Cowok Sim lantas kembali menaungi tubuh pacarnya ketika ia sudah sama telanjangnya. Kulit yang tak terhalang kain pakaian itu saling bergesekan hingga timbulkan rasa panas.
"Cantiknya cowok gue."
Dipuja lewat kata, diperhatikan lewat sorot mata. Sunghoon merasa makin spesial karena Jake begitu lembut padanya.
Wajah Sunghoon begitu Jake kagumi, pahatan Tuhan yang sangat indah ini tersuguh secara percuma di depan indra penglihatannya.
Didominasi oleh si yang lebih muda nyatanya tak masalah untuk Sunghoon. Lelaki Park itu merintih sebab jemari pacarnya memainkan puting susunya.
"Cantik, cantik banget." Pipi lembut itu di cium lama oleh Jake, dikecup kanan dan kiri bergantian, sampaikan rasa sayang yang semoga bisa Sunghoon rasakan. Kelopak mata milik Lelaki Park juga di beri kecup, buat Sunghoon terpejam dibuatnya.
"Punya gue, bibir lu cuma buat gue Kak."
Sunghoon terdiam saat Jake menggesek ringan bibir keduanya. Ia sibuk menikmati bagaimana Jake memujanya.
Rintihan Sunghoon terlontar lagi saat telinganya tak luput dari jilatan pacarnya. Jilatan yang buat punggung Sunghoon meremang sebab telinganya salah satu titik sensitifnya.
Leher yang sudah banyak bekas cinta kembali Jake bubuhi kecup. Bibirnya mengecap kulit Sunghoon yang terasa enak di indra pengecapannya.
"Jakee--" Sunghoon meremas bahu pacarnya begitu lidah Jake menjilati bahunya.
"Dari pertama gue liat lu, gue udah tertarik sama bahu lu."
Bahu putih tanpa noda itu Jake beri banyak kecupan, ciumi badan pacarnya hingga menggelinjang keenakan.
"Makanya dulu dicium?" Sunghoon bertanya. Mengingat saat pertama kalinya ia mandi di tempat Jake karena kehujanan.
Jake tertawa. "Ya gitu."
Lengan Sunghoon tak luput dari sentuhan. Lelaki Park merasa makin terbang keatas saat jemarinya satu persatu dibubuhi kecupan.
"Tangan lu cantik banget sih." Lagi-lagi Jake melontar puji. Dia tak bohong, nyatanya tangan lelaki Park begitu lentik, bahkan terkadang Jake menyadari bahwa tangan pacarnya lebih cantik dibanding tangan perempuan.
"Jakeeee...." Sunghoon merengek lagi. Rasanya begitu dibuka tanpa penghalang saat kedua tangannya dilebarkan. Diatahan di samping kepalanya.
"Kenapa sayang?" Jake terkekeh. Begitu puas melihat Sunghoon terbaring pasrah diatas ranjang. Bermandikan peluh sebab perbuatan keduanya.
"Malu."
"Sempurna gini kok malu."
"Jakeeee..."
Rengekan Sunghoon jadi melodi menyenangkan.
Pengen Jake acak-acak sampai Sunghoon tak sanggup sebut apa-apa.
Badan Sunghoon dipindahkan oleh Jake. Cowok Sim itu memposisikan pacarnya agar duduk diatas tubuhnya. Ditahannya tangan Sunghoon supaya lelaki Park tak turun dari atas tubuhnya.
Sunghoon sebenarnya juga ingin melontar puja. Badan Jake yang telanjang itu begitu ia nikmati keindahannya. Kulitnya yang lebih gelap dibanding milik Sunghoon terasa seperti madu, manis. Ototnya tercetak jelas di lengan, apalagi veins yang menghiasi tangan pacarnya bikin Sunghoon kelimpungan.
Perutnya yang kotak-kotak itu begitu terasa di pantatnya, sebab Sunghoon memang duduk diatas perut pacarnya. Dadanya yang bidang seolah mengundang Sunghoon supaya berbaring disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasmaran | JAKEHOON ✔️
FanfictionSunghoon duduk depan minimarket sambil nangis, tiba-tiba ada yang nyamperin sambil ngasih tisu sama es krim Berdoa sama Tuhan buat ketemu lagi dan siapa sangka kalau anak dosennya yang bakalan dia bimbel tuh orang itu, Jake