06. Diobatin

1.3K 176 13
                                    

Jake mijat pelipisnya sendiri.

Dia cuma bisa senyum waktu panitia ngasih selamat, dan dia juga cuma bisa senyum waktu guru sekolahnya nepuk bahunya.

Juara satu OSN matematika tingkat SMA.

Pas keluar aula tempat lomba, ada Mamanya disana. Dan ngeliat Mamanya senyum lebar sebelum meluk badannya, Jake rasanya lega.

Capeknya kebayar juga.

Pelukan itu lepas waktu Mamanya ngobrol sama guru sekolahnya, Jake sendiri ngobrol sama temen SMAnya yang ikut OSN Fisika.

"Loh Sunghoon?"

Kepala Jake menoleh begitu cepat saat nama itu terucap dari bilah bibir Mamanya.

"Miss Sim." Sunghoon nyapa dosennya. Lelaki Park juga menyapa beberapa guru Jake.

"Kamu nggak ada kelas?" Tanya Miss Sim pada Sunghoon.

"Bolos Miss, lagian saya belum pernah ambil jatah bolos buat semester ini."

Jake senyum pas dengar jawaban Sunghoon.

"Oiya Miss, habis ini mau ada acara sama Jake atau enggak?"

"Enggak, saya mau balik ke kampus soalnya masih ada kerjaan."

"Kalau Jake pergi sama saya boleh nggak?"

"Kemana?"

"Mau saya ajak makan aja sih Miss."

"Kalau Jake nya mau ya boleh saja."

"Mau kok Mah!"

Sunghoon cuma senyum kecil pas Jake jawab dengan semangat.

Habis pamitan, Jake udah masuk aja ke mobil guru lesnya itu.

"Mau makan beneran?"

"Iya."

"Dimana?"

"Rumah gue."

Jake menoleh dengan cepat kearah Sunghoon.

"Beneran?"

"Ya masa bohong."

"Seneng."

"Lu seneng?"

Jake ngangguk. "Ini pertama kalinya gue disuruh masuk rumah lu."

Sunghoon gabisa nahan senyum dengar jawaban sederhana punya Jake.

"Kalau mau masuk rumah gue kenapa nggak pernah bilang?"

Jake ngeliatin Sunghoon, "Gue maunya lu yang nyuruh."

Sunghoon cuma balas dengan deheman.

Rumahnya Sunghoon nyaman, enak lah buat rumah yang dihuni sama satu orang. Warna catnya bikin rumah keliatan hangat.

"Obatin dulu ya."

Alis Jake naik pas Sunghoon ngomong begitu.

"Ga bakalan sembuh kalau lu sendiri nggak mau jalan buat berobat. Lagian dunia emang nyuruh lu sehat terus? Baik-baik terus?"

Jake mendesah kecil dengar ucapan Sunghoon. "Tapi jangan nangis liat luka gue."

Keduanya duduk beralaskan karpet bulu.

Dalam diam, Sunghoon merhatiin Jake yang lepas jas sekolahnya. Disusul sama dasinya dan terakhir ngebuka kemeja sekolahnya sampai terbuka semua.

Diam-diam Sunghoon nyubit pahanya sendiri biar pandangannya bisa teralihkan dari perut dan dada punya Jake.

Kasmaran | JAKEHOON ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang