~~❤️💎❤️~~

2K 136 0
                                    

Seminggu berlalu, selama itu Ruby sudah mempersiapkan semua untuk kepindahannya. Vino juga sudah keluar dari rumah sakit, setelah lima hari belajar berjalan di ruang inap VIP nya.

Kini Ruby dan Vino bersiap untuk berangkat kesekolah SMA merpati bandung, disebelah SMP tempat Vino sekolah.

Vino bersiap dengan motor kesayangannya, menunggu sang kakak yang masih sibuk merapikan meja makan.

Semenjak Vino dan Ruby tinggal serumah. Vino lebih banyak membersihkan rumah nya dan kakaknya tinggal. Ia bahkan mempersiapkan sarapan untuk dirinya dan Ruby, dan Ruby yang akan membersihkan peralatan makannya setelah makan.

Ruby memakai helm nya dan naik di belakang motor ninja Vino. Meskipun dirinya memiliki motor sendiri tapi, ia lagi gk mau menyetir.

Sekalian memberitahu kepada seluruh sekolah SMA merpati, ia memiliki adik yang super tampan.

"Kamu tau jalan ke sekolah kakak kan?"

"Iyaa!!"

Vino terus menancapkan gasnya hingga selang 20 menit, mereka sampai di sekolahan Ruby.

Ruby turun dari motor Vino, seakan slowmotion. Rambut lebat Ruby berkibas indah. Wajah yang cantik dan kulit yang bersih.

Seluruh murid yang baru datang, tercengang melihat wajah cantik Ruby. Bagaikan AI tak ada celah keburukan sama sekali.

Tapi, yang paling menarik perhatian mereka adalah, Vino. Para murid masih belum batu siapa perempuan cantik yang diantar Vino. Mereka sangat penasaran, dan masih menjadi misteri.

"Bray! Bang Ibray!!" Panggil Vino.

Pemuda yang merasa namanya dipanggil, menoleh dan mendekat kearah Vino dan Ruby.

"Napa bro?"

"Antarin kakak gue ke kepsek, jagain sampe masuk kelas"

"Ini kakak lo? Kandung?" Tanya Ibray, temen+kakak kelas Vino.

"Iya, kakak kandung gue. Baru pindah seminggu yang lalu dari jakarta"

"Ohh oke.. tenang aja gue pastiin aman"

"Thanks, gue titip kakak gue"

"Sipp!"

Vino langsung tancap gas, setelah memberikan kakaknya pada orang kepercayaannya di sekolah SMA merpati.

"Yuk ikut gue"

Ruby mengangguk dan melangkah beriringan dengan Ibray, ia mengedarkan pandangannya menatap murid-murid yang seolah terpesona oleh nya.

"Lo kelas berapa?"

"11"

"Nanggung kali, kok bisa pindah?"

"Males gue disana" jawab Ruby singkat.

"Bisa gitu ya"

"Bisa, kalau gue gak mau yaa pindah"

Ibray, cowok itu menganggukkan kepalanya saja. Setelah ia mengantar ke ruang kepsek. Ia menunggu sekitar 5 menit diluar ruangannya.

Menunggu Ruby yang menyapa formal kepsek tersebut dan meminta informasi ia akan dikelas mana.

Setelah Ruby mengetahuinya, ia keluar dari mendongak menatap Ibray masih setia menunggunya didepan pintu.

Tapi, kini cowok itu gk sendiri. Dua temannya lain terlihat bersamanya.

"Udah? Kelas yang mana?"

"11 IPA S, anterin ke kelas gue"

Ibray menuntun Ruby ke kelas 11 IPA S tepat di lantai 3.

Never Stop Obsessing Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang