33

9.2K 391 34
                                    

"Apa alasanmu, sampai menuduhku seperti itu, hm?"tanya ian seolah menantangnya

"Y-ya...dari kejadian dimana kamu menganggu hera kemarin"balas arya gugup, karena ian menatapnya dengan lekat

"Kemarin?"

"Waktu dicafe...itu kamu kan? Yang menganggu hera di kamar mandi, dari penjelasan hera, semuanya mengarah padamu, ian"jelas arya

Ian mengunyah gigitan apel terakhirnya dengan santai, tapi tatapannya masih lekat pada arya.

"Begitu? Terus...kecelakaan yang dialaminya itu, kamu berfikir...aku yang melakukannya juga?"

Dengan gemetar arya mengangguk

Melihat responnya arya, tatapan ian semakin tajam dan hawa dirumah itu jadi tidak enak

"Ja-jadi..jika memang kamu yang mencelakainya...ka-katakan alasanmu"pinta arya

"Alasan apa?"

"Kenapa ka-kamu melakukan pembunuhan itu?"

"Karena pastinya ian ada alasan yang pasti untuk melakukan hal gila seperti ini" batin arya

"Alasan yaa....bagaimana kalau kubilang, dia itu penghalang dalam urusanku? Jika ada penghalang harus dibasmi kan?"

Mendengar jawaban dari ian membuat arya speechles.

"Ap-apa?! Tapi kamu tidak harus menghilangkan nyawa manusia juga ian!"

"Terserah aku dan kamu tidak ada urusannya dengan ini, ingat! Kamu itu cuma energi yang kubutuhan. Jadi jangan ikut campur urusanku!"tekan ian

Arya semakin marah mendengar ucapan ian yang cukup nyelekit dihatinya itu

"Ian! Jika terus seperti ini..batalkan saja perjanjianku denganmu! Karena kamu melanggar apa yang kamu janjikan!"marah arya

"Ck, kamu semakin hari semakin melunjak ya"geram ian

Ian pun menjentikkan jarinya, dimana arya tidak bisa bergerak sama sekali seperti dulu

Arya mau berontak tidak bisa! Dia hanya bisa menatap takut ian yang mulai mendekatinya.

Disaat ian sudah di depannya, ian berbisik padanya.

"Jangan sekali kali percaya sama ucapan iblis yang menjanjikan sesuatu....sekalipun itu sesama manusia seperti mu, sungguh naif sekali kamu arya, heh!" Ejeknya

Ian pun langsung mencium bibirnya yang selalu mengucapkan nama hera itu, entah kenapa dia sangat kesal ketika mendengar nama itu.

Tangannya ian tentu tidak akan diam juga dong, dia mulai membuka kaosnya arya beserta celananya.

Arya hanya melotot takut padanya dengan air mata yang sudah keluar sedari tadi.

"Kumohon...jangan lagi.."batin arya

Ian mendengar itu hanya tersenyum miring, ciumannya turun pada dadanya. Membuat beberapa kissmark di sana, menandakan kalau arya itu miliknya.

Mengemut puting susu kanannya dan tangan satunya memijat pelan bagian sebelahnya, supaya arya terangsang.

"Ayolah arya..jangan menahannya aku tau kamu sebenarnya menikmatinya juga" tangan satu yang nganggur kini turun ke penisnya arya

Ian mengusap lembut bagian itu sambil menatap arya lekat.

"Aku akan melepaskanmu, jika kamu mau menuruti ku" tawar ian dengan tangannya yang mulai sibuk mengocok penis arya itu

"Jika dia terus melakukan itu...aku akan..."batin arya

Ian merasa kalau tubuh arya mulai menegang walaupun dia membuat tubuh arya tidak dapat bergerak, tapi masih bisa merasakan respon tubuh arya.

Saat arya akan keluar, ian dengan sengaja melepaskan kocokkannya. Membuat arya seketika tidak puas atau kecewa sama tindakannya.

"Kenapa dia berhenti..ini..menyiksa ku" batin arya

"Kamu mau lanjut? Kedipkan kedua matamu selama 2x itu tandanya kamu setuju untuk lanjut..jika kamu tidak melakukannya, well gws"tawar ian sekali lagi

Ian kembali bersandar dengan santai disofa, tapi tangannya masih mengelus pelan penis arya yang sudah berdiri tegang itu.

"Jadi...lanjut apa tidak?"tawarnya untuk 3x nya

"Aku bingung..tapi..." batin arya

Dengan terpaksa arya berkedip 2x sambil menatap mohon pada ian, menandakan dia ingin melanjutkannya.

Ian tersenyum miring, kayak senang aja melihat tatapan mohonnya arya.

"Good choice"dia pun menjentikkan jarinya agar arya dapat bergerak dan tangannya mulai mengocok penis mungil milik arya itu

"Anghhh...iannnghh.."desah arya

"Kamu mau ini kan?"goda ian

"Jika kamu seperti itu terus...aku akan...aakkhhh!!"

Croott!!

Arya pun keluar tapi ian terus memijat penisnya, seakan harus mengeluarkan semuanya hingga tetesan terakhir.

"Aaghh..ianghhh... berhenti.. nghh.."mohonnya

Ian berhenti sesuai kata arya.
"Kalau begitu giliranmu"perintah ian

Arya hanya ngos ngosan sambil melihat ian yang sudah membuka celananya dan mengeluarkan penis besarnya.

"Hisap ini"suruhnya

Arya melihat penis itu hanya bisa menelan air ludahnya dengan kasar.

"Kenapa...punya dia bertambah besar" batin arya
.
.
.
Bersambung

Semua masalah diselesaikan dengan
!ngewe!😁👍

Something Strange In My House(BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang