Besok kalau Mama tidak pulang ke rumah itu artinya mama sedang bekerja, ya? Katakan kepada adikmu, jangan biarkan dia menangis, ok jagoan?"
Dia tersenyum, "Okay, Mama cantik. Mama harus cepat sembuh biar bisa lihat adik Irene, dia sangat cantik seperti mama."
Aku mencium kening Alexander. Rasanya sedih ketika harus berpisah dengan anak pertamaku, dia yang sangat ku cintai.
"Ya sudah, sekarang kau pulang sama Papa dan Brandon ya. Kita bertemu lagi kalau Mama sudah sembuh dan tidak bekerja, ya?" Dia mengangguk kemudian, turun dari ranjangku.
"Ayo papa kita pulang!" Dia menggandeng tangan ayahnya untuk pulang.
"Lara, aku harap kau mempertimbangkan keputusanmu lagi jika bukan demi aku maka, demi anak-anak kita."
Aku hanya menatapnya datar, dia menggandeng Alexander keluar dari kamarku.
Aku menangis sekencang-kencangnya bahkan berteriak setelah sesaat mereka keluar dari ruanganku. Pernikahan yang sudah hampir ku jalani selama 5 tahun harus hancur begitu saja? Aku tau perjodohanku dengan Zach adalah kebetulan ketika kami dipertemukan kembali untuk dijodohkan. Malam itu adalah malam terindah, dia adalah suamiku. Aku sangat mencintainya, bohong jika aku tidak mencintainya. Hatiku rasanya sangat sakit, napasku terasa begitu sesak. Aku hampir tidak bisa bernapas karena menangis terlalu kencang.
Seorang perawat datang untuk menenangkanku dan memberikan suntikan obat untuk rasa sesak yang ku alami. Sungguh sangat sakit hatiku atas perbuatannya. Begitu menyakitkan, aku tidak tau betapa hancurnya hatiku karena dia sudah pasti tidak cinta kepadaku hingga berselingkuh begitu. Aku masih menangis meskipun perawat ini telah memberikan obat. Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan luka dalam yang ada di dalam hatiku ini. Sungguh menyakitkan, semua kebohongan itu, bahkan cintanya pun bisa saja palsu. Aku sudah tidak mempercayainya lagi.
"Tenanglah, Lara. Aku tau semua itu sangat menyakitkan. Aku tidak pernah merasakannya akan tetapi, kau sudah bercerai dengannya. Hakim akan segera memproses gugatanmu." Tiffany tetiba masuk dan memelukku erat.
"Aku masih mencintainya, Tiffany. Aku sangat mencintainya lebih dari Piers. Aku tidak tau bagaimana hidupku tanpanya. Walaupun selingkuh, Zach masih begitu romantis. Tapi, aku sudah tidak percaya kepadanya lagi saat ini. Apa yang dia katakan adalah kebohongan."
"Aku rasa Zach hanya lelah dengan keegoisanmu tapi, ketika dia mengatakan bahwa dia mencintaimu, dia mengatakannya dengan tulus."
Aku melepaskan pelukannya. "Aku sudah tidak percaya lagi, dia hanya berbohong kepadaku. Dia romantis ketika berada di tengah-tengah perselingkuhannya. Dia sudah banyak berbohong kepadaku, aku tidak bisa melanjutkan semua ini." tegasku.
"Dan rencana itu? Kau jadi melakukannya karena aku sudah melakukan separuh dari rencana kita." Dia menatapku serius.
"Kau sudah menahannya?" Aku mengusap air mataku.
Dia mengangguk, "Dia sudah berada di tempat itu dan masih diberi makan tapi, belum disiksa. Kami menunggu perintahmu-" jelasnya.
"Lara, tapi bagaimana dengan Zach? Dengan siapa dia akan menikah?" tanyanya penasaran.
"Aku tidak peduli, jika dia tidak menikah sekalipun tak apa. Tapi, kasihan Irene jika harus hidup tanpa peran ibu. Dia itu perempuan, aku hanya khawatir. Tapi, aku juga tidak bisa menahan hasrat kebrutalan dalam diriku ini, Tiffany." Aku meminum air putih karena haus setelah menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married to His Lies
RomanceFoster S-2 Zach & Lara (21+) Lara Lea Stevenson tak menyangka akan berakhir dalam satu ranjang bersama anak dari musuh ayahnya, Zach Foster. Meskipun malam itu adalah malam terindah untuk Lara karena dia selalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai seor...