Chapter 16: Investigation

88 2 0
                                    

Zach

Lara terlihat menyembunyikan banyak hal. Dia dan Tiffany saling menatap seolah mengatakan sesuatu menggunakan kode melalui kontak mata. Ibunya memperingatkan bahwa dia tidak perlu ikut campur namun, dia tak menghiraukan hal tersebut. Dia mengabaikan ibunya yang terus mengoceh agar dia tak banyak bergerak agar cepat sembuh. Lara memang tipe wanita yang tidak begitu peduli dengan ucapan orang lain walaupun Everly Stevenson adalah ibunya sendiri. 

Sama seperti dirinya, Everly Stevenson yang merupakan ibu mertuaku bekerja sebagai seorang pengacara. Dia datang sesaat setelah sidang hari ini selesai. Dia memiliki jam terbang lebih tinggi di pengadilan dibanding Lara. Sama seperti nenekku, Rhea dia mengabdikan dirinya sebagai pengacara yang membantu siapa saja tanpa memandang status dan jabatan mereka. Dia sering memberikan bantuan secara cuma-cuma kepada siapa saja yang membutuhkan. Itulah mengapa Justice and Care lebih dikenal daripada firma milik Lawson. Meskipun begitu, eksistensi firma milik Lawson masih baik di bawah kepemimpinan Tiffany Lawson. Wanita yang selalu datang ke pelabuhan tengah malam bersama dengan Hank. 

Lara tak ingin jika aku mengenal sahabat-sahabatnya. Aku tau karena aku meminta Red menyelidiki semuanya. Tiffany sendiri merupakan anggota resmi Red bahkan jabatannya di bawah pengendali umum. Dia termasuk memiliki jabatan yang tinggi dan keterampilan menembaknya tak perlu diragukan lagi. Dia memiliki rating yang cukup baik, selain sebagai seorang pengacara yang memiliki reputasi baik, dia juga dibayar untuk membunuh atas permintaan klien Red. Dia sudah terbiasa bekerja di dunia gelap, keterampilan itu jelas menurun dari ayahnya, Henry Lawson.

"Mama berlebihan, aku baik-baik saja. Besok pun aku akan sembuh dan kembali bekerja." 

Everly tak bisa berkata-kata mendengar ucapan putrinya, dia baru saja tertembak dan mengatakan besok akan sembuh. Lara memang tidak suka dengan aroma rumah sakit, dia membencinya namun, dia sering datang ke tempat ini untuk bertemu dengan dokter pribadinya. 

"Aku harap Jade bekerja dengan benar sehingga, kau tidak dikeluarkan dari tempat ini jika belum waktunya." ucapnya tegas, 

Sementara Lara hanya melengos kesal mendengar ucapan ibunya yang terdengar memaksanya. 

"Aku akan pergi, ada pekerjaan lain. Semoga cepat sembuh." 

Lara hanya tersenyum merespon ibunya yang mencium keningnya kemudian, keluar dari ruangan ini. 

Tinggal Tiffany, aku dan Lara yang tersenyum lega karena dia tak akan mendengar ocehan ibunya yang cukup berisik. Kedua wanita itu masih bertatapan serius, sepertinya ada hal penting yang ingin mereka bicarakan hanya saja aku masih ada di sini sehingga, sepertinya mereka keberatan jika aku mendengar percakapan mereka. 

"Jika kau ingin bicara, bicara saja. Aku tidak melarangmu, aku akan di sini untuk mendengarkan. Kau pasti tau siapa yang sudah menembak Lara, bukan?" Aku beranjak dari sofa dan mendekat ke arah Tiffany yang masih berdiri di samping Lara.

"Sejak tadi aku sedang berbicara dengan istrimu, apakah kau tidak mendengarnya?" Dia berbalik, menatap kedua mataku tajam. Ada sesuatu yang tergambar di wajahnya, kebencian akan diriku. Aku tidak mengerti mengapa dia menatapku begitu. 

"Aku hanya mendengarnya samar-samar. Kalian menatap satu sama lain seolah sedang mengobrol dengan kode tertentu. Kode tubuh, aku rasa kalian berdua keberatan untuk memulai percakapan secara komprehensif sebab aku masih berada di tempat ini." jelasku.

Mereka berdua hanya terdiam, tak ada yang merespon.

"Zach, kau harus keluar. Beri kami waktu sejenak untuk mengobrol sebagai sahabat. Aku tak pernah ikut campur dalam urusanmu bersama rekan bisnis, teman maupun sahabatmu. Jadi, aku harap kau pun tidak ikut campur dengan urusanku." ucap Lara sembari memijat kedua pelipisnya. 

Married to His LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang