Ruby tak melupakan kejadian kemarin, bahkan hingga ia sulit tidur karena kejadian kemarin yang menimpanya.
Gadis cantik itu menghela nafas kasar, sejak kejadian kemarin ia jadi tidak ingin jauh dari Thea disekolahan.
Hal itu karena ia takut, bisa saja setelah Aiden keempat iblis yang lainnya yang seperti itu padanya. Dan oleh karena itu, setelah jam istirahat ini, ia lebih memilih di dalam kelas sembari menunggu jam keempat datang. Karena jam ketiga jamkos.
Ia bahkan gk mau melirik atau meladenin Calvin maupun Felix yang terus mengganggunya. Biarkan Thea yang mengurus mereka. Ia ingin tidur di kelas.
"Gue gk ngomong sama lu ya sempak kuda, gue ngomong sama Ruby" kesal Calvin. Dari tadi ia ingin memberikan Ruby susu tapi, gk bisa-bisa karena dihadang oleh Thea.
"Ruby nya gk mau, lo minum aja sendiri, kalo gk kasih temen sekelas mu yang lain sono" balas Thea.
"Woi badut, gue lihat-lihat lo makin berani sama kami ya" kesal Felix.
"Mang napa? Lo mau nunjukin taring lo disini ha?" Tantang Thea.
"Taik lah" kesal Calvin, ia membuang susu itu keluar jendela dengan perasaan dongkolnya.
Ia kembali duduk di bangkunya sembari melipat tangan didepan dada. Sedangkan Felix masih sibuk adu argumen dengan Thea.
Sama-sama keras kepala dan gk mau ngalah sama lawan, jadi perdebatan mereka gk ada habisnya hingga guru di pelajaran jam ke empat datang.
Mereka mulai belajar dengan perasaan yang berbeda-beda, begitupun Ruby yang baru bangun tidur.
Thea mengelus pundak Ruby, sembari mencatat yang dipapan tulis. Ia melirik Ruby yang masih sesekali menguap dan mengusap matanya.
"Thea jadikan" bisik Ruby.
Thea mengangguk, "sama Vino?" Tanya Thea.
"Iya, sama temen-temennya juga" Thea mengangguk lagi.
Ia akan pergi jalan-jalan kepantai terdekat saja. Karena sama-sama udah lama gk jalan-jalan kepantai. Jadi setelah pelajaran berakhir.
Ruby sangat bersemangat, ia berlari dan masuk kedalam mobil Thea dengan cepat.
Perjalanan ini akan memakai sopir, karena orang tua Thea tidak memperbolehkan Thea pulang sekolah mengendarai mobil kepantai sendiri.
Orang tuanya tidak ingin terjadi sesuatu pada Thea di jalan. Apalagi Thea pasti ada lelahnya selama bersekolah, jadi pulang sekolah ia akan di supirin.
Ruby melepaskan seragamnya dan dengan cepat menggantinya dengan setelan yang baru, begitu pun dengan Thea.
Mereka sudah mempersiapkan semuanya sebelumnya, bahkan cemilan-cemilan dan minum-minum an sudah tersedia di bagasi mobilnya.
Saat mereka tiba di perempatan jalan besar, mereka melihat beberapa moge yang menunggu terparkir di pinggir jalan.
"Itu Vino kan?"
Ruby mendekat ke kaca mobil sebelah Thea. Ia menyipitkan matanya, untuk dapat melihat jelas.
"Pak pelan-pelan ke tepi dikit pak, itu ada temen ku disana" kata Thea.
Sopir mengikuti perintah nona mudanya, mobil sedikit menepi ke tempat rombongan moge itu.
"Vivin!, ayok" teriak Ruby.
Pemuda itu langsung bergegas menyalakan motornya kembali, diikuti temen-temen nya yang lain.
"Banyak juga yaa, kirain dia mau ajak temen dekatnya aja" celetuk Thea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Stop Obsessing
RandomSeorang gadis, dengan segala rasa sakitnya. Berjuang sendiri melawan trauma dan terus berdiri tanpa tumpuan untuk sang adik yang jatuh sakit dirumah sakit. Hingga pada akhirnya ia diusir dari rumah keluarga angkatnya. ~~~~~~~~~~~ Tengah malam yang...