(Name) membuka matanya perlahan. Dia ingat Semalam dia sedang berada di Vivi club. Tapi kok sekarang dia sudah berada di kamarnya?
"Aneh.. Bahkan kepalaku sudah diobati." (Name) memegang kepalanya yang telah dipasang perban.
"Tidak usah drama amnesia deh, Harusnya kau bilang terimakasih karena aku sudah repot repot menggendong mu kemari." Ucap Gimyung yang masih berbaring di kasur.
"Hadeh, Lagian kenapa kau menggendong-- Eh, tunggu.. " (Name) menoleh ke arah kanan tempat Gimyung berbaring.
"... KITA TIDUR SATU KASUR!? BERDUA!?"
"Lebih tepatnya bertiga sih." Ujar Seo yang tiba tiba nongol di kiri kasur.
(Name) menatap tajam Seo dan Gimyung bergantian. "Kalian ini bodoh atau bagaimana sih? Disini kan ada sofa!"
"Seo yang ngajak."
"Iya, Gua yang ngajak. Tapi lu yang meluk (Name) pas tidur."
"Iya, Gw yang meluk. Tapi lu juga ikutan meluk."
"TAIK!" (Name) melirik luka yang berada di badan Gimyung dan Seo. Mereka mengobati (Name) tapi tidak dengan diri mereka sendiri?
"Ehem ehem, Kalau tidak keberatan.. Mau pakai ini?" Dengan malu malu (Name) memberikan sebuah salep pada mereka berdua.
Mereka tersenyum. "Pakein."
❃.✮:▹ ◃:✮.❃
Malam harinya, (Name) kembali lagi berurusan dengan Ilhae. Meski di surat tertulis kalau itu adalah kiriman dari Ochun, Tapi ya gak mungkin lah kalau tiba tiba aja Ochun idup kembali.
"Tch, Kalau sampai Ochun hidup lagi aku harus menagih janji Handphone nya." Gerutu (Name) sepanjang jalan.
"(Name).. Apa kau masih marah soal aku yang me-memukulmu?" Tanya Hyungseok takut takut.
"Kepo."
Yap, Dia datang ke tempat Summit bersama Hyungseok. Kenapa tidak bersama Gimyung saja? Simple saja. Dia malu soal kejadian tadi pagi.
(Name) menghentikan langkahnya didepan sebuah gedung. "Tempatnya bagus sih, Tapi kayaknya ada orang tawuran didalem. "
"Kau harus berada di belakangku (Name)." Hyungseok berjalan kedepan dan membuka pintu disana.
Tepat setelah Hyungseok datang, Suara suara pertarungan didalam langsung menghilang dan berubah jadi keheningan.
'Mereka takut dengan Hyungseok?... Tapi kalau dipikir pikir lagi.. '
(Name) menatap punggung Hyungseok yang berada didepannya. 'Dia memang mengerikan sih... '
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Anda terlambat. Tuan Hyungseok. Sejak tadi saya menunggu, Orang yang bisa menghancurkan anak perusahaan ke 4 dan ke 3. Ayo kita mulai."
Dua paman Hostel B muncul dan mendekati Hyungseok. "Maaf Hyungseok, Kau harus kujatuhkan."