Arya tiba di tempat janjian, di cafe yang ada promonya itu..
"Okey arya, stay cool..stay cool..hufthh oke!"gugupnya
Arya mengambil tempat duduk didekat jendela, senang saja dia duduk di dekat situ, bisa melihat jalan raya.
Tapi dia bersyukur dia tidak terlambat, karena yang datang duluan dia..masa cowok datang terlambat membuat wanita menunggu itu, that's not gentlemen.
Ada seseorang perempuan masuk ke dalam cafe, pelayan memawarkan tempat, tapi wanita itu menolak dengan kata ada janjian.
Dia celingak celinguk, melihat seseorang di kenalinya, barulah dia berjalan menuju tempat orang itu.
"Hey..maaf membuatmu menunggu"ujar hera yang sudah duduk di depan arya
"Selain cakep, arya ini manis juga ternyata"batin hera
"Tidak apa, aku juga baru sampai"balas arya
"Hera..cantik banget!!"batin arya
"Arya sudah pesan makanan?"tanya hera
"Belum, aku tunggu kamu datang, barulah aku pesan makanan"jawab arya
"Wahh dia pengertian juga yaa.."batin hera
"Baiklah, kalau begitu aku pesan dulu, kak!"panggil hera pada pelayan
"Mau pesan sesuatu?"tanya pelayan
"Iya kak, aku pesan 1 porsi cake coklat dan minumannya air putih saja, kamu ar? Mau pesan apa?"
1 porsi tuh isi 2 potong kue dalam piring kecil, oke lanjut!
"Aku kopi latte dan roti bakar kejunya 1, oiya kak, jangan lupa rotinya di laburi susu coklat ya"
"Oke, mohon tunggu sebentar ya.."pamit pelayan itu
"Kamu suka kopi? Aku juga, tapi tidak terlalu, karena aku punya maag"beritahu hera
"Bukan pecinta sih, kadang saja kalau ingin minum, maag memang paling menyebalkan ya her"
"Iya, telat dikit saja udah sakit bener"
"Untung aku tidak sakit maag, soalnya aku jarang makan tepat waktu"
"Arya! Walaupun tidak ada maag..perut tetap harus diisi dong!"tegur hera
"Kheh..iya iya, tuan putri"kekeh arya
"Ishh, kamu apaan sih! Oh ya, ar. Aku ke WC dulu ya, kalau makanan udah datang..makan saja dulu, tidak apa"
"Baiklah"
"Oke..aku ke WC dulu ya" hera bangun dari duduknya pergi ke wc, membawa tasnya juga.
Sekalian merias lagi wajahnya, jika menurutnya ada yang kurang.
Tinggalah arya sendirian disana, setelah perginya hera, arya langsung memegang dadanya dan membuang nafas gugupnya.
"Anjir..sumpah, aku gugup sekali! Udah cantik dan dia pintar membawa obrolan...semoga pdkt ini berhasil.."harapnya
Mari scene berganti pada hera yang sudah selesai dari kebeletnya, sekarang lagi dandan dikit.
Lagi mengoles lipstik, salah satu dari bilik toilet berbunyi seperti ada yang menutup pintu dengat kuat.
Bam!
Hera terjengkit kaget, untung lipstiknya tidak kecoret ke pipi..melihat bilik melalui cermin di depannya, pintu bilik itu kembali terbuka lagi sehabis bantingan itu.
"Perasaan aku sendirian di WC ini, aku tidak melihat ataupun mendengar orang masuk. Tapi kenapa bilik itu bergerak..duh, ini ada yang tidak beres nih!"
Buru buru dia masukin periasnya dalam tas, saat mau membuka pintu kamar mandi..
Clak! Clak!
"Loh? Kok kekunci perasaan tadi tidak dikunci..."bingung hera
Lantas dia mengedor pintu kamar mandi itu agar orang dari luar bisa mendengarnya..
"Halo!! Haloo!! Saya terkunci disini!! Tolong bukain!!"teriaknya sambil menggedor pintu
Namun percuma cafe semakin malam semakin ramai, tak ada yang mendengarnya..
"Duh..kenapa kekunci sih! Aku telfon arya dulu minta pertolongan.." hera pun mengambil hp nya dan menghubungi arya
Untungnya arya sedang memainkan hp nya, melihat ada notif telfon dari hera membuatnya heran.
Jadi dia mengangkat telfon itu..
"Halo hera?"
"Arya..to--"tutt
Panggilan tiba tiba mati
"Huh? Lah dimatiin..hera kenapa ya?"bingung arya
"Permisi kak, ini pesanan kakak"pelayan datang memberikan makanan yang mereka pesan
"Ah iya kak"balas arya
Pelayan jtu sudah menaruh semua makanan yang dipesankan di meja.
"Oke, permisi ya kak"pamit pelayan itu tapi ditahan arya
"Maaf kak, boleh saya minta tolong?"pinta arya
"Boleh kak, apa itu?"tanya pelayan
"Teman saya tadi disini bersama saya, belum balik dari toilet, kalau bisa..kak bisa tidak cek ke wc? Soalnya saya tidak enak kesana, karena saya cowok dan juga tadi dia telfon saya, jadi saya khwatir kalau ada apa apa disana"pinta arya
"Baik kak, kalau begitu saya permisi untuk memeriksanya"
"Terima kasih kak"
Pelayan itu pun pamit, arya terus mengawasi pelayan itu sambil memakan roti bakarnya.
Melihat pelayan itu masuk ke wc cewe, tak lama keluar lagi dengan jalan terburu buru, pergi ke area dapur.
"Kenapa dia buru buru?"bingung arya
Karena penasaran, dia bangun dari duduknya pergi menuju kasir dimana dibelakangnya itu area dapur.
"Kakak mau membayar? Meja nomer berapa?"tanya kasir itu
"Ah tidak kak, aku belum mau membayar..aku ada perlu dengan pelayan tadi..ah itu dia, kak!"panggil arya
Pelayan itu menoleh dan menghampiri arya
"Kak, sepertinya teman kakak terkunci di kamar mandi..makanya saya balik ke area dapur mengambil kunci ini"tunjuk pelayan itu
"Kalau begitu, bisa saya ikut dengan kakak? Saya akan berdiri di lorongnya saja"tawar arya
"Baik"
Arya pun mengikuti pelayan itu sampai di toilet khusus cewe, sesuai ucapannya. Dia berdiri di lorong sambil melihat kakak pelayan ini membuka pintu dengan kunci di tangannya.
Setelah pintu terbuka, keluarlah hera dari kamar mandi, dia hanya menatap kosong ke depan dengan wajah pucat.
Dipikir arya dan pelayan ini, hera masih syok gegara dikunci. Jadi arya menuntun hera ke meja mereka dan pelayan itu kembali melakukan pekerjaannya.
.
.
.
BersambungHera kenapa ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Strange In My House(BL)
Non-FictionAda sesuatu yang aneh dirumahnya Penasaran? Baca aja . . . . !warning! Gay! Bxb! Homo! Jika tak suka membaca ini, silakan cari works yang lain.. Saya update suka suka saya