Mereka ngobrol ngalur ngidul, tidak sadar udah jam 10 lewat, waktu nya pulang..dan kedua prajurit ini harus mengawal nina sampai dirumah.
"Eh sebelum itu...ini minyak, dipijit bagian yang terkilir yaa, semoga sembuh..bye arya"pamit nina sambil menyorong minyak pijit dan arya menerima itu
"Thanks"balasnya
"Bye ar/bro"pamit gala dan surya
"Hati hati" lalu arya menutup pintunya saat berbalik di sofa sudah ada ian yang menikmati buah apel. Semakin besar energinya semakin bisa dia setara dengan manusia itulah ian.
"Selalu saja mengagetku..dasar setan!"batin arya
Arya berjalanan ke sana dan duduk agak jauh dari ian
"K-kenapa di dapur kamu... berkata akan mencelakai orang ku sukai?"tanya arya gugup"Terserah aku..itu urusanku. Bukan urusan kamu.."balas ian sedikit menjengkelkan untuk arya.
Jadi saat arya pergi ke dapur tadi dia mencari ian untuk masalah nina tadi.
Kata ian, dia tidak suka nina karena auranya, dan siapa pun disukai arya..bakal dia teror, karena jiwa dan raga arya itu miliknya!
Karena nina mau nikah, ian hapus namanya dari black list terornya..karena penghambatnya berkurang.
Oke lanjut..
"Ian.."panggil arya
Jawaban ian hanya kunyahan apel
Kraausshh
"K-kau..s-suka padaku?"tanya arya pelan namun dapat di dengari oleh ian
Menelan kunyahan apelnya, dia berjalan mendekati arya dan duduk disebelahnya.
"Aku hanya tertarik dengan...Jiwa dan ragamu, jadi jangan salah paham"jawab ian sambil menunjuk nunjuk dada arya
"Fisik mu boleh juga..terutama..pembaca pasti tau dan untuk perasaan, huh! Itu terlalu kekanak kanakkan untukku"batin ian
Arya cukup legah mendengar itu, tidak melibatkan perasaan.
"Syukurlah...tidak melibatkan perasaan, dia seperti setan kebanyakkan..semoga dia tidak meminta tumbal, kan aku tidak berhala padanya..duit juga aku cari sendiri!"batin arya
Arya bangun setelah ian kembali memakan apelnya dan membereskan sampah sampah kacang dari temannya.
"Memang surya ini...tau nya berantakin rumah orang!"batin arya
Dia kesal karena kulit kacang ada dimana mana, mana udah habis bukannya buang ditempat sampah..malah dibiarin diatas meja.
Dia membersihkan kulit kacanng yang ada, di kumpulkan di meja lalu dia masukkan ke dalanm bungkusan kacang.
Melihat ada sisa 1 apel di piring, arya melihat ian.
"Masih mau memakannya?"tanya arya
Ian hanya diam, tapi dia mengambil sisa apel di piring itu.
Melihat itu arya hanya menghelakan nafasnya, dia mengambil piring didekat kaki ian.
Ian itu kakinya selonjoran di meja, arya mau menegurnya tapi percuma juga..dia kan setan, tegur pun tidak akan di dengari nya. Yang ada entar dia yang rugi!
Sehabis berberes di ruang tamu, arya pergi ke dapur membuang sampah dan mencuci piring tadi.
Setelah semua itu, arya duduk di sofa bersama ian, tapi di jarak yang jauh.
Menonton tv 20 menit sudah membuat mata arya sayu, jadi dia menoleh pada ian yang duduk disampingnya.
Entah tuh setan ikutan nonton atau hanya duduk diam ke patung disana, arya tidak peduli.
"Aku matikan tv nya, mau tidur"ujar arya tak peduli ian menjawabnya atau tidak
Mengambil remote tv dan mematikan tv nya, tak lupa menyalakan lampu kecil di ruang tengah, tinggal dia mematikan lampu besar di sana.
Cetek!
Ruangan menjadi remang remang, karena ada lampu kecil berwarna kuning.
Dapat arya liat mata putih nan tajam ian sedang menatap kemana dia berjalan. Arya merinding melihat itu, buru buru masuk ke kamar.
Seperti biasa menyalakan lampu kecil dan mematikan lampu besar dikamarnya.
Masuk kedalam selimut sambil memikirkan mata tadi.
"Setan tetaplah setan...hii matanya menyeramkan"gumam arya di tempat tidur
"Mending aku tidur deh, menyambut hari esok"ucapnya memejamkan mata.
"Jujurly..hatiku potek mendengar gebetan mau nikah..huffthh, nina aku turut bahagia deh untukmu"batin arya
Dia pun tertidur, tanpa tau ian sudah masuk ke kamarnya...kali ini masuknya sopan, membuka pintu, tidak tembus tembus pintu/tembok, ataupun muncul tiba tiba seperti biasanya.
Duduk dengan pelan, diatas kasur arya sambil mengelus wajah arya.
Berakhir ke bibir, dibagian bibir dia mengelus dengan sensual sedikit memencetnya karena gemas.
"Teruslah takut padaku..arya"lirihnya sambil menatap arya tajam.
Tatapannya seolah olah, pengen menerkam arya gitu, pokoknya menyeramkan!
Mendekatkan bibirnya untuk melumat benda kenyal yang dia elus tadi.
Berhenti saat arya meleguh, barulah melepaskan lumatannya.
"Karena sekarang, kamu milikKu, bukan milikNya!"tekan ian
Bangun dari sana dan menghilang seakan dibawa angin.
.
.
.
BersambungItu resiko kasih jiwa dan raga lu ke setan! Tetiba keingat film diambang kematian🤣
Dikit dulu ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Strange In My House(BL)
Non-FictionAda sesuatu yang aneh dirumahnya Penasaran? Baca aja . . . . !warning! Gay! Bxb! Homo! Jika tak suka membaca ini, silakan cari works yang lain.. Saya update suka suka saya