⚠️Disarankan mendengarkan lagu yang sudah di rekomen saat part 'is it okay for you?' ⚠️
•
•
•"sialan!! Sialan Sialan Sialan!!!" Bentak Felix.
"KENAPA BISA DIA LOLOS!!"
"kalian benar-benar cari mati" desis Aiden.
"Sekarang cari tau letak dia sekarang!" Titah Calvin.
BRAKKK BRAKK BRUKK BRAKK....
"ARGHHHHH"
Darah berceceran di seluruh lantai, membuat genangan merah pekat dengan bau amis.
Beberapa tubuh telah tergeletak tak bernyawa dengan kepala yang terpisah dari tubuhnya ataupun dengan tubuh yang bolong-bolong oleh peluru.
"Sialan!! Kalo bukan karena dia adiknya bunny gue udah bunuh semuanya!" Emosi Felix.
"Kita tunggu informasi lebih lanjut tentang bunny, 3 hari lagi kita akan langsung terbang ke mexico"
"Sialan!" Desis Zayyan.
"Seluruh persenjataan telah aman, tinggal menunggu pihak Aguila Feroz untuk bom nya" Aiden menghembuskan asap rokoknya dengan tenang. Menatap langit malam yang indah.
"Santai kali lo den? Gk takut Bunny di ambil orang?" Tanya Yin.
"Ck, kalian aja yang berlebih. Jika ada yang dekat dengan bunny tinggal dibunuh aja"
"Lagian apa gunanya bawahan banyak kalau mereka gk kerja?"
"Ck"
Felix pergi meninggalkan keempat nya yang berkelana dengan pikiran masing-masing. Gk bisa, dia harus mendapatkan gadisnya sebelum ia pergi berperang.
"Pak tua itu bilang besok kita harus meninjau perusahaan musuh dulu, sebelum kita renggut semua nya"
"Gk perlu, aset mereka kecil. Tinggal beli semua sahamnya aja udah dapat"
"Kalau bisa yang gratis kenapa harus yang bayar Yin"
Keempatnya pergi meninggalkan ruangan yang satu persatu dibersihkan oleh bawahannya. Bahkan dari genangan darah dan daging-daging yang berceceran.
---------------- is it okay for you? ----------------
Kerjapan mata yang berusaha memfokuskan titik. Beralih pada realita yang sekarang. Ruby terbangun dengan leher yang teramat nyeri.
Berada ditempat asing untuk pertama kali, dalam ketidak tahuannya. Ia beranjak mengedarkan pandangannya. Menatap setiap detail kamar pada ruangan yang asing ini.
Atensi nya teralihkan pada sorot matahari pagi. Ia menengadah mencari letak jam. Pukul 09.15 pagi, terhitung sudah 13 jam ia pingsan.
"Dimana ini" gumam Ruby gusar. Ia melangkah berusaha meneliti setiap ruangan nya.
Mencoba membuka gagang pintu, tapi itu tak berhasil. Harus menggunakan sidik jari atau sandi untuk membukanya. Dapat terpikirkan jika orang tuanya sangat kaya.
Kini ia berbalik dan memilih menunggu sang penculik untuk menemuinya saja. Karena toh percuma gedor gedor pintu tapi ruangannya saja kedap suara.
"Apa yang mereka lakukan ya" Ruby terpikirkan dengan ucapan Chelsea, yang berkata jika keluarga kandungnya mengubah rencana dengan mencari Vino.
Seharusnya itu yang terjadi, padahal ia sudah menyusun rencana. Untuk pergi jauh ketika sang adik bertemu dengan keluarganya.
Kenyataannya mereka justru mencari dirinya, bukan hal ini yang ia mau. Walaupun ia bahagia, karena itu membuktikan bahwa dirinya masih lah berharga untuk keluarga nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Stop Obsessing
RandomSeorang gadis, dengan segala rasa sakitnya. Berjuang sendiri melawan trauma dan terus berdiri tanpa tumpuan untuk sang adik yang jatuh sakit dirumah sakit. Hingga pada akhirnya ia diusir dari rumah keluarga angkatnya. ~~~~~~~~~~~ Tengah malam yang...