Chapter 23: Escape Reality

49 2 0
                                    

Lara

"Tidak biasanya seorang Lara Lea Foster marah. Apa yang terjadi denganmu, kau terlihat sangat kesal sekali. Apakah kau tidak mengajar hari ini?" Tiffany masuk menaruh dokumen untuk ditinjau. 

Dia memutar bola matanya, "Kau kenapa Lara?" tanyanya sebab aku mondar-mandir, dadaku rasanya sedikit sesak. 

Aku kehilangan seluruh gairahku untuk bekerja. Rasanya aku tak ingin melakukan apapun, ada ketenangan di dalam diriku yang terusik karena Zach. 

"Apa berita tentang Yasmin mempengaruhimu? Foster pasti sedang sibuk menghapus data-datanya, mereka baru saja menelpon Chase." Tiffany tertawa kecil melaporkan hal itu yang membuatku mengingat bahwa Zach menerima tawaranku agar Tiffany membantunya.

"Aku harap kau bersedia membantu mereka. Aku rasa mereka butuh banyak orang untuk menyelesaikan pekerjaan itu." Tiffany mengangguk setuju. 

Dia masih menatapku yang terlihat begitu khawatir. "Duduklah dan tenangkan dirimu, Lara. Kau tampak gelisah, apa yang terjadi kepadamu, hmm?" tanyanya sekali lagi, dia sepertinya memperhatikan mimik tubuhku secara detail. 

"Aku baik-baik saja." 

Tiffany menuangkan air putih ke dalam gelas dan memintaku untuk meminumnya. Aku merasa sedikit lebih baik setelah meneguk segelas air putih. 

"Merasa lebih baik?" 

Aku mengangguk.

"Baiklah, sekarang ceritakan kepadaku apa yang terjadi? Aku akan berkoordinasi dengan Chase setelah ini." 

Aku menggelengkan kepalaku sebagai tanda bahwa aku menolak untuk bercerita. Apapun yang terjadi denganku dan Zach adalah sesuatu yang harus ku simpan apalagi mengenai hal ini yang terdengar sangat sensitif. Amarahku dapat terpancing ketika aku bercerita mengenai hal itu. 

"Kalau begitu aku akan pergi. Aku harus melanjutkan pekerjaanku. Jika ada sesuatu, aku akan memberitaumu nanti. Jaga diri baik-baik." Dia menepuk pundakku lalu, meninggalkan aku sendirian.

Kepalaku rasanya sangat sakit, jantungku tak berhenti berdegup kencang. Aku rasanya ingin mabuk berat dan melupakan hal ini sejenak. Zach sepertinya tidak bisa berdiskusi lebih tenang mengenai hal ini, amarahnya lebih mudah terpancing setiap kali membicarakan tentang anak. Sebenarnya aku merasa tak nyaman, meskipun seks adalah hal yang wajar bagi kami. Aku tak pernah mengerti mengapa dia begitu terobsesi untuk memiliki seorang anak padahal jika itu hanya sebagai kebutuhan keluarganya dan untuk menyenangkan keluarganya.

Hatiku hancur setiap kali harus mengingat hal itu, aku masih membutuhkan waktu untuk membahagiakan diriku sendiri, untuk selesai dengan diriku sendiri. Masih belum selesai dengan masa lalu yang setiap kali membuat aku terjebak pada satu sisi. Bukan aku tak bisa, aku memang tak ingin untuk memiliki anak saat ini sebab kebahagiaanku masih sekedar tentang aku dan Zach tanpa ada anak di tengah-tengah itu. Walaupun dia selalu mengatakan bahwa akan ada perawat yang merawat bayinya nanti. Tetap saja, aku tidak bisa meninggalkan seorang anak yang merupakan darah dagingku hanya dirawat oleh orang lain. 

Aku merasa tak dapat memperbaiki sesuatu yang telah hancur di dalam diriku. Ada rasa kebencian yang hadir sebagai seorang anak yang terlahir. Kehidupanku yang baik didukung oleh kedua orangtuaku akan tetapi, ada sesuatu yang mereka tinggalkan dalam diriku yang tak dapat ku perbaiki hingga kini. Hatiku rasanya berteriak untuk menolak, aku tak pernah siap untuk kehidupan selanjutnya meskipun hari-hari terus berlanjut sampai tak terasa bulan depan adalah pernikahan Jade dan Louis. 

Di tengah-tengah persiapan pernikahan Louis, terdapat berbagai insiden yang muncul di luar bisnis Foster. Data milik Yasmin dicuri dan mereka mengunggahnya di media sosial untuk menunjukkan bahwa keluarga Foster adalah keluarga yang jahat karena menyebabkan anaknya bunuh diri. Berbagai opini menggiring suatu fakta menuju hal lain yang saling berkaitan walaupun mereka tidak tau siapa yang sudah mencuri dan menyebarkan datanya. Ku pikir mereka tidak akan melakukan apapun, bahkan aku sempat berpikir bahwa tempo hari adalah yang menerobos masuk ke brankas Foster adalah Almonds sebab mereka mencekikku sampai aku hampir tak bisa bernapas karena tidak memberitaukan dimana letak dokumen mereka akan tetapi, mereka telah dibunuh oleh Louis sebab tak memberikan informasi mengenai siapa saja anggota keluarga Almonds selain Frederick Almonds yang sudah dihabisi oleh Anastasia Foster, adik kandung Rhea Foster sekaligus merupakan nenek tiri dari Zach.

Married to His LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang